Geng Sehat di sini ada yang takut dengan ketinggian? Atau takut saat berada di ruangan gelap? Atau bahkan takut dengan kecoa? Eits, tenang saja, tidak perlu merasa malu mengakuinya Gengs, karena rasa takut akan sesuatu itu hal yang wajar kok!

Baca juga: 5 Fobia Unik yang Belum Kamu Tahu

 

Penyebab munculnya rasa takut

Menurut Wikipedia, takut adalah suatu mekanisme pertahanan hidup dasar yang terjadi sebagai bentuk respons terhadap suatu stimulus tertentu, seperti rasa sakit atau ancaman bahaya. Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang merasa takut. Namun secara garis besar, rasa takut muncul karena ada suatu hal yang membuat perasaan tidak aman.

 

Ketakutan berbeda dengan kegelisahan yang umumnya terjadi tanpa adanya ancaman eksternal. Ketakutan juga terkait dengan suatu perilaku spesifik untuk melarikan diri dan menghindar. Sedangkan kegelisahan adalah hasil dari persepsi ancaman yang tak dapat dikendalikan atau dihindari.

 

Bentuk rasa takut dalam diri

Rasa takut dalam diri seseorang bentuknya sangat bermacam-macam, tergantung pada situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya. Berikut beberapa contoh rasa takut yang umumnya dialami seseorang:

  • Takut terhadap gelap.
  • Takut hantu.
  • Takut ketinggian.
  • Takut sakit.   
  • Takut berbicara di depan orang banyak.
  • Takut berubah.
  • Takut gagal.
Baca juga: Fobia Terhadap Boneka Ternyata Ada!

 

Tanda-tanda ketakutan

Saat ketakutan, mungkin Kamu akan menyadari jika detak jantungmu akan semakin cepat, produksi keringat meningkat, dan napas semakin memburu. Namun tanda-tanda ketakutan tersebut sebenarnya hanya sebagian kecil saja, Gengs. Masih ada tanda-tanda lain yang dapat muncul ketika Kamu mengalami ketakutan, antara lain:

 

Cara menghadapi ketakutan

Ada yang mengatakan jika rasa takut hanya akan membatasi dirimu untuk terus maju dan berkembang. Maka dari itu, ada baiknya jika Kamu tidak terus-menerus merasa kalah oleh perasaan takut. Lalu, bagaimana caranya ya untuk menghadapi rasa takut dalam diri? Berikut beberapa caranya ala Guesehat!

 

1. Kenalilah dirimu sendiri

Hal pertama yang perlu Kamu lakukan untuk dapat mengendalikan rasa takut adalah dengan mengenali betul diri sendiri serta ketakutanmu. Ketahui apa saja hal yang membuatmu takut dan mengapa Kamu takut akan hal tersebut. Misalnya, Kamu selalu takut saat ditinggal sendiri di rumah, karena kamu percaya adanya makhluk lain atau pun hantu yang mengawasimu. Maka untuk mengatasinya, mulailah untuk meyakinkan dirimu bahwa tidak ada apapun yang akan mengganggumu.

 

2. Mengubah cara pandang

Kebanyak rasa takut bersumber dari keyakinan yang keliru atau pikiran yang cenderung mengarah pada hal buruk. Misalnya, ketika melihat laba-laba mungkin Kamu akan langsung berpikir bahwa laba-laba akan membahayakan dirimu. Nah, cobalah untuk mengubah pola pikir seperti ini dan mulailah bersikap sedikit skeptis untuk mempertanyakannya.

 

Lakukan riset dari berbagai sumber dan pahami risiko sebenarnya yang akan terjadi dibanding dengan risiko yang Kamu bayangkan. Mulailah menyusun ulang cara pandang dan pikiranmu agar tidak selalu membayangkan yang tidak-tidak. Jika sudah, mulailah untuk melawan pikiran buruk tersebut setiap kali muncul.

 

3. Perlahan-lahan cobalah menghadapi rasa takut

Jika sudah memahami rasa takutmu dan memiliki cara pandang yang baru, kini saatnya untuk Kamu mulai mencoba berinteraksi dengan ketakutanmu. Tidak perlu terburu-buru, lakukanlah secara perlahan dan bertahap. Misalnya jika Kamu takut dengan anjing, cobalah untuk mulai melihat gambar anjing-anjing lucu dengan warna-warna yang konyol.

 

Pandanglah terus hingga Kamu tidak lagi merasa takut. Jika langkah pertama berhasil, lanjutkan dengan melihat video-video anjing. Setelah itu, jika Kamu sudah tidak lagi merasa takut melihat visualisasi anjing, cobalah untuk pergi ke taman atau tempat yang terdapat anjing. Lihat dan perhatikan bagaimana pemiliknya berinteraksi dengan anjing hingga tidak ada lagi respons takut yang muncul dalam dirimu. Jika berhasil, beranikan dirimu untuk mulai mendekati anjing tersebut.

 

4. Pelajari teknik relaksasi

Ketika mengalami ketakutan, tentunya yang ada dalam pikiranmu adalah bagaimana cara untuk lari dan menghindar. Nah untuk mengatasi respons tersebut, Kamu bisa lho melakukan relaksasi. Dengan relaksasi, tubuh akan tersugesti bahwa keadaan di sekitarmu sedang baik-baik saja. Selain itu, relaksasi juga dapat membantu Kamu mengatasi stres dan kecemasan lain di dalam hidup.

Baca juga: Nomophobia, Jenis Fobia Baru di Era Teknologi

 

Mengapa harus menghadapi ketakutan?

Tidak mudah memang untuk melawan rasa takut yang ada dalam diri. Namun, Kamu harus percaya bahwa ketakutan hanya akan membawa kerugian dalam hidupmu. Nah, berikut ada 4 alasan mengapa Kamu harus menghadapi ketakutanmu:

 

1. Ketakutan membatasi potensi maksimal diri Kamu

Semakin Kamu membiarkan pikiran, perasaan, dan keputusanmu didorong oleh rasa takut, maka lama-kelamaan Kamu akan menjadi budak ketakutanmu sendiri. Selama Kamu hanya bereaksi terhadap rasa takut, Kamu tidak akan bisa mencapai potensi maksimal dalam hidup.

 

2. Kamu tidak akan bisa sepenuhnya lari dari rasa takutmu

Sadarkah Kamu jika sebenarnya Kamu tidak akan pernah bisa lari dari rasa takutmu? Alih-alih berlari untuk menghindari, nyatanya Kamu hanya melarikan diri untuk mencari-cari rasa aman. Tidak heran jika ketika Kamu lari dari rasa takutmu, Kamu hanya akan merasa aman selama sesaat, namun suatu saat rasa takut tersebut akan muncul kembali. Nah, daripada Kamu hanya lari menghindari rasa takut yang suatu saat bisa muncul kembali, sebaiknya Kamu menghadapinya dengan berani.

 

3. Ketakutan hanya membuang-buang energimu

Rasa takut memang wajar, namun terkadang hal tersebut tidak masuk akal. Alhasil, hanya menyia-nyiakan energi emosional dan mentalmu saja. Bayangkan saja, setiap waktu hanya Kamu habiskan berputar-putar dalam ketakutan. Ayo sekarang Kamu tinggal pilih, mau hidup tenang dan lega dengan cara menghadapi ketakutanmu, atau justru terbelenggu oleh ketakutanmu sendiri?

 

4. Ingat, ketakutan hanya ada dalam pikiranmu!

Ketakutan didasarkan pada ancaman bahaya yang hanya ada dalam pikiranmu. Rasa takut ini timbul karena otak merumuskan sebuah persepsi kalau akibat dari suatu hal adalah nyata, padahal sebenarnya tidak. Jadi daripada Kamu sibuk memikirkan akibat dari suatu hal yang membuatmu takut, lebih baik Kamu memikirkan hal positif yang bisa Kamu capai ketika Kamu bisa menghadapi ketakutan tersebut.

 

Tuh kan Gengs, enggak ada alasan lagi deh buat Kamu untuk selalu merasa takut terhadap sesuatu atau takut dalam bertindak. Jangan sampai ketakutan membuat Kamu tumbuh menjadi seseorang yang tidak berkembang. So Gengs, be brave and face your fears! (BAG/AS)