Beberapa orang memiliki rasa takut yang berlebihan terhadap suatu hal. Keadaan ini dikenal dengan istilah fobia. Beda dengan rasa takut biasa, orang dengan fobia menganggap objek yang mereka takuti sangat berbahaya, bahkan mengancam keselamatan. Fobia termasuk dalam kategori anxiety disorder atau gangguan kecemasan. Objek yang dapat menjadi sumber fobia pun bermacam-macam, mulai dari makhluk hidup, seperti hewan, hingga benda mati dan tempat tertentu. Kamu mungkin pernah mendengar beberapa fobia terhadap sebuah objek yang wajar, seperti fobia terhadap laba-laba (arachnophobia), lubang (trypophobia), dan ketinggian (acrophobia). Selain fobia terhadap hal-hal umum, ada juga fobia terhadap hal-hal yang unik dan  tidak biasa. Cek yuk di bawah ini!

 

Ergophobia: fobia terhadap kerja

Siapa sangka ternyata ada social anxiety disorder dimana penderitanya mengalami ketakutan terhadap bekerja. Bertemu dengan orang lain dan takut dimarahi oleh atasan merupakan beberapa contoh rasa takut yang dialami oleh penderita ergophobia. Fobia ini mungkin dialami oleh siapapun, baik yang pernah bekerja, yang belum pernah bekerja, dan juga penderita kelainan mental seperti schizophrenia. Berbagai hal yang dapat menjadi penyebab ergophobia yaitu rasa takut terhadap penolakan, kelainan tidur atau stres, kejadian traumatis, kecemasan terhadap performa, nervous disorder, hingga depresi klinis.

 

Hippopotomonstrosesquipedaliophobia: fobia terhadap kata yang panjang

Hippopotomonstrosesquipedaliophobia merupakan fobia terhadap kata yang panjang. Ironisnya, nama yang diberikan untuk fobia ini justru mencerminkan ketakutan utama si penderita karena terdiri dari kata yang sangat panjang. Fobia ini bukan merupakaan bawaan lahir, melainkan muncul karena suatu hal. Bagian tertentu dari otak, yaitu amygdala dan hippocampus, merekam suatu kejadian dan mempersepsikannya sebagai hal yang membahayakan. Misalnya, seorang anak yang sering ditertawakan atau diejek karena salah membaca kata yang panjang menjadi trauma dan takut terhadap hal tersebut. Gejala dari fobia ini meliputi gejala fisik, mental, dan emosional, seperti panik, gemetar, menangis, pusing, mual, serta merasa ketakutan dan terancam ketika melihat kata yang panjang.

 

Phobophobia: fobia terhadap fobia

Jangan bingung dulu, ya. Fobia ini merupakan fobia terhadap rasa takut, atau fobia itu sendiri. Penderitanya biasanya merasa takut memiliki rasa cemas dan menjadi takut terhadap sesuatu. Penderitanya secara tidak sadar telah menciptakan fobia dalam dirinya sendiri, dan justru berpotensi menderita lebih banyak fobia.Misalnya, saat memikirkan tentang kematian atau teror akan merasa ketakutan sendiri. Bukannya menghindari kecemasan, penderitanya malah merasa semakin cemas dan takut.

 

Somniphobia: fobia terhadap tidur

Setelah selesai beraktivitas, tubuh yang lelah sebaiknya dipulihkan kembali dengan beristirahat dan tidur. Tetapi bagaimana jika ada seseorang yang justru takut untuk tertidur pulas? Ternyata ada orang yang mengasosiasikan tidur dengan kematian atau merasa aktivitas tidur hanya membuang waktu. Mereka pun jadi takut untuk tertidur. Hal ini dinamakan dengan somniphobia. Selain 2 hal tersebut, pemicu lain dari fobia ini bisa juga dikarenakan ketakutan tidak bisa mengontrol mimpi buruk yang terus terjadi. Misalnya, anak yang sering mimpi buruk mungkin menjadi takut untuk tidur karena takut mengalami mimpi buruk lagi.

 

Nomophobia: fobia kehilangan akses pada ponsel

Fobia unik yang satu ini merupakan rasa takut jika kehilangan akses terhadap ponsel ataupun gadget. Dengan kata lain, Nomophobia merupakan suatu kecanduan terhadap gadget. Penderitanya yang kebanyakan remaja akan merasa takut dan cemas jika tidak bisa menggunakan ponsel, contohnya karena tidak adanya sinyal atau koneksi, daya baterai habis, dan kehilangan gadget mereka.



 

Baca Juga

Nomophobia, Jenis Fobia Baru di Era Teknologi

Kok Bisa Takut Sama Badut?