Gengs, beberapa saat lalu kabar duka datang dari Ustad Maulana. Sang istri, Nuraliyah Ibnu Hajar, meninggal dunia di RS Bhayangkara di Sulawesi Selatan, pada Minggu (20/01), akibat penyakit kanker usus besar. Menurut Ustaz Maulana, sang istri terdiagnosis kanker usus besar pada September 2018. Namun, sebenarnya penyakitnya sudah ada sejak tujuh tahun lalu.

 

Dokter sempat merekomendasikan agar dilakukan operasi pemotongan usus besar untuk mencegah penyebaran penyakitnya. Namun, Nuraliyah menolak untuk dioperasi, dan lebih memilih untuk melakukan pengobatan alternatif. Sebenarnya, Ustaz Maulana berencana akan membawa istrinya berobat di Penang, Malaysia. Namun, belum sempat terlaksana, almarhumah sudah terlebih dahulu meninggal dunia. 

 

Kanker usus besar adalah salah satu jenis kanker cukup sering ditemukan di Indonesia. Penyakit kronis bisa disembuhkan jika ditemukan sejak dini dan langsung dilakukan tindakan operasi pengangkatan kanker. Namun, sayangnya banyak orang Indonesia yang menolak melakukan pengobatan medis dengan beragam alasan. Kebanyakan dari mereka lebih memilih melakukan pengobatan alternatif. Padahal, tidak ada penelitian yang menunjukkan pengobatan alternatif bisa membunuh sel-sel kanker. Malah sebaliknya, menolak pengobatan medis dan memilih pengobatan alternatif bisa meningkatkan perkembangan sel kanker dan memperkecil harapan hidup pasien kanker.

 

Untuk membahas lebih dalam tentang bahaya memilih pengobatan alternatif untuk kanker ketimbang pengobatan resminya, berikut penjelasan lengkapnya!

 

Baca juga: Jangan Terlambat Deteksi Kanker Usus Besar

 

Kematian Pasien Kanker yang Berobat ke Alternatif Lebih Tinggi 

Penelitian menunjukkan bahwa pasien kanker yang memilih pengobatan alternatif ketimbang pengobatan konvensional medis (seperti kemoterapi, radiasi, dan operasi) memiliki risiko kematian lebih tinggi dua kali lipat. Alasan pasien kanker berobat ke alternatif bermacam-macam, misalnya takut operasi, termakan iklan pengobatan alternatif yang umumnya mengklaim sebagai pengobatan kanker yang efektif. Padahal, pengobatan alternatif biasanya hanya meredakan gejala kanker.

 

Pengobatan medis kanker terdiri dari operasi, radiasi, dan kemoterapi memang tidak ringan. Kadang pengobatan menyebabkan efek samping yang sangat mengganggu. Namun, pengobatan-pengobatan tersebut sudah dibuktikan melalui penelitian yang panjang, sangat aman dan efektif mengobati kanker. Semakin dini kanker ditemukan dan diobati, maka peluang sembuh semakin besar. Jika pasien tidak lagi memiliki harapan hidup yang tinggi karena kanker ditemukan terlambat, pengobatan medis bisa memberikan alternatif pengobatan paliatif, yaitu mengendalikan nyeri pasien.

 

Penderita kanker yang lebih memilih pengobatan alternatif ketimbang pengobatan resmi menempatkan diri mereka pada risiko besar. Pasalnya, ini berarti mereka melewatkan metode penyembuhan yang sudah terbukti secara ilmiah untuk pengobatan alternatif yang belum terbukti. Jika pengobatan medis dihentikan, maka sel-sel kanker di dalam tubuh bisa berkembang. Kanker pada stadium awal pun menjadi susah diobati jika pengobatan medis dihentikan.

 

Baca juga: Manfaat Aromaterapi Bagi yang Mengalami Peradangan Usus Besar

 

 

Pengobatan Alternatif Kanker Sangat Beragam di Indonesia

Jenis pengobatan alternatif untuk kanker saat ini sangat beragam mulai pengobatan herbal, makanan, antioksidan, vitamin, dan suplemen. Sebagian bahkan tidak mengantongi ijin daripihak berwenang. Sebagian pasien kanker memilih mengombinasikan pengobatan medis dengan alternatif. Padahal tidak selamanya hal ini efektif. Jika obat herbal untuk  kanker dikonsumsi bersamaan pengobatan medis, maka efektivitas pengobatan bisa berkurang.

 

Itulah mengapa dokter biasanya melarang penderita kanker untuk mengonsumsi obat alternatif ketika sedang melakukan pengobatan medis. Bukan berarti dokter tidak menerima jenis pengobatan alternatif apapun. Beberapa pengobatan alternatif cukup aman, misalnya akupuntur, yang bisa digunakan untuk untuk meredakan sakit yang dialami penderita kanker. 

 

Adapun contoh-contoh pengobatan alternatif yang paling banyak di Indonesia seperti:

 

Pengobatan Alternatif dalam Bentuk Suplemen Makanan

Pengobatan alternatif untuk kanker dalam bentuk makanan memang semakin luas saja. Banyak orang Indonesia yang salah paham dan berasumsi bahwa beberapa jenis nutrisi mendukung perkembangan sel kanker, sehingga harus dihindari konsumsinya. 

 

Selain itu, banyak pula yang mengira kanker disebabkan oleh kumpulan zat-zat yang tidak diperlukan di tubuh. Untuk jenis-jenis makanan dan minumannya, seperti jus, diet bebas asam, dan makanan mentah. Blueberry dan bawang putih biasanya merupakan buah dan sayuran yang dipercaya banyak orang bisa menyembuhkan kanker. Namun, tidak ada bukti bahwa pengobatan dalam bentuk makanan seperti itu efektif dalam menyembuhkan penyakit ini.

 

Suplemen Vitamin dan Mineral Dosis Besar

Tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa konsumsi suplemen vitamin dan mineral dalam dosis besar efektif menyembuhkan kanker. Selain itu, dokter biasanya tidak merekomendasikan konsumsi suplemen vitamin dan mineral berdosis besar ke pasien kanker, karena kebutuhan nutrisi lebih baik dicukupi lewat makanan yang dikonsumsi langsung. 

 

Pengobatan Alternatif Dalam Bentuk Pijat dan Meditasi

Pijat, olahraga relaksasi, dan obat-obatan bisa meningkatkan kualitas hidup pasien kanker dan mempermudah mereka melalui proses pengobatan. Namun, pengobatan ini tidak menghentikan perkembangan sel-sel kanker.

 

Baca juga: Pengobatan Kanker Lebih Terarah dengan Terapi Target

 

Menentukan pengobatan untuk kanker tidak boleh sembarangan dan sebaiknya tidak diputuskan sendiri tanpa berkonsultasi dengan dokter. Karakteristik pertumbuhan sel-sel kanker itu tidak dapat diprediksi. Bahkan dokter spesialis kanker sekalipun belum bisa menentukan penyebab berkembangnya sel-sel kanker. Oleh sebab itu, sebelum menentukan pengobatan, berkonsultasilah dengan dokter.

 

Meskipun pengobatan medis seperti kemoterapi, radiasi, dan operasi belum menutup kemungkinan 100% bahwa semua sel kankernya hilang, pengobatan-pengobatan tersebut sudah terbukti secara ilmiah dapat membunuh sel-sel kanker tersebut. (UH/AY)

 

Sumber:

All About Cancer. Alternative Cancer Treatment. 2013.

Cancer.org. Can I Safely Use an Alternative or Complementary Therapy?. Maret. 2015.

 

4 Jenis Kanker paling langka di dunia