Kelahiran anak merupakan suatu momen yang sangat membahagiakan bagi kedua orang tua dan anggota keluarga lainnya. Pasalnya, kelahiran anak, cucu, atau keponakan menjadi kebanggaan tersendiri bagi keluarga.

 

Namun, terkadang beberapa bayi yang lahir langsung membutuhkan perawatan yang lebih intensif dibandingkan dengan bayi pada umumnya. Mereka pun harus ditempatkan di tempat perawatan yang disebut dengan Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

 

Belum lama ini, saya mendengar 2 orang teman saya yang baru saja melahirkan anak pertama mereka. Ternyata, bayi mereka membutuhkan perawatan di NICU selama beberapa hari. Penyebabnya menurut dokter adalah masalah adaptasi pernapasan. Saya sendiri juga bekerja di salah satu NICU di rumah sakit swasta di Jakarta. Yuk, kita bahas mengenai masalah adaptasi pernapasan. Sebenarnya, apa sih penyebabnya?

 

Baca juga: Menyusui, Proses Alami yang Butuh Persiapan Matang

 

Masalah adaptasi pernapasan bayi baru lahir secara medis disebut dengan Transient Tachypneu of the Newborn (TTN). TTN mungkin terjadi pada bayi yang berusia cukup bulan (usia kehamilan 37 sampai dengan 41 minggu), tetapi bisa juga terjadi pada usia kehamilan late preterm (36 minggu).

 

TTN sering kali menyebabkan kepanikan dan kebingungan tersendiri bagi keluarga bayi. Pasalnya, hal ini bukanlah sesuatu yang bisa diprediksi. Biasanya, tidak ada riwayat kehamilan yang berarti, yakni ibu dan janin dalam keadaan yang sehat-sehat saja. Namun, tiba-tiba kondisi ini terjadi.

 

Bagaimana mengenali keadaan ini?

TTN merupakan keadaan terjadinya sesak napas pada bayi baru lahir. Biasanya, ini terjadi dalam hitungan jam setelah bayi dilahirkan. Sesak napas ditandai dengan tarikan napas yang dalam, jumlah napas yang lebih cepat (jumlah napas bayi normal adalah 40-60 kali per menit), dan terkadang terjadi penurunan kadar oksigen di dalam tubuh (sianosis atau kebiruan pada bayi serta turunnya angka saturasi oksigen). Pada beberapa keadaan, bayi bisa sampai merintih.

 

Baca juga: Prosedur Sunat Menggunakan Klem

 

Mengapa bisa terjadi TTN?

TTN bisa terjadi karena proses penyerapan cairan paru terjadi lebih lama dibandingkan dengan yang seharusnya. Selama berada di dalam perut ibu, paru-paru bayi akan terisi cairan. Cairan tersebut akan diserap seiring proses persalinan terjadi. Oleh karena itu, TTN sering disebut dengan proses adaptasi pernapasan pada bayi yang baru lahir.

 

Biasanya, proses penyerapan cairan paru ini akan membaik dalam waktu 2-3 hari. Selama proses tersebut, untuk mengurangi beban bayi selama bernapas, ia akan dirawat di NICU dengan menggunakan alat bantu napas.

 

Pada kondisi TTN, biasanya alat bantu napas yang digunakan adalah alat bantu yang berguna memberikan tekanan saja, tanpa bersifat invasive. Selama perawatan ini, bayi juga harus diobservasi untuk membuang kemungkinan sesak lainnya (salah satunya infeksi), dengan melakukan berbagai pemeriksaan, seperti pemeriksaan kadar gas darah dan ronsen paru. Pemasangan infus juga dilakukan untuk agar bayi mendapatkan cairan yang cukup.

 

Baca juga: Manfaat Sunat Saat Bayi, Sebelum Usia 40 Hari

 

Tidak semua bayi akan mengalami TTN. Beberapa faktor pendorong terjadinya TTN adalah persalinan dengan operasi caesar, berat badan bayi yang besar, adanya riwayat asma pada ibu, serta kebiasaan merokok pada ibu.

 

Persalinan normal (pervaginam) merupakan hal yang bisa menurunkan risiko terjadinya TTN. Pasalnya selama proses persalinan normal berlangsung, penyerapan cairan di dalam paru-paru bayi bisa sampai dengan 30%.

 

TTN merupakan keadaan yang dapat diatasi dan biasanya bayi akan pulih dengan baik. Namun, keadaan ini bisa membuat kedua orang tua panik dan bingung. Diskusikan keadaan bayi yang dirawat di NICU dengan dokter yang merawatnya agar Mums dan Dads mendapatkan informasi yang cukup. Semoga bermanfaat! (AS)

 

Baca juga: Mengapa Bayi Bisa Meninggal Dunia dalam Kandungan Seperti yang Dialami Irish Bella?