Sunat bagi kalangan muslim, adalah wajib untuk anak laki-laki. Tidak hanya bagi umas muslim saja, budaya tertentu juga mengenal prosedur sunat ini, terlepas apapun keyakinan agamanya. Tujuan sunat adalah menjaga kebersihan penis agar terhindar dari berbagai penyakit.

 

Metode sunat pun berkembang seiring kemajuan jaman. Jika kita mendengar cerita orang tua kita dulu, kelihatannya sunat sangat menyeramkan ya! Ada yang kulit kepala penisnya dipotong menggunakan bilah bambu.

 

Saat ini metode sunat sudah jauh lebih aman bahkan nyaman. Salah satu metode sunat modern adalah menggunakan klem. Dibandingkan sunat menggunakan laser, sunat menggunakan klem ini lebih sedikit pendarahan dan minimal risiko infeksi.

 

Kamu mungkin belum memiliki bayangan, seperti apa sunat menggunakan klem itu. Secara umum, sunat menggunakan alat bernama klem ini berbeda dengan sunat konvensional. Metode sunat klem tidak membutuhkan jahitan, melainkan menggunakan alat “penjepit” yang disebut klem.

 

Baca juga: Manfaat Sunat Saat Bayi, Sebelum Usia 40 Hari

 

Prosedur Sunat Menggunakan Klem

Ada tiga prosedur dalam sunat menggunakan klem, yaitu pemasangan, perawatan, dan pelepasan. Sebelum pemasangan dilakukan persiapan berupa membersihkan kepala penis dan jika ada perlengketan di kulit kepala penis juga dibebaskan terlebih dahulu.

 

Pemasangan Klem

 

1. Suntikan anestesi

Setelah kepala penis dibersihkan, termasuk di balik kulit prepusium (kulup ) penis, maka dilakukan suntikan anestesi. Biasanya dibutuhkan dua kali suntikan di pangkal penis dan di deket kepala penis. Suntikan ini cukup nyeri sehingga bisa membuat anak kesakitan.

 

Jika anak takut jarum suntik, bisa dipilih metode anestesi bebas suntikan. Teknologi ini sudah tersedia di klinik sunatan tertentu. Obat anestesi dimasukkan ke dalam kulit dengan ditembakkan menggunakan alat bertekanan tinggi. Tentu tidak senyeri jika menggunakan jarum suntik.



2. Pemasangan Klem

Dimulai dari pemasangan tabung yang sesuai ukuran diametes penis pasien. Setelah itu klem dikunci. Pemasangan klem ini tepat di garis bawah kepala penis. Tujuan klem adalah menjepit kulit prepusium sehingga tidak terjadi pendarahan. Jika suplai darah berhenti maka jaringan di kulit yang dipotong akan mati dan nanti akan terlepas.



3. Pemotongan kulup

Setelah klem terkunci, dilakukan pemotongan kulit kulup di ujung penis. Pasien tidak akan merasakan sakit karena sudah mendapatkan anestesi. Pemotongan menggunakan gunting bedah. Proses ini memakan waktu paling lama 5-7 menit. 

 

Dengan klem, maka proses ini tanpa perdarahan, tanpa jahitan dan tanpa perban. Selanjutnya pasien dapat langsung beraktivitas seperti biasa. Dengan tabung penjepit masih tertinggal di penis, yang tidak akan mengganggu aktivitas.



Baca juga: Sunat Tanpa Jarum Suntik, tak Ada Lagi Cerita Anak Takut Sunat!

 

Perawatan Luka Sunat Menggunakan Klem

  • Pasien akan diberikan obat pereda nyeri untuk diminum dalam beberapa hari.

  • Pasien dianjurkan membersihkan penis dengan rutin, dengan meneteskan obat tetes ke luka tiga kali sehari atau setelah kencing.

  • Setelah mandi atau kencing, keringkan klem dengan cotton bud.

 

Pelepasan Klem

  • Setelah hari ke-7, klem saatnya dilepas. Pasien kembali datang ke klinik sunat. Sebelumnya pasien disarankan berendam di air selama 30 menit di rumah. Tujuannya agar kulit yang dijepit klem lunak sehingga mudah dilepas.

  • Pelepasan klem dilakukan dengan menggunting klem pada sisi kiri dan kanannya. Klem akan langsung terbuka dan dibuang.

  • Bekas tempat klem terlihat jaringan kulit mati yang menghitam. Jaringan nekrotik ini akan terlepas secara bertahap.

  • Setelah tabung klem lepas, bisa dilakukan pengompresan dengan betadine menggunakan kassa steril pada bagian jaringan nekrotik sesering mungkin. 

  • Dalam waktu beberapa hari maka luka akan sembuh sempurna. Jaringan nekrotis akan lepas dan hasil sunat jauh lebih rapih, simetris dan estetis.

 

Baca juga: 8 Fakta Menarik Seputar Sunat

 

Apa Perbedaan Sunat dengan Klem dengan Laser?

Dalam metode konvensional, memotong kulup saat sunat bisa menggunakan pisau atau gunting bedah, atau laser. Laser ini sebenarnya electric cauter, yakni alat berarus listrik yang dengan daya tertentu bisa dipakai utk memotong ataupun menghentikan perdarahan.

 

Laser sendiri ada juga yang digunakan untuk memotong dalam pembedahan, namun karena biaya jauh lebih mahal daripada metode lain, umumnya jarang dipakai untuk tindakan sunat.

 

Memotong dengan gunting bedah ada risiko perdarahan dibanding dengan kauter. Namun penggunaan kauter walaupun lebih sedikit perdarahannya, tetap ada risiko bengkak (edema) yang lebih besar dan lama.

 

Selain itu saat ini penggunaan kauter sedemikian berkembang sehingga banyak digunakan kauter yang tidak standar dan ukuran dayanya kurang aman untuk pembedahan. Ada risiko luka bakar dan kerusakan pada jaringan ujung penis jika terjadi kesalahan.

 

Dibandingkan dua metode konvensional tadi, metode klem ini relatif aman dan memiliki banyak keunggulan. Selain tidak menyebabkan perdarahan juga minimal rasa nyeri dan pasien bisa beraktivitas biasa. 

 

Baca juga: Sunat Dewasa dengan Gun Stapler, Seks Lebih Memuaskan!

 

 

Referensi

Ncbi.nlm.nih.gov. SmartClamp circumcision versus conventional

Aidsmap.com. Disposable device that enables circumcision without stitches