Andrew (28 tahun) akan melangsungkan pernikahan dengan wanita pujaan hatinya sebentar lagi. Salah satu persiapan yang ia lakukan adalah sunat. “Karena dengan sunat maka organ intim pria akan lebih bersih sehingga dapat terhindar dari penyakit termasuk kanker penis,” ujarnya.

 

Willy (32 tahun) pun memiliki alasan yang sama dengan Andrew. Mereka melakukan sunat di usia dewasa karena alasan kesehatan. Keduanya ditemui di klinik Rumah Sunatan dr. Mahdian, Cibubur, Jakarta pada Kamis (27/9) lalu. 

 

Sunat biasanya identik dengan anak laki-laki muslim. Namun saat ini sunat bukan sekadar untuk sebuah tradisi atau budaya, melainkan bertujuan menjaga kebersihan penis, terutama di area kepala penis.

 

Sunat dianjurkan oleh WHO karena prosedur ini dapat mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual seperti Human papillomavirus (HPV) dan infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Selain itu dapat mencegah penyakit pada penis seperti balanitis hingga kanker penis.

 

Baca juga: Sunat Tanpa Jarum Suntik, tak Ada Lagi Cerita Anak Takut Sunat!



Sunat Dewasa dengan Gun Stapler, Nyaman dan Hanya 10 Menit

Sunat pada pria dewasa sebenarnya adalah salah satu operasi paling awal yang dilakukan oleh manusia. Ada banyak metode sunat konvensional. Misalnya dengan bedah konvensional, electric cauter, atau laser. Namun metode ini cukup menakutkan dan menyakitkan bagi pasien. Belum lagi komplikasi seperti perdarahan, edema (bengkak), dan hasil kosmetik yang tidak memuaskan.

 

Komplikasi tersebut masih umum terjadi pada pasien yang menjalani sunat konvensional. Selain itu, masa penyembuhan dengan sunat konvensional juga lebih memakan waktu.

 

Padahal saat ini sudah ada metode sunat dewasa yang lebih nyaman dan lebih aman untuk pasien sunat dewasa, yaitu dengan alat yang disebut Gun Stapler. Ini adalah perangkat sunat sekali pakai yang terbaru. Alat ini dikembangkan pertama kali di Cina dan mulai digunakan secara luas di sana.

 

Pengunaan gun stapler lebih menguntungkan karena waktu tindakan operasi yang lebih singkat, hanya 10 menit. Potensi pendarahan dengan alat Gun Stapler ini lebih minimal, dan komplikasi pasca operasi yang lebih sedikit dibandingkan sunat konvensional. Darah yang dikeluarkan sangat minimal, tidak lebih dari 0,8 mililiter. 

 

Gun stapler berbentuk seperti “pistol” dengan badan seperti bel (lonceng) yang disebut glans bell. “Lonceng” ini terdiri dari dua bagian. Lonceng bagian dalam dirancang untuk melindungi kelenjar di sekitar penis, dan lonceng di bagian luar terdiri dari pisau bundar untuk memotong kulit kulup dan staples untuk menutup luka agar pendarahan dapat dihentikan.

 

Dr. Tri Waluyo, dokter di Rumah Sunatan dr Mahdian menjelaskan, “Metode sunat dewasa dengan gun stapler menggabungkan metode memotong sekaligus menjahit. Prosedurnya sangat singkat hanya butuh waktu 10 menit. Biasanya dengan metode konvensional, satu pasien bisa menghabiskan waktu 20-30 menit,” jelasnya.

 

Baca juga: 8 Fakta Menarik Seputar Sunat



Tidak Perlu Takut Ereksi Pasca Sunat

Ketakutan pria dewasa menjalani sunat biasanya takut jahitan lepas saat ereksi. Pria normalnya mengalami ereksi spontan di pagi hari sehingga kebayang kan Geng jika sehabis sunat dan jahitan harus meregang karena mengalami ereksi.

 

Gun Stapler, menurut dr. Tri Waluyo, menjadi jawaban ketakutan ini. Staples yang terbuat dari logam titanium ini akan melekat erat di area kulit kepala penis yang dipotong dengan jarak yang rapat. Jika pun pria ereksi, ia akan tetap menempel. 

 

Stapler akan lepas secara bertahap, paling cepat di hari ke-14 setelah sunat, seiring tumbuhnya jaringan baru dan luka sunat mengering. Karena keunggulannya ini, banyak pria di seluruh dunia memilih menggunakan metode ini. 

 

Sejak diluncurkan Mei 2018, di Rumah Sunatan dr. Mahdian, sudah ada 976 pria dewasa yang menjalani sunat dengan Gun Stapler hingga akhir 2018. Dan tahun ini sampai April 2019 sudah tercatat 600 pasien sunat dewasa yang menggunakan Gun Stapler. 

 

Baca juga: Begini Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi Pria

 

Hubungan seksual Lebih Memuaskan Setelah Sunat

Mengapa sih pria harus sunat selain alasan medis? Sebuah penelitian mengungkapkan, sunat ternyata bisa membuat kualitas hubungan seksual dengan pasangan semakin membaik. 

 

Penelitian dilakukan di Univesity of Chicago pada 360 pria. Catatan kehidupan seksual mereka dicatat sebelum sunat dan diulang 24 bulan setelah sunat. Hasilnya menunjukkan, 98% pria mengaku sangat senang dengan hubungan seksnya yang setelah sunat, 95% pasangan pria ini juga mengaku puas. 

 

Ditemukan pula 67% pria yang mengaku kualitas hubungan seks mereka lebih baik dibandingkan sebelum sunat. Bahkan 94% pria sangat puas setelah disunat.



Alasan ilmiah di balik temuan ini adalah, kepala penis adalah bagian yang dipenuhi saraf yang sensitif. Sebelum sunat, kepala penis tertutup oleh kulup sehingga lembab dan risiko berkembangnya penyakit tinggi.

 

Dengan terbukanya kepala penis, selain menjadi lebih bersih, maka sensitivitas terhadap rangsangan semakin meningkat. Pasca sunat, pria memang tidak dianjurkan langsung berhubungan seksual. Hubungan seksual bisa dilakukan setelah 30 hari prosedur sunat, atau ketika luka sudah benar-benar kering.

 

Baca juga: Seks Lebih Memuaskan, Temukan 8 Zona Sensitif Pria!