Seperti orang dewasa, balita pun bisa memiliki kebiasaan unik, seperti memainkan pusar. Nah, jika si Kecil suka memainkan pusarnya, termasuk normal atau enggak, ya? Simak di sini jawabannya, yuk.

 

Kok, Bisa Balita Suka Memainkan Pusar?

Setiap manusia memiliki kebiasaan masing-masing. Tak terkecuali anak-anak dari usia dini. Terbentuknya kebiasaan tertentu nyatanya memiliki beberapa tujuan, seperti:

  • Untuk menghibur dan menjadi cara untuk meredakan stres atau kecemasan.
  • Dilakukan karena ia merasa bosan.
  • Awalnya dilakukan karena iseng, lalu berlanjut karena memiliki tujuan. Contoh: mengupil.
  • Meniru orang tuanya.
  • Agar ia merasa nyaman, seperti mengayunkan badan.

 

Perlu diketahui juga bahwa beberapa perilaku mungkin terlihat seperti kebiasaan, tetapi sebenarnya memiliki penyebab medis. Misalnya, jika seorang anak tiba-tiba mulai menarik atau memukul telinga disertai rewel, bisa saja hal itu karena ia mengalami infeksi telinga atau sedang tumbuh gigi. Menarik rambut, alis, dan bulu mata juga bisa menjadi tanda gangguan emosional. Maka, ada baiknya Mums mengonsultasikannya kepada dokter jika menemukan dan merasa sebuah kebiasaan si Kecil terasa janggal.

 

Lalu, bagaimana dengan memainkan pusar, apakah itu normal atau justru harus diwaspadai? Mengapa beberapa balita sangat suka bermain dengan pusar? Perlu Mums ketahui, obsesi balita pada pusar sebenarnya bermuara dari keingintahuan si Kecil menjelajahi tubuhnya. Dan ia suka bermain serta mengotak-atik pusar karena itu adalah bagian tubuh yang menarik.

 

"Usia balita adalah usia penjelajahan dan pusar dianggap sebagai benda yang misterius, karena bentuknya seperti terowongan kecil. Bentuk organ satu ini juga dianggap unik, sehingga membangkitkan rasa ingin tahu tentang apa itu, mengapa ia memilikinya, bagaimana itu bisa berada di tubuhnya, untuk apa, dan banyak lagi,” jelas Nancy Silberman Zwiebach, MS, seorang psikolog dan psikoterapis sekolah bersertifikat asal Amerika Serikat, . 

 

Bukan hanya itu, kegemaran beberapa anak memainkan pusar juga memiliki unsur menenangkan, lho. Menyentuh pusar secara obsesif bisa menjadi bentuk menenangkan diri, mirip dengan mengisap jempol. Si Kecil melakukan perilaku ini untuk menenangkan diri ketika ia mungkin merasa sedikit stres atau cemas, di saat ia belum dapat mengekspresikan emosinya dengan baik pada usia ini.

 

Baca juga: Wajib Enggak Sih Anak Minum Susu?

 

"Apa pun bentuk teknik menenangkan, seperti mengisap jempol, membelai kulit, atau kontak kulit ke kulit adalah sesuatu yang telah ditentukan oleh otak sebagai perilaku menenangkan. Perilaku ini sudah ada sejak masa bayi dan dapat muncul kembali ketika seorang anak beradaptasi dengan dunia besar di sekitarnya," jelas Zwiebach.

 

Dengan kata lain, perilaku memainkan pusar ini sangat normal kok, Mums. Hal ini menunjukkan bahwa rasa keingintahuannya telah tumbuh dan ia belajar untuk menjawab rasa penasarannya yang dimulai dari dirinya sendiri.

 

Baca juga: 6 Penyakit yang Kerap Menyerang Anak-anak, Mums Harus Waspada!

 

Haruskah Kebiasaan Ini Dihentikan?

Karena kebiasaan memainkan pusar terhitung wajar, maka sebenarnya hal ini tak perlu serta-merta dihentikan. Apalagi, kebiasaan masa kecil seperti ini akan hilang dengan sendirinya. Pasalnya, seiring dengan pertambahan usianya ia akan lebih paham dengan emosinya dan tidak membutuhkan kebiasaan tertentu sebagai penopang fisiknya.

 

Namun, Mums boleh saja kok, melatih agar ia berhenti melakukannya, terutama di tempat umum. Atau, kebiasaan ini menghalangi aktivitas sehari-hari, menjadi memalukan, atau bahkan menyebabkan beberapa bahaya, Mums boleh saja melakukan sesuatu untuk mengatasinya.

 

Untuk melakukan ini, bukan menegur atau melarang caranya, karena perilaku tersebut sebenarnya merupakan cara untuk menenangkan diri dan membuat si Kecil merasa lebih baik. Alih-alih, cobalah mengalihkan perhatian, mengarahkan, atau menemukan objek lain untuk menghibur si Kecil. Cara pengalih ini merupakan cara yang lebih baik untuk mencegah ia bermain-main dengan pusar. Nah, beberapa barang yang memiliki tekstur mirip dengan pusar yang kenyal, lembut, dan berbentuk, antara lain:

  • Plastisin atau mainan Play-Doh.
  • Squishy

 

Mums boleh saja menemukan barang alternatif lain yang sesuai dengan kegemaran si Kecil serta lebih mudah didapatkan.

 

Yang terpenting ikuti insting Mums untuk mengenali dan menilai apakah kebiasaan si Kecil masih tergolong wajar atau tidak. Jika sebaliknya, berkonsultasi kepada dokter anak adalah langkah awal yang paling baik. (IS)

 

Baca juga: Memaksa Anak Minta Maaf, Sebaiknya Dihindari, ya

 

 

Referensi:

Today’s Parent. Toddler Self-Soothing Habits

Raising Children. Toddler Habits

Pop Sugar Family. Belly Button