Mudik saat Lebaran sudah menjadi tradisi bagi sebagian orang Indonesia. Saat ini, banyak jalan tol yang menghubungkan antar kota sudah tersedia, sehingga mudik dengan membawa kendaraan pribadi menjadi pilihan bagi sebagian besar pemudik. Pada saat mudik, risiko kelelahan bisa dialami oleh pengemudi akibat kurang tidur.

 

Pernahkah Geng Sehat tiba-tiba terlelap hanya beberapa detik saja ketika berkendara jarak jauh? Kondisi inilah yang disebut sebagai microsleep. Microsleep adalah kondisi tidur sesaat yang berlangsung beberapa detik sampai 2 menit. Kondisi ini biasanya diakibatkan oleh rasa lelah yang luar biasa dan umumnya terjadi pada saat seseorang melakukan pekerjaan monoton, salah satunya ketika berkendara jarak jauh.

 

Mengapa microsleep perlu diwaspadai oleh setiap pengendara?

Saat mudik, keinginan untuk cepat bertemu keluarga di kampung halaman pastinya amat besar. Alhasil, pengendara jadi tertantang untuk terus berkendara, sehingga hormon adrenalin meningkat.

 

Akibatnya, pengendara tidak merasakan kantuk. Mereka pun cenderung mengabaikan waktu istirahat dan tidak menyadari jika otak sudah kelelahan. Nah, ketika otak sudah terlalu lelahwalaupun tubuh dan mata masih terjaga, terjadilah microsleep. Seseorang yang mengalami microsleep tidak menyadari dirinya tertidur. Bahkan, microsleep bisa terjadi dengan mata masih terbuka.

 

Baca juga: Mudik Bersama Si Kecil Naik Mobil? Ini Tipsnya!

 

Sebuah studi menunjukkan ketika kondisi microsleepterjadi, aktivitas otak di bagian thalamus berkurang. Thalamus merupakan bagian otak yang mengatur mekanisme tidur dan berperan meneruskan respons ke anggota gerak. Karenanya, ketika sedang dalam episode microsleep, seseorang biasanya tidak bisa merespons informasi yang diterima.

 

Saat di jalan tol, pengendara cenderung memacu kendaraan cukup kencang, yaitu rata-rata di atas 60 km/jam. Studi mengungkapkan pada saat mengemudikan kendaraan di kecepatan 70 km/jam, microsleep yang terjadi selama 3 detik saja bisa menyebabkan kendaraan meluncur dan hilang kendali sejauh 200 meter.

 

Dalam jarak tersebut, kendaraan Geng Sehat bisa berpindah jalur, menyeberang ke sisi jalan yang lain, atau menerobos rambu lalu lintas. Kecelakaan fatal bisa terjadi, yang tentu saja membahayakan jiwa pengendara maupun penumpang.

 

Baca juga: Mums, Begini Cara Menyimpan MPASI saat Mudik

 

Apa saja tanda-tanda yang perlu diketahui dari microsleep?

Beberapa gejala microsleep yang perlu diwaspadai oleh pengendara antara lain:

  • Tatapan mata kosong.
  • Sering berkedip.
  • Kepala jatuh dan tersentak.
  • Sering menguap.
  • Lupa kejadian di waktu-waktu terakhir.

 

Baca juga: Mengatasi Nyeri Sendi Akibat Asam Urat Saat Mudik Lebaran 

 

Bagaimana cara mengantisipasi dan mencegah microsleep?

Berikut beberapa tips sebelum dan pada waktu berkendara selama mudik:

  1. Sebelum melakukan perjalanan mudik, tidur yang cukup minimal 7 jam.
  2. Sebaiknya ada pengemudi pengganti atau penumpang siaga yang dapat membantu Geng Sehat untuk selalu fokus berkendara.
  3. Buat tubuh senantiasa dalam kondisi “siap”, misalnya dengan menyetel radio atau lagu favorit, mengemil, maupun mengobrol.
  4. Usahakan beristirahat setiap 2 jam jika mengemudi jarak jauh.
  5. Hindarin mengemudi saat mengantuk. Ketika kantuk menyerang, berhentilah di tempat yang aman lalu tidur minimal 20 menit sebelum melanjutkan perjalanan.
  6. Jika Geng Sehat adalah penumpang, jadilah co-driveryang baik. Jika pengemudi mulai tidak berkendara dengan benar, tegurlah.

  

Nah Geng Sehat, selamat melakukan perjalanan mudik! Siapkan stamina dan jangan memaksakan diri berkendara dalam kondisi kelelahan. Senantiasa utamakan keselamatan selama berkendara.

 

Baca juga: Mudik? Jangan Lupa Bawa Obat-obatan Ini!

 

Referensi:

  1. Carolyn G. What's Happening In Your Brain During Microsleep. SCIENCE. 2016.
  2. MacDowell R. Microsleep –Symptoms, Causesand Prevention. SleepPopolis. 2019.
  3. Elta Diah. Waspadai Bahaya Microsleep. Ditjen Yankes. 2019.