Ada pria yang percaya diri mengatakan menjadi single dad itu bukan perkara sulit, tetapi menjadi single dad atau ayah tunggal sebenarnya bukanlah kondisi yang mudah. Sejauh ini, beberapa literature menyebutkan jika ibu memiliki peran yang lebih banyak pada perkembangan anak daripada ayah, seperti yang dilansir dari fatherly.com.

 

Kenyataannya, ayah dengan pengalaman pertamanya memiliki anak memang terlihat kaku. Mungkin hanya sedikit orang yang mengerti bagaimana memakaikan popok pada anak, karena pada saat sang Istri hamil, ia telah memelajarinya. Namun, bagaimana dengan karakter ayah yang cuek? Terlebih para ayah ini 'terpaksa' mengasuh anak-anaknya seorang diri akibat kondisi yang tak dapat dipilih, seperti kematian istri atau perceraian.

 

Dan, berikut adalah beberapa curahan hati sang Ayah yang memerankan sebagai orang tua seorang diri atau sering kita sebut sebagai single dad! Dilansir dari huffingtonpost.com para ayah ini berpendapat jika tidak ada persiapan matang dan sempurna untuk membesarkan anak seorang diri. Namun, para ayah yang juga blogger dari Huffpost Divorce optimis jika nasihatnya ini dapat membantu atau paling tidak memberi dukungan pada single dad lain di berbagai penjuru dunia.

 
Baca juga: Benarkah Ayah Lebih Sayang pada Anak Perempuan?

Pengalaman Menarik selama menjadi Single Dad

  • Bersabarlah jika orang lain masih menganggapmu tidak mampu. Sebaiknya tanggapi dengan cerdas dan pikiran dingin, seperti pengalaman saya saat ditanya seputar mendandani anak saya. Saat itu seseorang yang saya kurang kenal memberi tanggapan tentang penampilan anak saya, “Kamu terlihat tampan hari ini, apakah ibumu yang memilih gaya ini?” Kemudian, saya langsung menimpalinya dengan berkata, “Tidak, saya yang membeli pakaiannya dan mendandaninya.” - Adam Petzold.

  • Jangan hiraukan perkataan negatif orang lain tentang keluargamu. Apabila kita menanggapi perkataan negatif orang lain dengan negatif pula, maka tidak akan menyelesaikan perselisihan justru menimbulkan masalah baru. Menurut saya yang berlatar belakang keluarga dengan perceraian, setiap orang akan selalu memiliki pendapatnya sendiri dan selalu merasa menang. Contohnya saya, setiap orang akan memiliki pendapat tentang pernikahan saya yang gagal dan sebagian besar dari mereka pasti akan menyalahkan saya. - Al Corona.

  • Jujurlah dengan perasaanmu dan singkirkanlah gengsimu. Saya juga bercerai dengan istri dan harus membesarkan anak seorang diri. Usai bercerai saya sempat menyangkal semua emosi yang dituduhkan orang lain, seperti depresi atau sedih. Saat itu, saya hanya mengatakan jika saya bahagia. Padahal kenyataannya, saya sedih dan sempat kewalahan untuk mencari pembelaan diri. Satu hal yang saya pelajari dari kondisi tersebut adalah sikap rendah hati memang sangat diperlukan untuk menjadi ayah yang lebih baik lagi. - John Vaughn.

  • Mungkin kelelahan dapat dijadikan sebagai nama tengahmu. Saat itu usia saya genap 25 tahun dan saya merasa jika tahun tersebut adalah tahun terberat dalam hidup saya. Pagi hingga sore hari saya bekerja, kemudian saat malam saya masih harus mengurus anak-anak hingga larut malam bahkan hingga pagi hari. - Ken Solin.

  • Bersiaplah untuk kondisi yang terisolasi. Saat membagi waktu antara bekerja dengan mengasuh anak, awalnya saya sempat terkejut karena tidak dapat bersosialisasi dengan kehidupan pertemanan saya. Saat itu usia saya baru 25 tahun dan dihadapkan dengan situasi yang cukup berat. Bahkan hingga lima tahun kemudian, saya belum juga mendapat pendamping hidup saya. - Ken Solin.

 

Baca juga: Anak Perempuan Setara dengan Anak Laki-laki

Dilansir dari fatherly.com yang terpenting bukan hanya bagaimana ayah mengasuh anak setiap hari, tetapi bagaimana ayah mengasuh anak-anaknya dengan baik. Paul Amato, seorang sosiolog yang memelajari hubungan orang tua dan anak di Pennsylvania State University mengatakan jika ayah dan ibu adalah guru yang paling penting untuk anak-anak. Para ayah mungkin berpikir mengenai apa yang anak-anak pelajari tentang kehidupan secara umum dan pertanyaan tentang kehidupan lainnya, mungkin dari mengamati perilaku ayahnya setiap hari? Mungkin saja.