Semua orangtua pasti pernah mengalami terbangun tengah malam karena si Kecil demam tinggi dan mengigau. Barangkali ini adalah efek samping demam yang paling ditakuti orangtua, karena perilaku anak yang mendadak aneh. Demam tinggi, memang kerap menyebabkan anak mengigau bahkan berhalusinasi.

 

Saat demam atau menderita penyakit tertentu, anak-anak bahkan orang dewasa kerap mengalami kebingungan dan disorientasi. Gejala yang paling sering ditemui pada anak -anak yang mengigau adalah berteriak disertai ketakutan akan sesuatu yang sebenarnya tidak ada di ruangan atau seolah-olah berada dalam kondisi bahaya.

 

Mengigau dalam istilah medis disebut delirium. Pada anak-anak, umumnya terjadi di tengah malam, biasanya disertai mimpi buruk. Apa sebenarnya delirium dan mengapa sering terjadi saat demam tinggi? Berikut ini penjelasan dari American Academy of Child and Adolescent Phsychiatry (AACAP).

 

Baca juga: Tidak Selalu Anak Sakit Butuh Antibiotik

 

Mengigau Bisa Jadi Merupakan Gejala Infeksi Serius

Demam tidak selalu disertai mengigau. Tetapi jika anak demam tinggi dan kerap mengigau, bisa jadi demamnya disebabkan infeksi virus atau bakteri yang cukup serius. Beberapa literatur mengaitkan mengigau dengan gejala ensefalitis dan ensefalopati pada otak, akibat infeksi.

 

Menurut AACAP, delirium adalah kondisi yang cukup serius, ditandai dengan kondisi tidak sadar dan perubahan perilaku. Sampai saat ini tidak dapat dijelaskan apa yang menyebabkan mengigau. Selain demam dan infeksi, mengigau juga dapat dipicu oleh pengaruh obat-obatan tertentu.

 

Anak yang dirawat di rumah sakit dilaporkan lebih sering mengigau, namun bersifat sementara. Seiring kesehatannya membaik atau demamnya turun, gejala mengigau pun akan hilang dengan sendirinya.

 

Baca juga: Anak Demam? Kompres Air Dingin atau Air Hangat, Ya?

 

Kebutuhan Tidur Sesuai Usia Anak - Guesehat

 

Gejala yang Diperlihatkan Anak saat Mengigau

Mums tidak perlu terlalu panik. Saat mengigau sebenarnya anak tidak dalam kondisi sadar sehingga apa yang dikatakan atau ditakutkan bukanlah hal yang sebenarnya. Inilah beberapa gejala mengigau yang bisa datang dan pergi:

- Bingung atau tidak sadar ia tengah berada di mana, bahkan tidak mengenali orangtuanya.

- Agitasi atau merasa gelisahan

- Takut pada sesuatu yang sebenarnya tidak ada di sana

- Gangguan memori

- Berbicara tentang hal yang tidak masuk akal

- Melihat atau mendengar hal-hal yang tidak nyata

 

Baca juga: Ingin Si Kecil Cepat Tidur Nyenyak? Begini Tipsnya!

 

Apa yang Harus Dilakukan Saat Anak Mengigau?

Jika anak dirawat di rumah sakit, dokter atau perawat akan segera memberikan penanganan pada anak yang menunjukkan gejala mengigau berat. Jika gejala ini terjadi di rumah, inilah yang bisa dilakukan orangtua: 

  • Tenang dan yakinkan anak bahwa tidak ada hal yang menakutkan di rumah
  • Ingatkan anak dengan lembut di mana mereka berada dan jam berapa hari itu
  • Dekatkan benda-benda favorit anak seperti selimut, boneka, foto keluarga, atau musik yang menghibur
  • Jangan berdebat dengan anak yang tengah mengigau meskipun kata-kata di Kecil sama sekali tidak masuk akal.
  • Bangunkan anak jika kondisinya memungkinkan
  • Dorong  anak tidur lebih lama di malam hari dan terjaga di siang hari

Jika demam tidak kunjung turun dan anak tetap mengigau, segera bawa ke dokter anak di rumah sakit. Di rumah sakit dapat dilakukan pemeriksaan menyeluruh apa penyebab demamnya, apakah infeksi atau penyakit yang lebih serius. Mums bisa berbagai pengalaman dengan sesama ibu yang pernah mengalami masalah yang sama di Forum atau Konsultasi Dokter di Guesehat.com. (AY)

 

Baca juga: Tipe Termometer Mana yang Sebaiknya Digunakan?

 

Sumber:

Uptodate, Delirium

Iacapap.org, Delirium in Children and Adolescent