Saat anak mengalami demam, umumnya Mums khawatir si Kecil kena infeksi dan cepat-cepat membawanya ke dokter. Demam adalah gejala infeksi yang paling umum, bisa karena  virus atau bakteri. Membawa anak ke dokter adalah tindakan yang tepat, apalagi jika demamnya sudah lewat 3 hari. Mums sebaiknya tidak mencoba memberikan pengobatan sendiri kecuali obat penurun demam. Jangan pernah memberikan antibiotik sendiri ya Mums, apalagi tanpa resep dokter.

 

Beberapa orangtua kerap memberikan antibiotik tanpa resep dokter karena sudah terbiasa. Malah kadang antibiotik yang diberikan adalah sisa saat si Kecil saat sakit sebelumnya, atau membeli sendiri atas saran kerabat atau teman. Hati-hati menggunakan antibiotik, karena antibiotik hanya dapat digunakan untuk infeksi bakteri. Ada aturan ketat pemberian antibiotik. apalagi pada bayi dan anak-anak. 

 

Saat ini dunia berkutat pada perang melawan penyalahgunaan antibiotik. Hal ini karena kasus kebal terhadap antibiotik semakin  meningkat. Kuman semakin tidak mempan diberikan antibiotik sehingga ketika terjadi infeksi kuman yang kebal, tidak ada lagi pilihan pengobatan. Beberapa kesalahan pemberian antibiotik yang peling sering terjadi adalah tidak dihabiskan atau pemberian antibiotik tanpa indikasi yang benar, misalnya infeksi virus.

 

 

Dr. Fransisca Handy, SpA, IBCLC, perwakilan dari komunitas Milis Sehat pernah mengatakan, bahwa memberikan antibiotik kepada anak sebenarnya boleh-boleh saja, namun dosis yang diberikan harusnya berdasarkan resep dokter.  Masing-masing antibiotik memiliki cara kerja yang berbeda dalam membasmi bakteri dan tidak semua bakteri mempan dengan semua jenis antibiotik. Percayakan pada dokter untuk semua pengobatan dengan antibiotik.

Baca juga: Antibiotik pada Anak, Amankah?

 

Inilah dampak penggunaan antibiotik yang tidak tepat:

  • Resistensi obat. Bakteri akan menjadi resisten sehingga dibutuhkan antibiotik lebih kuat pada gejala yang sama di masa depan.
  • Bakteri baik ikut mati. Tidak semua bakteri itu menyebabkan penyakit. Tubuh kita dipenuhi bakteri yang baik untuk  kesehatan, sehingga ketika antibiotik diberikan tanpa aturan, kuman baik ini ikut mati. 
  • Diare. Diare hanyalah salah satu dari efek samping penggunaan antibiotik yang tidak tepat
  • AlergiAlergi obat dapat berdampak serius bahkan mematikan sehingga jangan pernah memberikan pengobatan sendiri.
  • Peradangan usus. Penyalahgunaan antibiotik juga bisa menyebabkan peradangan usus

 

Awas overdosis antibiotik

Salah satu dampak penggunaan antibiotik yang tidak tepat adalah overdosis. Dalam hal ini, oramg tua harus benar-benar memperhatikan dosis dan anjuran minum antibiotik sesuai arahan dokter. Usahakan jangan sampai melebihinya. Dilansir dari mayoclinic.org, ada beberapa hal yang bisa Mums lakukan jika si Kecil mengalami overdosis, diantaranya:

 

Overdosis dapat memicu timbulnya reaksi racun dalam tubuh si Kecil. Apabila Mums melihat adanya tanda-tanda atau gejala overdosis pada si Kecil seperti mual muntah, kehilangan kesadaran, dan sakit perut selama kurun waktu 24 jam sejak minum obat, segera bawa ke dokter. Setelah sampai di rumah sakit biasanya dokter melakukan tes darah kemudian memberikan obat penawar dari efek samping antibiotik yang dikonsumsi.

Baca juga: Cara Tepat Memberikan Sirup Antibiotik pada Anak

 

Mencegah overdosis antibiotik

Ada beberapa hal yang harus orang tua perhatikan ketika memberikan si Kecil antibiotik atau obat lainnya guna menghindari terjadinya overdosis.

  • Tidak mengonsumsi antibiotik tanpa resep dokter.
  • Jika si Kecil harus mengonsumsi antibiotik, pastikan dosis yang diberikan dokter harus dihabiskan
  • Minumlah obat menggunakan alat takar yang sesuai. Ada sebagian pemberian obat yang menggunakan sendok dan ada yang menggunakan pipet tetes
  • Patuhi petunjuk yang berada di kemasan
  • Tidak semua penyakit infeksi membutuhkan antibiotik. Batuk pilek kebanyakan disebabkan virus dan tidak membutuhkan antibiotik.

 

Saat anak mengalami sakit berat dan demam tinggi, flu berat atau penyakit lainnya yang membutuhkan waktu lama untuk disembuhkan, sebaiknya hubungi atau kunjungi dokter anak untuk penanganan. Kondisi tubuh anak berbeda dengan orang dewasa sehingga tidak tepat mengobati sendiri.

Baca juga: 5 Fakta Menarik tentang Antibiotik

 

Ingat ya Mums, penanganan cepat saat si Kecil demam dan sakit memang tepat. Namun tidak harus dengan memberikan obat tanpa konsultasi dengan dokter. Pemberian antibiotik yang tidak sesuai denga takaran atau tidak dengan resep dokter bisa membahayakan nyawa si Kecil. (AD/AY)