Antibiotik bisa jadi merupakan salah satu golongan obat yang paling sering digunakan oleh masyarakat luas. Apalagi di Indonesia, dimana penyakit infeksi menjadi salah satu penyakit dengan angka kejadian tertinggi. Jika mendengar kata antibiotik, pasti ada banyak hal menarik yang secara otomatis muncul dalam benak Anda. Mulai dari kata-kata ‘harus diminum sampai habis’, atau amankah antibiotik untuk anak? , hingga isu resistensi antibiotik yang kini banyak diperbincangkan. Sebagai seorang apoteker, saya banyak bekerja dengan penggunaan antibiotik. Oleh karena itu, seperti pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, saya harus mengenal baik golongan obat yang satu ini. Proses saya mengenal antibiotik ini membuat saya banyak mengetahui hal-hal menarik terkait antibiotik yang jarang terdengar. Penasaran apa saja fakta menarik tentang antibiotik yang mungkin tidak Anda ketahui tersebut? Yuk, kita simak list di bawah ini!

1. Penisilin

Antibiotik ‘modern’ pertama, ditemukan secara tidak sengaja. Sebenarnya, sudah sejak lama manusia mengenal adanya suatu zat yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi. Namun, penggunaannya masih sangat terbatas. Kemudian, dunia baru mengenal antibiotik ‘modern’ dengan ditemukannya penicillin oleh Sir Alexander Fleming pada tahun 1928. Penemuan ini menjadi salah satu peristiwa yang dianggap telah mengubah dunia kesehatan, karena banyaknya nyawa yang dapat diselamatkan dari bahaya kematian akibat infeksi berat yang sebelumnya tidak tertangani. Tapi tahukah Anda, bahwa penemuan ini didapatkan Fleming secara tidak sengaja? Ceritanya, suatu hari Fleming, seorang bakteriologis berkebangsaan Skotlandia, kembali ke laboratorium tempat ia melakukan penelitian terhadap jamur Penicillium setelah dua minggu pergi berlibur. Saat itu, ia melihat bahwa dalam lempengan tempat ia menumbuhkan Penicillium notatum, terdapat bagian yang mengeluarkan semacam cairan. Dan di daerah tempat cairan tersebut muncul, anehnya tidak ada jamur yang tumbuh. Karena penasaran, ia dan rekan-rekannya pun mengisolasi cairan tersebut. Ternyata, ia menemukan bahwa cairan tersebut mempunyai efek membunuh bakteri. Zat itu kemudian diberi nama penicillin oleh Fleming, yang membuatnya dianugerahi penghargaan Nobel bidang kesehatan pada 5 Hal Menarik tentang Antibiotik. Luar biasa sekali ya beliau! Walaupun cairan tersebut bukanlah fokus penelitiannya dan merupakan sesuatu yang muncul di luar prediksinya, namun jiwa peneliti dalam dirinya membuat beliau mampu menemukan suatu penemuan besar yang sudah membantu menyelamatkan banyak nyawa di dunia.

2. Resistensi antibiotik

Resistensi antibiotik sudah diprediksi akan terjadi bahkan sejak awal antibiotik ditemukan. Saat dianugerahi penghargaan Nobel pada tanggal 11 Desember 1945, Fleming memberikan kuliah umum di hadapan audiens yang datang. Dan pada saat itu, ia sudah memperingatkan dunia akan kemungkinan adanya suatu fenomena bernama resistensi terhadap antibiotik. Fleming bahkan memberi ilustrasi mengenai bagaimana resistensi itu mungkin terjadi. Salah satunya adalah jika penggunaan antibiotik menjadi tidak terkendali. Hal ini diprediksi Fleming akan membuat bakteri yang terpapar oleh antibiotik menjadi semakin kuat dalam bertahan, sehingga pada akhirnya antibiotik tidak akan mampu lagi membunuhnya. Sayangnya, dunia tampaknya kurang mengindahkan ‘ramalan’ Fleming tersebut, karena resistensi antibiotik yang terjadi saat ini persis sekali seperti ilustrasi yang diberikan Fleming di awal kesuksesan antibiotik.

3.  Hewan ternak juga menggunakan Antibiotik

Di beberapa negara di dunia, antibiotik tidak hanya digunakan sebagai terapi pada manusia, namun juga diberikan kepada hewan ternak. Dan ternyata, tujuan pemberian antibiotik pada hewan ternak tidak hanya untuk mengobati hewan yang sedang sakit saja, lho! Antibiotik juga diberikan kepada hewan yang sehat mempercepat pertumbuhan hewan ternak tersebut, dengan dosis yang lebih rendah daripada dosis yang biasa digunakan untuk terapi. Penggunaan yang tidak semestinya ini diduga banyak ahli turut berpartisipasi dalam penyebaran resistensi antibiotik. Dan di banyak negara, praktek pemberian antibiotik secara tidak rasional kepada hewan ternak untuk mempercepat pertumbuhan hewan sudah banyak dilarang.

4. Dalam 10 tahun terakhir belum ada Antibiotik baru

Era tahun 1940 hingga 1950-an, dunia melihat perkembangan yang pesat sekali terhadap penemuan-penemuan golongan antibiotik baru. Namun, seiring bertambahnya golongan antibiotik yang ditemukan, bertambah pula daftar resistensi terhadap antibiotik golongan ‘lawas’. Dan akhirnya, beberapa antibiotik terpaksa ‘ditinggalkan’ karena tidak lagi mempan dalam membunuh bakteri. Hal ini memicu kebutuhan untuk ditemukannya antibiotik golongan baru yang mampu mengatasi bakteri yang sudah resisten terhadap antibiotik golongan lama. Namun sayangnya, dalam kurun waktu hampir dua dekade terakhir, tidak ada golongan antibiotik baru yang berhasil ditemukan.

5. Antibiotik adalah salah satu golongan obat yang paling sering menyebabkan alergi

Selain obat-obatan anti inflamasi non steroidal atau NSAID, ternyata antibiotik adalah salah satu jenis obat yang paling sering menyebabkan reaksi alergi obat. Hal ini juga cukup banyak saya temui di praktek pelayanan kesehatan tempat saya bekerja. Kebanyakan alergi antibiotik terjadi terhadap golongan penisilin dan sulfonamida. Jika seorang pasien memiliki riwayat alergi terhadap suatu antibiotik tertentu, biasanya saat pasien tersebut hendak menerima antibiotik lainnya, akan dilakukan skin test terlebih dahulu. Hal ini untuk mengetahui apakah pasien tersebut alergi terhadap antibiotik yang akan diberikan tersebut atau tidak. Karena alergi terhadap antibiotik dapat bersifat cross-sensitive, alias jika satu orang sudah alergi terhadap antibiotik tertentu maka ia akan alergi juga terhadap antibiotik lain dengan struktur kimia yang serupa. Bagaimana, seru kan fakta-fakta tersebut? Mulai dari proses penemuan, penggunaan, hingga hal-hal di balik isu resistensi antibiotik yang saat ini santer terdengar. Semoga setelah mengetahui fakta-fakta tersebut, Anda dapat semakin mengenal obat yang satu ini, dan tentunya semakin bijak dalam penggunaannya untuk mengatasi resistensi.