Membahas kesehatan seputar organ intim masih terasa risih bagi beberapa orang, terutama kaum wanita. Padahal, masalah kesehatan ini sangatlah penting. Tidak mau kan kita terkena penyakit menular seksual (STD atau sexually-transmitted diseases) tanpa sadar? Salah satunya Mycoplasma genitalium! Makanya, selain rajin memeriksakan diri dan mencari tahu sebanyak mungkin tentang kesehatan vagina, wanita harus berani mendiskusikannya dengan ahli kesehatan.

 

Tentang Mycoplasma Genitalium

Apa itu Mycoplasma genitalium (MG)? MG adalah jenis bakteri yang dapat menyebabkan STD. Sesuai namanya, MG hanya bisa didapatkan lewat hubungan seksual dengan seseorang yang terjangkit MG.

 

Bahkan meskipun tidak dengan penetrasi penis ke vagina, MG masih bisa menular lewat sentuhan atau gesekan alat kelamin. Sebenarnya, MG sudah lama diketahui para peneliti, yakni sejak era 1980-an. Studi terkini menyebutkan bahwa 1 dari 100 orang dewasa mengidap penyakit ini.

 

Baca juga: Jangan Digaruk, Gunakan 8 Ramuan Ini Jika Organ Intim Gatal!

 

Gejala-gejala Mycoplasma Genitalium

Gejala-gejala MG pada pria dan wanita berbeda. Gejala-gejala MG pada pria berupa:

  • Penis mengeluarkan banyak cairan (bukan air seni maupun sperma).
  • Adanya rasa terbakar, menyengat, hingga nyeri saat buang air kecil.

 

Sementara itu, gejala-gejala MG pada wanita berupa:

  • Vagina mengeluarkan banyak cairan (bukan air seni).
  • Adanya rasa nyeri saat berhubungan seksual.
  • Mengalami perdarahan setelah berhubungan seksual.
  • Mengalami perdarahan antar siklus menstruasi
  • Adanya rasa nyeri di daerah panggul dan di bawah pusar.

 

Baca juga: Hindari Makanan dan Minuman Ini agar Vagina Tidak Berbau dan Infeksi

 

Diagnosis MG

Untuk saat ini, sayangnya belum ada tes untuk mendiagnosis MG yang sudah disetujui oleh FDA (Food and Drug Administration). Namun bila khawatir terjangkit MG, diagnosis bisa dilakukan lewat NAAT (Nucleic Acid Amplification Test). Caranya? Berikan sampel urine kepada dokter. Dokter pun akan mengambil sampel dari vagina, leher rahim, dan uretra.

 

Beberapa Gangguan Kesehatan Lain Terkait MG

Selain gejala-gejala yang sudah disebutkan, inilah beberapa gangguan kesehatan lain terkait dengan MG:

  • Urethritis, yaitu pembengkakan, iritasi, dan rasa gatal pada uretra. Ini dapat terjadi baik kepada pria maupun wanita yang terjangkit MG.
  • PID (pelvic inflammatory disease), yaitu infeksi pada organ reproduksi wanita. Gara-gara ini, wanita jadi sulit hamil.
  • Cervicitis atau peradangan pada serviks.

 

Hingga kini, belum ditemukan bukti bahwa MG juga bisa memengaruhi kesuburan pria.

 

Baca juga: Peremajaan Vagina untuk Seks Lebih Memuaskan

 

Perawatan untuk Mengatasi MG

Mengobati penderita MG bukan perkara mudah. MG tidak punya dinding sel, makanya obat seperti penisilin tidak akan mempan dalam membunuh MG. Dokter bisa memberikan azythromycin (misalnya Zithromax atau Zmax). Jika tidak mempan juga, biasanya dokter akan memberikan obat lain, yaitu moxifloxacin (Avelox).

 

Sebulan sesudah mengonsumsi obat tersebut, pasien harus menjalani tes lagi. Bila sebelumnya tidak didapati gejala apa-apa, sebaiknya tidak melakukan tes rutin ini. Namun bila masih merasakan gejala atau infeksi masih ada di dalam tubuh, berarti saatnya untuk melakukan tes lanjutan.

 

Dokter akan fokus pula pada perawatan untuk efek samping kesehatan akibat MG, seperti uretritis, PID, dan peradangan pada serviks. Bila sudah terdiagnosis mengidap MG, sebaiknya ajak juga pasangan untuk memeriksakan diri. Bahkan meskipun sudah dirawat untuk mengurangi infeksi MG, tidak ada jaminan pasien akan bebas dari masalah MG selamanya. Pasien bisa mengidapnya kembali.

 

Pencegahan Infeksi MG

Pemakaian kondom dapat mengurangi risiko tertular penyakit menular seksual, termasuk MG. Namun, jangan salah kaprah. “Mengurangi risiko” tidak sama dengan bebas risiko tertular sama sekali.

 

Bila sudah terkena MG, jangan berhubungan seksual dulu selama seminggu sesudah memulai perawatan. Ini untuk mencegah penularan Mycoplasma genitalium pada pasangan sendiri. (AS)

 

Baca juga: 6 Mitos tentang Kista Ovarium

 

Sumber

WebMD: What Is Mycoplasma Genitalium?

National Center for Biotechnology Information: Mycoplasma genitalium: Should We Treat and How?