Menurut penelitian, ada beberapa senyawa alami di dalam tanaman atau herbal yang mengandung bahan antibakteri, sehingga bisa dijadikan antibiotik. Namun, antibiotik alami mana yang aman untuk dikonsumsi?

 

Sejak dahulu, antibiotik dalam bentuk pil atau kapsul sudah membantu mengatasi penyakit dan kondisi yang berbahaya bagi tubuh. Namun, banyak pula orang yang lebih memilih antibiotik alami.

 

Menurut penelitian, 1 dari setiap 10 orang mengalami efek samping gangguan pencernaan setelah mengonsumsi antibiotik. Sementara itu, 1 dari setiap 15 orang memiliki alergi terhadap obat antibiotik.

 

Nah, dalam arikel ini akan dijelaskan tentang antibiotik alami yang aman dikonsumsi, serta risikonya.

 

Baca juga: 5 Fakta tentang Pengobatan Pneumonia

 

6 Antibiotik Alami yang Mudah Dijumpai

Hingga saat ini, para peneliti masih memperdebatkan keamanan dan keefektifan antibiotik alami. Meskipun sejak dahulu kala orang sudah menggunakan antibiotik alami untuk mengobati berbagai masalah kesehatan, kebanyakan dari obat-obat alami ini belum diteliti keamanannya.

 

Namun, beberapa penelitian dan review yang dilakukan hingga saat ini memperlihatkan hasil yang cukup menjanjikan. Berikut antibiotik alami yang sudah banyak diteliti keamanannya:

 

1. Bawang Putih

Sejak dahulu, bawang putih sudah dikenal dengan khasiatnya untuk mencegah dan membantu mengobati sejumlah penyakit. Penelitian menemukan bahwa bawang putih bisa menjadi pengobatan efektif untuk infeksi bakteri, termasuk Salmonella dan E. coli.

 

Bawang putih juga sering digunakan untuk mengatasi TB yang resisten obat. Inilah mengapa bawang putih dianggap sebagai salah satu antibiotik alami yang cukup aman dan efektif.

 

2. Madu

Sejak dahulu kala, madu sudah digunakan untuk membantu menyembuhkan luka mencegah luka terkena infeksi. Ahli menemukan bahwa madu bisa membantu mengobatu luka kronik, luka bakar, bisul, dan lainnya.

 

Efek antibakteri yang dimiliku madu berasal dari kandungan hidrogen peroksidanya. Penelitian menunjukkan bahwa madu bisa mengobati luka yang terinfeksi Stafilokokus aureus resisten metisilin (MRSA).

 

3. Jahe

Ahli juga menganggap jahe sebagai antibiotik alami yang cukup aman dan efektif. Beberapa penelitian menunjukkan kemampuan jahe dalam melawan banyak bakteri. Ahli juga mengatakan bahwa jahe bisa meredakan mual dan menurunkan kadar gula darah.

 

4. Goldenseal

Goldenseal adalah tanaman yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk teh atau kapsul untuk mengobati masalah pernapasan dan pencernaan. Namun, goldenseal juga bisa melawan bakteri dan infeksi saluran kencing.

 

Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa goldenseal bisa membantu mengobati infeksi kulit. Namun, kalau Kamu sedang mengonsumsi obat tertentu, sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi goldenseal, karena dalam bentuk suplemen, tanaman ini bisa mengganggu kerja obat.

 

Goldeanseal mengandung berberin, yang merupakan senyawa antibiotik alami penting. Namun, sejenis alkaloid ini tidak aman untuk bayi, wanita hamil, dan wanita menyusui.

 

5. Cengkeh

Cengkeh sudah sejak dulu digunakan dalam pengobatan tradisional untuk prosedur oral. Penelitian tengah mencoba menemukan jika air cengkeh efektif melawan banyak jenis bakteri, termasuk E. coli.

 

6. Oregano

Beberapa ahli percaya bahwa oregano bisa meningkatkan sistem imun dan bekerja sebagai antioksidan. Oregano dipercaya memiliki bahan anti-inflamasi. Meskipun ilmuwan belum melakukan verifikasi akan hal tersebut, beberapa penelitian menunjukkan bahwa oregano merupakan salah satu antibiotik alami yang efektif, khususnya jika diolah menjadi minyak.

 

Baca juga: Konsumsi Antibiotik selama Hamil, Amankah?

 

Risiko Menggunakan Antibiotik Alami

Hanya karena suatu suplemen atau obat diklaim hanya memiliki bagan herbal atau alami, bukan berarti aman untuk dikonsumsi. Jumlah dan konsentrasi bahan aktif  yang digunakan berbeda-beda pada setiap produk.

 

Jadi, bacalah labelnya dengan teliti. Konsultasikan dengan dokter apakah aman bagi Kamu untuk mengonsumsi suplemen antibiotik alami. Sebagai contoh, bawang putih yang dimasak biasanya aman untuk dikonsumsi, namun menurut penelitian, mengonsumsi bawang putih dengan konsentrasi tinggi bisa meningkatkan risikio pendarahan. Hal ini bisa berbahaya untuk orang yang akan menjalani operasi atau mengonsumsi obat pencair darah. (UH)

 

Baca juga: Waspadai 7 Efek Samping Antibiotik Ini!

 

 

Sumber:

MedicalNewsToday. Top seven safe, effective natural antibiotics. Januari 2020.
National Center for Complementary and Integrative Health. Garlic. September 2016.