Menyaksikan buah hati tercinta merampas barang milik orang lain tentunya membuat setiap orangtua merasa kaget, bingung, dan malu. Sebenarnya, merebut mainan atau barang milik orang lain adalah perilaku yang umum pada balita. Mereka mungkin akan merebut barang milik anak yang lebih kecil atau bahkan milik teman sebaya.

 

Perilaku suka merebut ini terjadi karena balita memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Namun, di usia ini, balita belum memiliki kontrol diri yang baik. Dengan demikian, mereka cenderung merebut sesuatu yang menurutnya menarik daripada menunggu giliran.

 

Meskipun begitu, bukan berarti Mums bisa membiarkan perilaku si kecil yang suka merebut. Sebaliknya, mereka membutuhkan bantuan dari orang dewasa untuk membimbingnya bersikap baik.

 

Baca juga: Cara Membantu Anak Bersenang-senang Tanpa Gadget, Cobain Yuk Mums
 

Cara Menghadapi Anak yang Suka Merebut

Berikut adalah beberapa hal yang dapat Mums lakukan untuk menghadapi si kecil yang suka merebut.

 

1. Ajari anak konsep giliran

Daripada memaksa anak bermain bersama dan berbagi, coba ajarkan anak bergiliran saat bermain. Anak yang mendapat giliran dapat bermain dengan mainan tersebut selama waktu yang ditentukan. Cara ini bermanfaat karena memungkinkan anak meningkatkan konsentrasinya.

 

Saat gilirannya habis, anak perlu mengembalikannya ke tempatnya. Anak berikutnya mendapat giliran memainkannya sesuka hati. Di sini, masing-masing anak mendapat pelajaran berharga untuk menunggu giliran.

 

2. Bimbing mereka dengan tenang

Mums harus bisa tetap tenang sehingga dapat membimbing dan memberi si kecil banyak bantuan untuk memecahkan masalah. Terkadang, anak-anak dapat menyelesaikan masalah tanpa Mums harus turun tangan. Namun, terkadang anak mungkin membutuhkan beberapa pengingat dan campur tangan Mums. Di sini, Mums harus tahu kapan perlu bersikap tegas dan kapan harus bersikap lembut dan penuh cinta.

 

Baca juga:  Mainan Edukatif dan Seru untuk Anak Usia 3 Tahun

 

3. Jangan paksa anak untuk berbagi

Memaksa berbagi sebenarnya menunda pengembangan kemurahan hati dan keterampilan berbagi. Anak-anak perlu merasa aman dalam kepemilikan mereka sebelum mereka dapat berbagi. 

 

Jadi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Mums perlu memperkenalkan konsep bergiliran pada anak. Seorang anak memiliki kesempatan menggunakan satu mainan seorang diri selama beberapa waktu. Sambil menunggu gilirannya tiba, anak masih bisa bermain dengan mainan lain.

 

4. Ajari anak meminta giliran

Ajarkan anak cara yang tepat untuk meminta giliran. Misalnya, dengan katakan “Mari kita tanyakan pada anak itu apakah Kamu bisa mendapatkan giliran setelah dia selesai bermain.” Ini menunjukkan pada anak cara meminta giliran dengan sopan kepada anak lain.

 

Jika anak sedang bermain dan ada anak lain yang menginginkannya, jangan langsung mengambil mainan itu dan menyerahkannya pada anak lain. Biarkan anak meneruskan permainannya sambil mengatakan, “Setelah Kamu selesai, biarkan anak itu bermain dengan mainan ini."

 

5. Alihkan perhatiannya dengan memberikan mainan lainnya

Sambil menunggu giliran, alihkan perhatian anak dari mainan yang didambakan. Mums bisa menawarkannya mainan atau aktivitas lain untuk dilakukan. Ada kemungkinan bahwa dalam proses mengalihkan perhatian anak, ia menjadi begitu fokus dengan aktivitas baru sehingga lupa akan mainan yang diinginkan.

 

Baca juga: 3 Cara yang Salah untuk Mengajarkan Anak Berbagi

 

6. Tunjukkan pada si kecil bahwa Mums mengerti apa yang ia inginkan

Saat seorang balita menginginkan sesuatu, mereka berharap untuk mendapatkannya. Mereka tidak mengerti mengapa mereka tidak dapat memilikinya dan akan marah ketika Mums mengatakan "tidak."

 

Jika anak mengambil mainan dari anak lain, katakan seperti ini, “Lihat, anak itu jadi sedih. Dia belum selesai bermain dengan mainannya. Yuk, kembalikan dan tunggu sedikit lebih lama. Mari kita bermain dengan mainan lain sambil menunggu." Ini mungkin berakhir dengan amukan besar, tetapi Mums telah bersikap tegas dan mengajari si kecil benar dan salah. Selain itu, dengan memberi tahu anak bahwa Mums akan menunggu bersama mereka, ini menunjukkan bahwa mereka tidak sendirian dan bahwa Mums ada untuk mendukung mereka dalam keadaan emosi negatif.

 

7. Ajarkan tentang batasan yang jelas

Membuat batasan yang dipertahankan secara konsisten adalah kunci keberhasilan dalam mendidik anak. Faktanya, setiap orang membutuhkan batasan. Memperjelas apa yang menjadi milik mereka dan apa yang menjadi milik orang lain dapat memberikan pengaruh yang besar.

 

Mums bisa mengajarkan tentang batasan pada anak dengan mengajaknya menggambar dan mewarnai bersama. Bawa sekotak pensil warna dan katakan pada si kecil bahwa ia hanya bisa meminjam 2 warna sekaligus. Saat anak hendak mengambil yang lain, ingatkan bahwa ia hanya bisa menggunakan 2 sekaligus. Jika ia menginginkan warna lain, ia harus mengembalikan pensil yang sedang dipakai.

 

Selamat menerapkan tips ini!

 

Baca juga: Anak Enggan Berbagi Makanan?

 

 

Sumber:

Themontessorinotebook.com. 10 ways to deal with a child who has trouble sharing Montessori-style

Ahaparenting.com. When Your Toddler Grabs from the Baby

Babyology.com.au. Grabby and crabby: Why do toddlers always want what someone else has?

Howtoadult.com. How to Stop Children From Taking Toys From Others