Cairan ketuban memiliki peran penting selama kehamilan. Normalnya, cairan ketuban memiliki warna bening sedikit kekuningan. Namun, karena beberapa faktor, cairan ketuban mungkin akan berubah warna menjadi lebih keruh atau bahkan kehijauan. Jika sudah begini, tentu saja ada kekhawatiran dalam diri Mums.

 

Nah, untuk mengetahui apa penyebab air ketuban berwarna hijau, berikut ulasannya.

 

Baca juga: Mums, Waspadai Air Ketuban Tidak Normal!
 

Seperti Apa Air Ketuban yang Normal?

Selama hamil, air ketuban memiliki peran besar dalam mendukung tumbuh kembang janin dan juga menjaganya dari risiko benturan ataupun infeksi. Selama minggu-minggu awal kehamilan, air ketuban terbentuk dari plasma ibu. Hingga kehamilan usia 12 minggu, cairan ketuban kebanyakan berupa air dengan elektrolit.

 

Di trimester kedua, cairan ketuban terdiri dari protein, karbohidrat, lipid, dan urea, yang membantu pertumbuhan bayi. Sekitar kehamilan 16 minggu, ginjal bayi mulai berfungsi, dan urine janin menjadi sumber utama cairan ketuban. Sumber cairan ketuban lain adalah cairan yang dikeluarkan dari paru-paru bayi.

 

Normalnya, air ketuban memiliki warna bening dan sedikit kekuningan. Teksturnya encer, berbeda dengan cairan vagina yang cenderung lebih kental. Air ketuban umumnya juga tidak berbau.

 

Kenapa Air Ketuban Berwarna Hijau?

Karena faktor tertentu, air ketuban dapat berubah warna, salah satunya menjadi berwarna hijau. Air ketuban berwarna hijau umumnya disebabkan karena cairan telah bercampur dengan mekonium atau feses bayi. Biasanya, kondisi ini terjadi saat usia kehamilan sudah melewati waktu normal atau lebih dari 42 minggu.

 

Selain usia kandungan yang sudah melebihi waktu normal, cairan ketuban berwarna hijau juga bisa disebabkan oleh kondisi plasenta yang tertekan atau kurangnya asupan oksigen sehingga membuat bayi merasa stres. Stres pada bayi selama di dalam kandungan akan memicu bayi untuk buang air besar. Alhasil, feses yang dikeluarkan akan bercampur dengan air ketuban.

 

Baca juga: Kenapa Air Ketuban Keruh, Ya? Apakah Berbahaya?
 

Apakah Air Ketuban Berwarna Hijau Berbahaya Bagi Bayi?

Seperti disebutkan sebelumnya, air ketuban berwarna hijau disebabkan oleh adanya mekonium atau feses bayi yang tercampur di dalamnya. Oleh karena itu, kondisi ini pastinya sangat berisiko untuk bayi, mengingat bayi akan menelan dan mengirup cairan ketuban selama dalam kandungan.

 

Salah satu komplikasi yang dapat terjadi jika bayi menelan cairan ketuban berwarna hijau ini adalah Meconium Aspiration Syndrome. Komplikasi ini terlihat beberapa saat setelah bayi lahir dan merupakan kondisi gawat darurat pada bayi yang harus segera ditangani.

 

Meconium Aspiration Syndrome ditandai dengan adanya beberapa gejala, seperti pernapasan yang cepat, adanya sianosis (bibir dan wajah bayi yang membiru), pelebaran dari dada karena penggunaan otot napas tambahan, dan kesulitan bernapas. Apabila segera ditangani, bayi dapat bernapas dengan normal kembali.

 

Warna Lain Air Ketuban yang Perlu Mums Waspadai

Selain berwarna kehijauan, beberapa warna lain pada air ketuban juga dapat menjadi indikasi adanya masalah selama kehamilan. Beberapa warna air ketuban yang perlu diwaspadai juga, antara lain:

  • Kecokelatan. Ini menunjukkan bahwa air ketuban telah bercampur dengan darah yang cukup banyak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh adanya perdarahan di dalam kantong ketuban.
  • Merah atau cokelat pekat. Menunjukkan tanda gawat janin, ada masalah plasenta, atau kematian janin.
  • Jingga pekat. Dapat mengindikasikan adanya ketidakcocokan darah antara ibu dan bayi.

 

Nah, Mums itulah penyebab air ketuban berwarna hijau. Kondisi ini tidak boleh dianggap sepele karena bisa menyebabkan komplikasi pada bayi dan juga Mums. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu melakukan kontrol kehamilan secara rutin untuk memantau kondisi bayi dalam kandungan dan juga cairan ketuban. (BAG)

 

Baca juga: Inilah yang Perlu Mums Ketahui Seputar Air Ketuban!
 

Referensi

March of Dimes. Amniotic Fluid.

Very Well Family. What Is Amniotic Fluid?.