Dalam istilah medis, terdapat beberapa istilah yang mirip didengar. Istilah tersebut mirip karena penyebabnya sama, lokasi penyebarannya sama, dan sebagainya. Jika kita tidak menyebutkannya dengan benar, beberapa pasien bisa salah mendengar. Kesalahpahaman ini dapat menyebabkan pasien kurang mengerti tentang apa yang harus dilakukan agar tidak tertular penyakit tersebut.

 

Ketika teman berkonsultasi kepada saya mengenai keadaan kulitnya, saya bisa menilai dengan jelas bahwa itu adalah herpes zoster, istilah medis untuk cacar ular. Pada saat ia mendengar kata herpes, tentu saja ia panik. Di dalam benaknya, penyakit herpes adalah salah satu penyakit menular seksual. Karenanya, dengan cepat ia menyangkal, “Gue bersih, kok!”

 

Saya pun langsung membenarkan pengertiannya. Penyakit herpes yang saat ini ada di kulitnya adalah cacar ular, bukan infeksi seksual yang sebenarnya disebut dengan nama herpes simpleks. Lalu dengan polosnya ia bertanya, “Oh beda, ya? Gue kira sama!” Yup, pengertian yang berbeda bisa menimbulkan kesalahpahaman tentang penyakit apa yang kita derita.

Baca juga: 7 Fakta Yang Tidak Kamu Ketahui Tentang Herpes

 

Padahal, herpes simpleks sendiri bukan infeksi seksual yang identik dengan hubungan seksual yang tidak bersih. Pada beberapa keadaan, bayi dan anak-anak sangat mungkin mengalami infeksi herpes simpleks tanpa adanya faktor kegiatan seksual yang kotor.

 

Kok bisa, ya? Yuk, mengenal lebih dalam macam-macam penyakit herpes, sehingga Kamu tidak salah kaprah!

 

1. Herpes Zoster

Infeksi herpes zoster merupakan salah satu herpes yang sering saya temui. Herpes zoster sebenarnya adalah kelanjutan dari cacar air yang sudah kita kenal secara luas. Setelah kita sembuh, virus penyebab cacar air akan dorman atau ‘tertidur’ di jaras saraf kita.

 

Nah, pada beberapa keadaan, seperti saat sistem imun tubuh menurun, kelelahan, dan kurang istirahat, virus ini dapat ‘bangun dari tidurnya’ dan menimbulkan gejala herpes zoster. Gejalanya antara lain demam, nyeri di sekitar saraf yang terkena virus (wajah, perut, dada), dan hanya pada 1 sisi tubuh saja (kanan atau kiri).

 

Kita sering mendengar mitos jika cacar ular sampai melingkari tubuh akan mengakibatkan kematian. Nyatanya, pada orang tanpa defisiensi imun (misalnya AIDS), herpes zoster hanya akan terlokalisasi di satu sisi tubuh saja dan tidak akan membentuk lingkaran. Jadi jaga kesehatan ya, agar tidak terkena virus yang satu ini!

 

2. Herpes Simpleks Tipe I

Walaupun namanya herpes, jenis herpes yang satu ini sering terjadi pada anak-anak. Penyebabnya? Kurang menjaga kebersihan dan melakukan kontak dengan objek yang sudah tercemar kuman. Misalnya anak-anak, khususnya bayi, akan sering digendong dan dicium oleh teman dan kerabat. Jika yang mendekati mereka kurang menjaga kebersihan, dapat menimbulkan gejala berupa lenting-lenting dan kulit kemerahan di sekitar daerah mulut.

Baca juga: Herpes Oral: Penularan, Gejala, dan Pencegahan

 

3. Herpes Simpleks Tipe II

Herpes simpleks tipe ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama pada orang yang sering melakukan aktivitas seksual secara tidak bersih. Infeksi ini akan memberikan gejala berupa lenting-lenting dan kemerahan di area kemaluan. Namun, sebenarnya perlu diingat bahwa akhir-akhir ini kegiatan seksual sering melibatkan oral dan kemaluan, sehingga gejala dari herpes simpleks tipe I dan II menjadi tumpang-tindih.

Baca juga: Hati-hati, Herpes Menyebabkan Ketidaksuburan pada Wanita

 

4. Herpangina

Walaupun bukan dinamakan herpes secara langsung, keadaan ini juga disebabkan oleh virus. Pada herpangina, kita bisa menemukan banyak seriawan pada rongga mulut, khususnya anak-anak.

 

Ternyata, nama herpes tidak hanya 1 jenis dan memiliki berbagai penyebab, ya! Pastikan Kamu mengerti jenis penyakit yang dialami serta tidak salah mengerti, meski memiliki nama yang mirip. Semoga bermanfaat!

 

perbedaan cacar monyet dan cacar air - guesehat