Memiliki anak yang baru lahir dan melihatnya tumbuh merupakan suatu kebahagiaan tersendiri buat orang tua. Para orang tua, khususnya ibu yang baru memiliki anak, bisa menjadi panik dengan hal-hal yang terjadi dengan anaknya. Salah satu penyebabnya adalah ketika anak mereka sakit dan memerlukan pengobatan dari dokter.

 

Sering kali, kontak dengan orang lain (selain keluarga) menjadi sumber penularan penyakit yang disalahkan oleh orang tua. Apalagi ketika bayi tersebut masih kecil (newborn yang berada di usia 28 hari pertama).

 

 

Menjaga kebersihan dan mencegah penularan penyakit pada bayi yang masih kecil memang penting. Beberapa penyakit memang bisa ditularkan lewat kontak kulit, terutama bila terdapat droplet (cairan tubuh) dari orang yang mengalami sakit tersebut.

 

Droplet ini bisa berupa cairan hidung, air ludah, dan tenggorokan. Apalagi mengingat imunitas pada bayi masih rendah dibandingkan dengan orang dewasa yang menularkannya. Mungkin saja penyakit ini sudah ada pada orang dewasa, tetapi tidak terlalu menimbulkan gejala karena mereka memiliki imunitas yang lebih baik.

 

Apa saja penyakit yang rentan ditularkan kepada bayi?

 

  • Herpes simplex

Herpes simplex merupakan salah satu penyakit akibat virus yang sering terjadi pada bayi. Gejala yang mungkin muncul adalah lenting-lenting dengan kulit kemerahan pada sekitar mulut, bisa sampai ke dalam rongga mulut. 

 

Herpes simpex sebenarnya bisa diobati dengan antivirus. Namun mengingat imunitas pada bayi masih cukup rendah, maka dapat dijumpai komplikasi berupa infeksi otak, yaitu ensefalitis. Namun, banyak faktor yang mempengaruhinya. Diharapkan dengan terapi yang sesuai, komplikasi dapat dihindari.

 

  • Mononucleosis

Mononuclenosis merupakan kissing disease, suatu penyakit virus yang menular melalui air ludah. Biasanya mononucleosis memang terjadi pada anak yang lebih besar dan remaja, tetapi bisa saja terjadi pada bayi kecil. Infeksi mononukeosis bisa mengarah ke gejala pernapasan.

 

  • Bronkiolitis

Bronkiolitis merupakan penyakit paru pada bayi, biasanya di bawah usia 2 tahun. Mungkin orang sekitar hanya mengalami gejala batuk pilek ringan, tetapi pada bayi bisa menyebabkan sesak napas dan suara mengi.

 

Hal ini mungkin disebabkan respons batuk pada bayi tidak lebih baik daripada orang dewasa, serta saluran pernapasan yang masih kecil. Pada keadaan seperti ini, dibutuhkan tatalaksana medis untuk meringankan gejala sesak napas. Tidak sedikit kejadian bronkiolitis yang membutuhkan alat bantu napas.

 

Mengingat banyaknya hal yang bisa ditularkan kepada bayi, ada baiknya kita berhati-hati ketika berinteraksi dengan mereka. Selain itu gejala pada bayi-bayi yang sakit sering kali tidak khas, seperti tidak mau makan dan minum, menjadi sering mengantuk, serta berat badan tidak naik.

 

Karenanya, pastikan orang lain mencuci tangan jika ingin berkontak dengan bayi dan menggunakan masker jika memang sedang sakit, walaupun dengan gejala yang ringan sekalipun. Meminta izin dengan Mums dan Dads penting dilakukan dan sebisa mungkin hindari menyentuh wajah bayi. Selain itu, imunisasi lengkap dapat membantu menurunkan risiko tertularnya beberapa jenis infeksi pada bayi. (AS)