Melihat wajah si Kecil yang menggemaskan dan tembam pasti rasanya ingin menciumnya ya, Mums? Namun, bagaimana dengan mencium bibir anak, apakah diperbolehkan? Lantas, sampai kapan boleh mencium bibir anak?

 

Afeksi memang sangat esensial bagi tumbuh kembang anak. Nah, mencium merupakan salah satu afeksi yang umum dilakukan orang dewasa kepada anak. Namun, apakah mencium bibir anak diperbolehkan?

 

Menurut Psikolog Efnie Indrianie, M.Psi., boleh atau tidaknya memberikan ciuman di bibir anak sebenarnya kembali lagi pada kultur budaya setempat. Di Indonesia sendiri, rata-rata kultur yang dianut adalah adat ketimuran atau budaya timur, sehingga memberikan ciuman di bibir bukan ekspresi kasih sayang yang terlalu lazim dilakukan pada anak.

 

Kendati demikian, beberapa tahun ke belakang sudah terjadi akulturasi, yang menyebabkan budaya-budaya barat teradopsi oleh masyarakat Indonesia. “Sebagai individu, kita tidak bisa menghentikan akulturasi karena proses terjadinya panjang dan lama, serta bertahun-tahun,” ujar Dosen Fakultas Psikologi di Universitas Kristen Maranatha itu. Hanya saja, yang perlu diperhatikan di sini adalah yang boleh mencium bibir anak cuma orang yang memiliki pertalian darah terdekat, yaitu orang tua.

 

Sampai Kapan Boleh Mencium Bibir Anak?

Selain hanya orang tua saja yang boleh mencium bibir anak, ternyata ada pula batasan Mums dan Dads untuk melakukan hal tersebut. Idealnya, ujar Efnie, mencium bibir anak maksimal dilakukan hingga ia berusia 2,5 tahun, paling telat di usia 3 tahun. Lebih dari usia tersebut tidak disarankan.

 

Lalu, bagaimana agar anak tahu batasan-batasan mulut atau bibirnya hanya boleh dicium oleh orang tuanya? “Seorang anak itu akan tahu batasan-batasan kalau dia diberi tahu,” jelas Efnie. Jadi, berikan pengertian sejak dini dan sesuai tahapan usianya. Lakukan pula secara berulang-ulang agar informasi tersebut melekat di pikiran si Kecil.

 

Di bawah usia 2 tahun, si Kecil terkadang belum bisa memahami apa yang kita sampaikan kepadanya. Karenanya, Mums bisa mengingatkannya kalau hanya orang tuanya yang boleh mencium bibirnya dengan mengatakan, “Nak, cuma boleh Mama dan Papa saja ya yang mencium bibir kamu. Orang lain tidak boleh.” Tidak perlu memberikan alasan lebih panjang sebab tahapan perkembangan otaknya hanya baru bisa menerima informasi yang singkat.

 

Menginjak usia 2 tahun, Mums sudah menambahkan alasan mengapa bibirnya tidak boleh dicium oleh sembarangan orang. Mums bisa memberikan pengertian, “Hanya Mama dan Papa yang boleh cium bibir kamu karena sebelum cium, mulut Mama dan Papa sudah dibersihkan biar enggak ada kuman.” Mums kemudian bisa menunjukkan gambar kuman kepadanya supaya ia bisa membayangkan apa yang Mums maksud. Jadi, anak mulai belajar soal kebersihan dan kesehatan.

 

Nah, di usia 3 tahun, Mums dan Dads sekalipun disarankan untuk tidak lagi mencium bibir anak. Bila ia bertanya mengapa, Mums bisa mulai mengenalkan konsep rasa malu. Mums bisa memberikan penjelasan, “Kamu kan sudah tambah besar, malu dilihat teman-teman kalau masih dicium bibirnya. Soalnya, yang dicium bibirnya cuma adik bayi.” Jadi, dia mengerti dan bisa membatasi disi, serta mulai mengenal rasa malu.

 

Bahaya Mencium Bibir Anak

Ada pula bahaya dari mencium bibir anak dari sisi kesehatan. Pasalnya, kegiatan ini bisa menjadi media penularan penyakit kepada si Kecil, apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini. Berikut bahaya mencium bibir anak yang perlu Mums dan Dads ketahui:

 

  1. Herpes

Herpes atau cold sore disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 1. Gejala yang muncul adalah terdapat luka lepuhan di setikar bibir atau mulut, lalu dapat menyebar di area wajah yang lain, seperti hidung, pipi, dan dagu. Ironisnya, sekali virus ini menyerang, maka akan selamanya bertahan di dalam tubuh. Jadi, masalah ini bisa kambuh kembali seumur hidup si Kecil bila ada pemicunya.

 

  1. Respiratory Syncytial Virus (RSV)

RSV merupakan virus yang menyebabkan paru-paru si Kecil terinfeksi, yang bisa mengakibatkan ia kesulitan bernapas. Virus ini sangat menular, sehingga satu ciuman saja sudah bisa menularkannya ke anak.

 

  1. Alergi

Karena sistem imun si Kecil masih lemah, maka ia rentan terkena alergi. Ketika dicium, bisa jadi si Kecil sensitif terhadap kosmetik yang digunakan oleh orang yang menciumnya atau sisa makanan penyebab alergi menempel ke mulutnya.

 

  1. Gigi Berlubang

Ternyata oh ternyata, gigi berlubang bisa menular lho, Mums! Bakteri penyebab gigi berlubang, yaitu Streptococcus mutans, akan tercampur di saliva atau liur. Bila saliva menempel di mulut si Kecil ketika menciumnya, maka itu bisa merusak gigi-gigi kecilnya.

 

 

Nah, sudah tahu kan Mums apa saja bahaya mencium bibir anak dan sampai usia berapa hal tersebut boleh dilakukan? Jadi, jangan merasa tidak enak ya untuk menolak jika si Kecil mau dicium bibirnya oleh orang lain, sekalipun itu keluarga kita sendiri. Lebih baik mencegah daripada mengobati, bukan? (AS)

 

Referensi

FirstCry Parenting: Kissing a Baby – Is It Harmful for Your Child?