Apakah Mums pernah dihadapkan pada suatu situasi dimana Si Kecil terlampau sering berteriak? Jika iya, jangan khawatir Mums, itu suatu hal yang wajar, kok. Mums, tidak perlu merasa salah juga, karena ini biasa dialami oleh para ibu, baik itu ibu baru atau yang sudah berpengalaman. Lalu, apa sebenarnya alasan di balik kebiasaan unik Si Kecil ini? Adakah pilihan cara yang tepat dan bijak untuk menyikapinya? Yuk, simak lebih lanjut penjelasannya!

Baca juga: Cerita Unik Pengasuhan Anak dari Seluruh Dunia

 

Kenapa Si Kecil Suka Berteriak?

Ada 5 hal yang menjelaskan alasan mengapa Si Kecil gemar berteriak.

 

1. Berteriak merupakan satu-satunya cara berkomunikasi yang Si Kecil ketahui

Sebelum Si Kecil bisa berbicara, ia tidak memiliki banyak pilihan untuk menyampaikan maksud dan perasaannya. Untuk itu, berteriak kerap dijadikan opsi favorit oleh bayi dengan bentuk berbeda-beda. Ada bayi yang gampang ditenangkan dan dialihkan perhatiannya saat berteriak atau menangis. Namun ada pula bayi yang menunjukkan respons berlebihan saat berteriak.

 

2. Penasaran pada suaranya sendiri

Terkadang, saat Si Kecil sudah bisa berbicara dan ia mulai menjerit-jerit tanpa alasan yang jelas, hal tersebut dilakukan bukan karena Si Kecil memiliki motif tersembunyi. Sebaliknya, Si Kecil melakukan hal itu murni karena dia suka mendengar suaranya sendiri. Si Kecil menyadari bahwa dia memiliki suara dan sekarang dia ingin menggunakannya sesering mungkin. Dengan berteriak, Si kecil bisa bereksperimen dengan sesuatu hal baru yang bisa dia lakukan, dan ini baik untuknya. 

 

3. Ingin mendapatkan perhatian orangtua

Jika anak sudah terbiasa berteriak, lambat laun dia sadar bahwa teriakannya bisa menarik perhatian Mums dan Dads. Dengan berteriak, Si Kecil sadar bahwa ia bisa mendapatkan perhatian Mums dengan cepat. Cara ini mungkin bisa dilakukan secara berulang-ulang.

 

4. Menunjukkan rasa tidak suka

Teriakan Si Kecil juga dapat bermakna rasa frustasi ketika ia tidak mendapatkan sesuatu yang ia mau. Sebagian anak menunjukkan rasa tidak suka dengan cara berteriak, misalnya saat Mums memberikan mainan atau makanan yang berbeda dengan yang diinginkannya.

 

5. Menirukan sesuatu

Seiring bertambahnya lingkungan pertemanan Si Kecil, semakin besar pula risiko bagi Si Kecil untuk menirukan perilaku dan karakter yang dianggapnya menarik. baik itu dari lingkungan, maupun faktor tontonan. Inilah alasan utama mengapa Mums dan Dads harus selalu mendampingi tontonan Si Kecil dan mengenal dengan baik teman-temannya. Orangtua dapat segera memberikan pengarahan yang Si Kecil butuhkan jika Ia mulai menunjukkan sikap di luar kebiasaanya sehari-hari.

Baca juga: Anak Hiperaktif? Jangan-jangan Karena ADHD!
 

Cara Menenangkan Si Kecil yang Gemar Berteriak

Satu hal yang Mums dan Dads harus pahami, bahwa hobi berteriak yang dilakukan oleh Si Kecil membutuhkan tanggapan, perhatian, dan disiplin yang kompak dari Mums dan Dads agar kebiasaan ini terhenti. Cara mendisplinkannya dapat disesuaikan dengan usia dan karakter mereka. Karena sudah semestinya Mums dan Dads menjadi pihak yang paling memahami karakter Si Kecil, pasti ada trik yang bisa dimanfaatkan untuk mengalihkan kebiasaan Si Kecil. Berikut beberapa tips yang layak dicoba saat Si Kecil enggan berhenti berteriak.

 

1. Lawan teriakan Si Kecil mengunakan suara pelan

Saat bayi Mums tidak akan berhenti menjerit, jeritan itu membutuhkan suara pelan agar mendapatkan titik temu. Karena suara yang Mums keluarkan pelan, pasti mau tidak mau ia akan berhenti menjerit untuk mendengarkan perkataan Mums atau Dads.

 

2. Periksalah kondisi Si Kecil secara menyeluruh

Ada kalanya anak berteriak untuk menunjukkan suasana hati yang kurang baik. Biasanya, ini berkaitan dengan kondisi tubuhnya. Cobalah cek suhu tubuh Si Kecil serta pastikan suhu ruangan di rumah membuat Si Kecil nyaman. Periksalah popoknya dan gantilah popoknya segera jika popok yang ia kenakan sudah waktunya diganti. Pastikan Si Kecil mengenakan pakaian dengan bahan dasar yang menyerap keringat agar ia tidak kepanasan. Berikan pijatan lembut pada Si Kecil untuk membuat Si Kecil tenang.

 

3. Pahami perasaan Si Kecil

Amati apakah Si Kecil berteriak karena menginginkan perhatian Mums? Tanyakan apa yang membuat Si Kecil bersikap demikian. Jika ia tampak merasa bosan dan rewel dengan situasi atau tempat yang sedang ia kunjungi bersama Mums, berikan pengertian pada Si Kecil bahwa kegiatan tersebut sebentar lagi akan segera berakhir.

 

4. Berikan waktu Si Kecil untuk menenangkan diri sendiri

Ketika anak benar-benar sedang mengamuk, bagian penalaran otak seolah dimatikan. Emosi telah mengambil alih dan tidak ada lagi tempat yang tersisa untuk hal lain. Itulah sebabnya salah satu hal  terbaik yang bisa Mums lakukan adalah mengabaikan jeritan Si Kecil sampai ia tenang. Dalam dunia pengasuhan anak, ini disebut teknik menenangkan diri sendiri (self-soothing). Mums bisa menghindari Si Kecil dengan melipir sebentar ke ruangan lain. 

   

5. Alihkan perhatian Si Kecil

Manfaatkan rentang perhatiannya yang pendek dengan mengalihkan minatnya terhadap mainan, pakaian, dan barang lain yang tidak berisiko dilempar oleh Si Kecil. Misalnya, jika Mums sedang berada di supermarket dan Si Kecil meminta es krim padahal ia sedang menunjukkan gejala batuk, tawarkan pada Si Kecil makanan lain seperti sereal yang baik untuknya. Hal ini mungkin bisa mengalihkan perhatiannya. 

 

6. Buat Si Kecil tetap sibuk

Terkadang kebosanan bisa memicu anak untuk menjerit. Demi menghindarinya, sibukkan Si Kecil. Berikan aktivitas, makanan, dan permainan yang membuatnya fokus pada hal-hal tersebut. Dengan adanya kegiatan-kegiatan ini, Si Kecil tidak punya waktu untuk mengamuk. Selain itu, semakin sibuk Si Kecil, semakin besar kesempatannya untuk jadi mengantuk setelah selesai beraktivitas.

 

7. Rayu Si Kecil dengan hadiah sederhana 

Bila Si Kecil dalam kondisi sehat dan tidak menderita alergi terhadap jenis asupan tertentu, tawarkan makanan atau minuman yang ia sukai. Katakan bahwa Mums akan memberikan hadiah yang lezat, asalkan Si Kecil berkelakuan baik. 

 

8. Ajak Si Kecil ke tempat yang ramai

Jika Mums sadar bahwa Si Kecil biasanya rentan berteriak saat berada di tempat atau situasi yang sepi, ajaklah dia ke tempat yang ramai. Pilihlah restoran yang memiliki area outdoor atau area bermain untuk anak-anak. Ajaklah Si Kecil pergi ke tempat yang mendorongnya untuk bersenang-senang.

 

9. Abaikan Si Kecil

Ya, ini trik terakhir untuk menaklukkan teriakan Si Kecil. Bila Si Kecil tetap memilih untuk berteriak, baik di rumah atau di tempat umum, cuekin saja yuk, Mums! Trik ini memang bersifat dilematis. Di satu sisi, Mums pasti tidak tahan merasa malu jika dijadikan tontonan oleh orang banyak saat Si Kecil berteriak di depan publik. Tetapi, menuruti keinginan Si Kecil hanya karena malu memikirkan pandangan orang-orang, hanya menciptakan dampak pengulangan perilaku tantrum dalam diri Si Kecil. Belum lagi jika dampaknya menumbuhkan sifat manja yang akut dalam pribadi Si Kecil.

 

Amati dan susunlah strategi yang kompak bersama keluarga untuk menyikapi dengan tegas tapi tetap bijak terhadap kebiasaan berteriak yang dilakukan Si Kecil. Jika Si Kecil cukup sering menunjukkan aksi berteriak yang mengarah pada tindakan tantrum yang parah, usahakan secepatnya mengkonsultasikan hal ini pada dokter atau psikolog anak ya, Mums. Mereka dapat memberikan saran yang tepat sasaran terhadap kondisi Si Kecil agar kebiasaannya tidak semakin memburuk. (TA/WK)

Baca juga: Mengatasi Bayi Tantrum