Anak-anak merupakan makhluk aktif yang senang melakukan eksplorasi untuk memenuhi keingintahuannya. Selama si Kecil mengeksplor berbagai kegiatan, ada baiknya orang tua mendampingi dan membantu mengarahkan anak untuk menemukan hal yang menarik baginya, atau yang bisa disebut hobi. Melalui hobi, anak bisa menemukan potensi yang mungkin terpendam dan tidak terlalu menonjol dalam aktivitas sehari-hari. Hobi juga bisa menambah pengetahuan anak terkait suatu bidang, dan serunya lagi, hobi tidak harus melulu berkaitan dengan akademis atau kegiatan pembelajaran yang formal.

 

Terdapat berbagai jenis kegiatan menyenangkan yang bisa dijadikan hobi anak, mulai dari menggambar, melukis, bermain musik, bernyanyi, membuat prakarya, memasak, modeling, olahraga, membaca buku, belajar bahasa, menari, dan masih banyak lainnya. Terdengar menyenangkan, bukan? Di tengah stresnya belajar, hobi dapat menjadi sarana anak untuk bersenang-senang sambil mengembangkan kemampuannya. Nah sekarang, bagaimana peran orang tua dalam membantu anak menemukan hal yang disenanginya?

 

Sebelum menentukan jenis kegiatan yang kira-kira akan sesuai dengan anak, orang tua perlu mempersempit pilihan dengan mengetahui kelebihan dan kesukaan anak. Buat daftar mengenai hal-hal yang disenangi anak, entah itu menggambar di kertas, menari dengan lagu-lagu pop, atau bermain sepak bola bersama dengan teman-temannya. Dengan begini orang tua dapat mencari hobi yang relevan dan sesuai dengan bidang kesukaan anak.

 

Jika masih belum yakin dengan daftar yang telah dibuat, atau jika orang tua ingin memperkenalkan kegiatan lain yang dirasa lebih cocok, tentu saja bisa. Ajak anak untuk melakukan hal-hal baru yang belum pernah Ia coba sebelumnya. Misalnya, ajak anak menyaksikan acara menari, atau ajak ke tempat musik dan kenalkan anak dengan berbagai jenis instrumen musik yang ada. Orang tua juga bisa mengenalkan aktivitas sederhana di rumah seperti membaca buku ataupun membuat kerajinan bersama anak.

 

Sebelum mengajak anak untuk berkomitmen penuh pada satu hobi atau kegiatan, misalnya dengan memberikannya les, coba lakukan tes terlebih dahulu untuk meyakinkan apabila anak benar-benar tertarik dengan kegiatan tersebut. Beri anak waktu untuk menilai sendiri apakah Ia sungguh berminat untuk mendalami ketertarikannya terhadap suatu kegiatan.

 

Hal penting lain yang perlu diperhatikan orang tua adalah jangan pernah memaksa anak untuk menjalani kegiatan yang tidak disukainya. Walaupun sang ayah suka melukis, bukan berarti anak harus dipaksa melukis juga. Berikan anak kebebasan untuk mengeksplor bidangnya sendiri. Tentunya orang tua tidak mau jika anak merasa tertekan dan terpaksa dalam menjalani hobinya, bukan? Karena hobi seharusnya menyenangkan dan dapat menjadi sarana rekreasi bagi anak.

 

Ketika anak sudah yakin dan menunjukkan minatnya pada satu bidang, bantu Ia untuk belajar dan mendalami hobinya tersebut. Cara ini dapat dilakukan misalnya dengan menyediakan sarana untuk menjalankan hobinya, dan mendampinginya selama proses belajar.

 

Tidak semua hobi akan bertahan hingga anak bertambah besar. Jika suatu saat anak berubah pikiran dan ingin melakukan hal lain, biarkan ia melepas hobi lamanya dan melalukan hobi barunya. Yang terpenting disini adalah meyakinkannya bahwa orang tua senantiasa mendukung dan membantu jika dibutuhkan.