Cedera atau luka bisa terjadi kapan saja. Kondisi-kondisi tidak terduga ini tentu memerlukan penanganan yang cepat untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih serius. Maka dari itu, perlu adanya persediaan obat-obatan di dalam rumah atau mobil agar langkah penanganan dini terhadap cedera atau luka bisa segera dilakukan.

 

Karena digunakan sewaktu-waktu, maka perlu memastikan kondisi obat secara berkala. Pasalnya, kesalahan saat menyimpan obat bisa berdampak pada kondisinya, lho. Nah, berikut ini ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat menyimpan obat-obatan, sehingga bisa merusak kualitasnya. Ayo, kira-kira dari kesalahan ini ada yang pernah dilakukan Geng Sehat enggak, nih?

 

Baca juga: Apa Saja yang Harus Tersedia dalam Kotak P3K?

 

1. Menyimpan di kulkas dengan cara yang salah

Beberapa obat memang ada yang harus disimpan dalam suhu rendah. Karenanya, kebanyakan orang menyimpannya di dalam kulkas. Namun, menaruh obat di bagian pintu kulkas bukanlah pilihan yang tepat. Suhu pada pintu kulkas cenderung lebih tinggi beberapa derajat dan berubah-ubah karena sering dibuka dan ditutup.

 

Cara terbaik untuk menyimpan obat-obatan di kulkas adalah dengan menempatkannya pada sebuah wadah dan diletakkan di rak bagian dalam. Kendati demikian, jangan meletakannya di bagian yang terlalu belakang karena obat-obatan cair dapat membeku.

 

2. Membuang kemasan obat

Ayo ngaku, pasti banyak deh dari Geng Sehat yang sering menyimpan obat tanpa kemasannya. Ya, menyimpan obat dengan cara ini memang lebih menghemat tempat. Mungkin masih ada informasi mengenai tanggal kedaluwarsa obat tetapi bagaimana dengan informasi penting lainnya, seperti anjuran dosis atau interaksi obat? Tentu Kamu tak akan menemukannya jika tidak ada kemasan obat. Maka dari itu, sebaiknya jangan asal membuang kemasan obat. Selain dapat melihat informasi seputar obat yang akan Kamu gunakan, kemasan ini juga berguna untuk melindungi obat dari cahaya.

 

 

3. Melupakan tanggal kedaluwarsa

Biasanya, tanggal kedaluwarsa dihitung dari sejak produk selesai dikemas. Namun jika produk sudah terbuka, mungkin masa kedaluwarsa akan berubah dan waktu ini bisa dilihat dari panduan di kemasan. Ini terutama berlaku pada jenis obat cair. Misalnya, jika obat tetes mata di rumah sudah terbuka, maka Kamu harus membuangnya setidaknya setelah waktu sebulan. Jika tidak, obat tetes mata tersebut akan berisiko membahayakan kesehatan mata.

 

Baca juga: Jenis Obat Batuk Pilihan Anda

 

4. Mudah dijangkau anak-anak dan terkena banyak cahaya

Obat-obatan tidak boleh disimpan di tempat-tempat yang terkena banyak cahaya, seperti di atas lemari atau meja. Apabila terlalu sering terpapar cahaya, obat akan kehilangan keefektifannya. Selain itu, apabila obat-obatan dibiarkan tergeletak di atas meja atau lemari, anak-anak akan mudah meraihnya. Jadi, cara terbaik untuk menyimpannya adalah dengan meletakkan obat dalam wadah khusus yang terkunci. Simpan wadah obat tersbeut dalam leamri tempat anak-anak tidak bisa mengambilnya.

 

5. Membuang obat dengan cara yang salah

Cara terbaik untuk membuang obat yang sudah tidak terpakai adalah dengan memasukkannya ke dalam kantong plastik atau wadah, kemudian baru membuangnya. Hindari membuang obat tak terpakai secara sembarangan di tempat sampah atau ke dalam kloset.

 

Baca juga: 3 Langkah Menyimpan Obat dengan Benar

 

6. Tidak merapikan perlengkapan P3K

Jika Kamu menyimpan perlengkapan P3K dengan rapi, maka Kamu akan mudah menemukan obat ketika dibutuhkan. Karenanya, simpan perlengkapan P3K dengan teratur dan singkirkan semua obat-obatan yang sudah kedaluwarsa atau tidak memiliki kemasan. Obat cair dan krim juga harus dibuang jika warna atau teksturnya sudah berubah.

 

7. Tidak menggunakan jenis obat yang lebih modern

Mungkin jenis obat yang sudah ada sejak lama membuatmu lebih percaya akan kualitasnya. Namun, saat ini ada pula jenis obat yang lebih modern serta lebih praktis digunakan, dan tentunya tak kalah dari segi kualitas. Misalnya, alih-alih menyimpan alkohol dan kapas, Kamu bisa langsung membeli produk tisu beralkohol.

 

8. Tidak memerhatikan kondisi tempat penyimpanan

Efektivitas pil, kapsul, dan plester akan hilang jika disimpan dalam tempat yang lembap Jadi, jangan pernah menyimpannya di kamar mandi, sekalipun Kamu menaruhnya di dalam rak. Dapur juga bukan tempat terbaik untuk menyimpan obat. Perubahan suhu dan kelembapan ruangan sangat berpengaruh pada kondisi obat.

Tempat terbaik untuk menyimpan obat adalah di kamar tidur atau ruang tamu. Jika ternyata suhu di tempat tinggalmu lebih panas, maka bisa mengurangi periode kedaluwarsa obat. Jadi, pastikan untuk selalu memeriksa kondisi obat di kotak P3K-mu.

 

Perlengkapan P3K sangat diperlukan dalam kondisi-kondisi tidak terduga. Karenanya, pastikan untuk selalu menyimpan obat-obatan dengan tepat agar kualitasnya tetap terjaga. (BAG/AS)

 

Baca juga: 5 Penemuan Obat Paling Penting di Dunia

 

Mengenal Jenis Obat Tablet -GueSehat.com