Salah seorang kawan pernah bertanya kepada saya seperti ini, ‘Sebenarnya saat kita sedang konsumsi obat, hal-hal apa saja sih yang harus kita perhatikan?’ Pertanyaan tersebut terdengar sangat sederhana, namun menurut saya sangat esensial. Mengkonsumsi obat bukanlah kegiatan semata-mata buka bungkus, ambil obatnya, minum, selesai. Sebenarnya, ada beberapa hal yang harus kita cermati terlebih dahulu untuk memastikan bahwa obat yang diminum itu aman. Maklum, namanya juga suatu senyawa yang dapat memberikan perubahan bagi fungsi fisiologis tubuh, sehingga sedikit perhatian ekstra perlu kita berikan. Nah, ini dia hal-hal yang menurut saya patut diperhatikan saat kita mengkonsumsi obat:

Kemasan

Pengecekan kemasan obat, bersama dengan pengecekan izin edar dan tanggal kedaluwarsa yang akan saya bahas di poin nomor 2 dan 3 di bawah, adalah salah satu kampanye Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dalam membudayakan konsumsi cerdas obat-obatan. Periksalah kemasan obat Anda, jika sudah terjadi kerusakan (misalnya terbuka di salah satu bagian), sebaiknya Anda tidak membeli dan mengkonsumsi obat tersebut. Jika obat berbentuk sirup botolan, cek juga apakah terjadi kebocoran pada wadah. Pemeriksaan kemasan obat juga akan menghindarkan Anda dari obat palsu. Jika Anda merasa bahwa kemasan obat yang Anda terima berbeda dari biasanya, sebaiknya Anda tanyakan kepada tempat Anda membeli atau menebus obat tersebut.

Nomor izin edar

Hal kedua yang sebaiknya Anda cek terlebih dahulu adalah nomor izin edar, terutama jika Anda membeli obat over the counter alias obat bebas. Nomor izin edar dari Badan POM menyatakan bahwa obat tersebut sudah lolos dari semua persyaratan dan layak dikonsumsi oleh masyarakat.

Tanggal kedaluwarsa Obat

Berikutnya, jangan lupa untuk selalu mengecek tanggal kedaluwarsa obat, ya! Tanggal kedaluwarsa menyatakan waktu dimana obat masih berada dalam kondisi yang dipersyaratkan untuk dikonsumsi. Lewat dari tanggal tersebut, dikhawatirkan sudah terjadi proses kimiawi yang menyebabkan kadar obat berubah. Sehingga efek obat yang diterima tubuh dapat saja berkurang.

Nama pasien

Hal ini terutama berlaku untuk obat yang berasal dari resep dokter. Apotek tempat Anda menebus resep pasti akan menempelkan suatu label yang berisi identitas obat, salah satunya adalah nama pasien. Saya pernah menyerahkan obat kepada sepasang suami istri, dimana obat-obatan untuk sang istri semuanya hampir sama persis dengan obat milik suaminya, hanya berbeda dosis penggunaan saja. Saat saya tanyakan, mereka mengaku bahwa penyimpanan obat di rumah dilakukan di tempat yang sama. Wah, rentan sekali ya untuk terjadi kesalahan! Demikian pula saya pernah menyerahkan obat kepada dua orang anak, kakak beradik. Obat sang kakak juga hampir sama dengan sang adik, tentunya dengan dosis yang berbeda karena umur mereka pun berbeda. Akan fatal sekali jika sang adik yang lebih kecil minum obat dengan dosis sang kakak, maka saya pun menekankan pada ibu pasien untuk mengecek dahulu nama pasien yang tertera di label obat sebelum memberikan obat kepada anak-anaknya. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengecek apakah obat yang akan Anda konsumsi memang betul-betul ditujukan untuk Anda atau bukan.

Cara penggunaan

Untuk obat over the counter (OTC) alias obat yang dapat Anda beli secara bebas, dosis obat yang dianjurkan pasti tertulis di kemasannya. Sebaiknya Anda hanya mengkonsumsi obat berdasarkan dosis anjuran tersebut saja. Kelebihan dosis dapat menyebabkan toksisitas obat meningkat, bahkan tidak mungkin bersifat mengancam jiwa. Asisten rumah tangga orang tua saya pernah meminum suatu obat sakit kepala yang dapat dibeli bebas, namun dengan dosis hingga tiga kali dosis normal yang dianjurkan, dengan alasan sakit kepalanya belum teratasi. Ia pingsan tidak lama setelah itu, untung saja kami segera menemukannya dan membawanya ke UGD Rumah Sakit terdekat untuk dilakukan pertolongan pertama pada keracunan obat. Untuk obat-obatan resep dokter, cara penggunaan ini juga tertera di label yang akan ditempel pada kemasan obat. Sama halnya dengan obat OTC, sebaiknya Anda juga hanya mengkonsumsi obat tersebut berdasarkan cara penggunaan yang diinstruksikan dokter. Jangan lupa juga, untuk obat-obatan yang diminum, perhatikan apakah obat harus diminum sebelum, saat, atau sesudah makan, ya!

Cara penyimpanan

Sesudah Anda selesai mengonsumsi suatu obat, jangan lupa untuk menyimpannya kembali sesuai dengan aturan penyimpanan yang dipersyaratkan, ya! Beberapa obat harus disimpan dalam kondisi suhu ruang (sekitar 25 °C) dan di tempat yang sejuk dan terhindar dari cahaya langsung. Beberapa obat lain harus disimpan dalam suhu kulkas (2-8 °C). Keterangan penyimpanan yang dipersyaratkan ini ada di kemasan obat (untuk obat bebas), dan di label obat yang menempel di kemasan untuk obat yang ditebus secara resep. Jika penyimpanan obat dilakukan secara tidak semestinya, kemungkinan besar akan terjadi perubahan secara kimia terhadap obat tersebut. Mungkin perubahan tersebut tidak kelihatan secara kasat mata, namun siapa yang dapat menebak apakah obat tersebut masih layak dikonsumsi atau tidak? Untuk tata cara penyimpanan obat yang baik, silahkan baca disini ya!

Efek samping yang mungkin terjadi

Ada baiknya Anda juga mewaspadai efek samping obat apa saja yang mungkin ditimbulkan. Untuk obat OTC, hal ini pasti tertera di kemasannya. Sedangkan untuk obat resep dokter, Anda dapat menanyakannya pada dokter yang meresepkan obat tersebut atau kepada apoteker yang menyerahkan obat tersebut kepada Anda. Hal ini sebaiknya Anda ketahui agar Anda dapat mewaspadai gejala efek samping yang disebutkan. Misalnya, beberapa obat anti alergi dan obat flu akan menyebabkan mengantuk, sehingga sebaiknya Anda berhati-hati dalam menjalankan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi (misalnya menyetir) saat mengkonsumsi obat tersebut. Contoh lain, jika Anda sedang mengkonsumsi obat batuk berisi kodein yang diresepkan oleh dokter Anda. Kodein dapat menyebabkan konstipasi alias susah buang air besar, sehingga sebaiknya Anda makan banyak serat dan minum banyak air saat sedang mengkonsumsi obat tersebut. Nah, itu dia hal-hal yang sebaiknya Anda perhatikan saat mengkonsumsi obat! Ingat, obat adalah suatu senyawa kimia yang jika tidak digunakan secara semestinya, dapat menyebabkan kejadian yang bisa jadi mengancam kesehatan Anda dan bukannya menyembuhkan. Cek dahulu kemasan, izin edar, dan tanggal kedaluwarsa sebelum membeli. Cek pula kesesuaian nama pasien dan cermati cara penggunaan yang dianjurkan, serta efek samping yang mungkin terjadi. Setelah dikonsumsi, jangan lupa simpan obat dengan benar. Salam sehat!