Jika Kamu penderita diabetes, atau memiliki keluarga dengan diabetes, pasti pernah merasakan sulitnya menjaga pola makan untuk menyetabilan gula darah. Pasti ada saja godaan makanan enak tinggi kalori. Padahal makanan seperti ini harus dibatasi. 

 

Tidak ada diet yang mudah. Menurut ketua Divisi Endokrin dan Penyakit Metabolik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM, DR. dr. Dante Saksono SpPD-KEMD, pengaturan diet oleh ahli gizi untuk penderita diabetes tidak selalu bisa dijalankan oleh pasien. Diet tersebut kadang dianggap terlalu menyusahkan. Apa-apa dilarang, sehingga banyak penderita diabetes yang menyerah.

 

Baca juga: 5 Alasan Mengejutkan yang Membuat Gula Darah Naik 

 

Menurut Dante, khusus bagi penderita diabetes, diet yang sukses adalah diet yang bisa menjaga berat badan normal. Jadi bukan sekadar boleh makan nasi atau tidak. “Bagi saya yang biasa menangani pasien diabetes, diet yang utama dulu adalah diet yang tidak menaikkan berat badan, lebih baik kalau bisa menurunkan. Karena banyak penderita diabetes yang sudah mengurangi nasi tetapi ngemil tetap jalan, akhirnya berat badan naik dan akibatnya sulit mengendalikan gula darah. Bagi yang prediabetes, kenaikan berat badan akan memicu diabetes lebih cepat,” jelas Dante di Jakarta, belum lama ini.  

 

Dengan tidak ngemil, tambah Dante, sudah memberikan kontribusi 30% dari target penurunan gula darah. Hal ini karena mengurangi ngemil setara dengan mengurangi 40% kalori dalam sehari. Jika sudah berhasil menghindari ngemil, harusnya penderita diabetes tidak lagi beralasan gagal diet.

 

Baca juga: 5 Cara Hindari Camilan yang Tidak Perlu 
 

Dilansir dari dlife.com, inilah alasan yang paling kerap disampaikan penderita diabetes tentang kegagalan dietnya dan menyebabkan gula darah tetap tinggi:

 

1. Hanya doyan sayuran bertepung seperti jagung dan kentang

Meskipun digolongkan ke dalam keluarga sayuran, jagung dan kentang mengandung karbohidrat. Maka jika penderita diabetes hanya suka dua jenis sayuran ini, sebaiknya berpikir ulang. Perluas makan sayuran yang tidak mengandung tepung, seperti sayuran berwarna hijau. Mungkin awalnya Kamu tidak suka zucchini, tomat, jamur atau asparagus. Tetapi jika lidah terus dilatih, lama-lama akan terbiasa. 

 

Lambat laun Kamu bahkan bisa sangat menyukainya. Tambahkan perasa seperti minyak zaitun atau memasak dengan cara memanggangnya dan beri sedikit garam dan lada. Dijamin Kamu ketagihan.

 

Baca juga: Resep Ayam Panggang Sayuran Super Enak untuk Penderita Diabetes!

 

2. Lupa cek gula darah 2 jam setelah makan

Gula darah postprandial atau dua jam setelah makan sangat penting untuk memberikan informasi seberapa bagus Kamu mampu mengendalikan gula darah setelah makan. Dengan tidak mengukur gula darah setelah makan, Kamu tidak akan tahu jika angkanya melonjak tinggi, meskipun sebelum makan gula darah Kamu normal. 

 

Kamu bisa menggunakan bantuan teknologi agar tidak kelupaan. Alat pengukur gula darah saat ini sudah bisa memberikan peringatan kapan harus cek gula darah. Kamu juga bisa memanfaatkan alarm telepon genggam sebagai pengingat. 

 

3. Sulit menolak jamuan di pesta atau ketika bertamu

Jangan malu atau ragu berterus terang bahwa Kamu penderita diabetes saat teman menawarkan makan. Tolak dengan halus jika terhidang pie apel, cake, atau es krim dengan saus karamel. Lebih baik ambil hidangan yang aman seperti sayuran dan buah-buahan. Sebaiknya Kamu membawa sendiri makanan dari rumah. 

 

Baca juga: 7 Kiat Kencan Sehat di Restoran bagi Pasangan Diabetes
 

4. Karena sudah minum obat diabetes, maka boleh makan apa saja!

Ini juga kesalahan yang sering terjadi. Obat memang dapat membantu menurunkan gula darah, tetapi bukan berarti Kamu bebas makan apa saja sesudah minum obat. Ingat ya bahwa tiga prinsip mengelola gula darah adalah diet seimbang, minum obat antidiabetes teratur dan rutin berolahraga atau minimal berakivitas fisik. Penurunan gula darah akan semakin optimal jika Kamu melakukan ketiganya.

 

5. Hidup terlalu singkat, kapan lagi menikmati makanan enak?

Penderita diabetes sangat boleh makan enak namun tetap sehat. Cukup dengan membatasi saja porsinya. Sayangnya kebanyakan penderita diabetes tidak mau mengubah pola makannya, karena merasa hidup harus bergembira tanpa dibatasi ini itu, termasuk dalam soal makan.


Padahal dengan mengabaikan kondisi diabetes, diabetes tidak akan memberikan ampun kepada Kamu! Ancaman komplikasi itu nyata dan dapat terjadi pada siapa saja yang terus menggabaikan gula darahnya tinggi. Kamu bisa menikmati hidup meskipun menderita diabetes. Bukankah bersenang-senang tidak hanya soal makan enak saja?

 

Baca juga: 8 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Diabetes
 

6. Sibuk mengurusi keluarga sehingga tidak ada waktu mengurus diri sendiri

Alasan ini paling kerap dikatakan ibu rumah tangga yang juga seorang penderita diabetes. Ingat ya Mums, keluarga tidak akan sehat kalau Mums juga sakit. Diabetes bisa menghilangkan kesempatan Mums mengurus anak dan suami dengan benar. Jaga kesehatan Mums, ingat bahwa ibu rumah tangga ibarat pilot pesawat terbang. Bagaimana akan menyelamatkan penumpang jika pilotnya sudah kehabisan oksigen duluan?

 

7. Pengguna insulin terlalu percaya diri gula darahnya selalu baik

Pengguna insulin mungkin selalu mendapatkan raport baik saat pengukuran HbA1c setiap 3 bulan sekali. Akhirnya mereka tidak termotivasi lagi menjaga pola makan. Dua dari tiga penderita diabetes meninggal karena komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah. Dan HbA1c yang baik tak mampu melindungi Kamu dari komplikasi ini. Pengguna insulin tetap dianjurkan menjalankan diet seimbang tanpa melihat nilai HbA1c, demi kesehatan jangka panjang. 

 

Nah sekarang sudah paham kan kesalahan yang dilakukan mengapa gula darah selalu tinggi? Diabesfriend apakah kerap melakukan salah satu atau lebih dari ketujuh alasan tadi? Mulai sekarang jangan membuat alasan lagi ya? (AY)