Tidak jarang di tempat kerja, saya 'menerima konsultasi', secara tidak resmi tentunya, mengenai kebiasaan ngemil rekan kerja saya. Sebagian besar dari mereka menganggap bahwa kebiasaan ngemil mereka merupakan kebiasaan yang baik, jika dibandingkan dengan makanan utama mereka.

 

Mereka lebih memilih untuk ngemil di antara waktu bekerja, dibandingkan dengan makan siang atau makan malam. Mereka beranggapan dengan camilan saja, mereka tidak mengasup kalori sebesar makan utama,  dan seringkali mempertanyakan kenapa berat badan mereka cenderung naik. Jika ditanyakan mengapa tidak makan malam, mereka mengatakan mereka sudah kenyang. Padahal, sebenarnya konsumsi camilan adalah kebiasaan yang sebaiknya dihindari jika Kamu ingin mengatur pola makan yang baik dan menurunkan berat badan. Walaupun konsumsi camilan ini sering dianggap dengan 'tidak makan', sebenarnya ngemil merupakan salah satu penyumbang kalori terbesar lho! Jadi, bagaimana sih caranya mengindari konsumsi camilan yang tidak perlu?

 

1. Beri waktu berpikir

Seringkali di waktu kosong atau saat sedang tertekan (banyak kerjaan, terlalu lelah, dan lain-lain) kita melarikan diri ke camilan yang ada. Seringkali kita berpikir bahwa dalam berbagai keadaan tersebut, kita membutuhkan tambahan energi dari camilan. Benarkah demikian? Salah satu tips yang bisa dilakukan adalah berikan dirimu waktu untuk berpikir apakah dirimu benar-benar lapar. Berdiri, berjalanlah mengitari rumah, atau Kamu bisa mencobanya dengan minum segelas teh atau kopi hitam (jika kamu terbiasa minum kopi). Jika keinginan ngemil hilang, biasanya karena keinginan ini bukan didasari rasa lapar.

 

2. Lapar atau haus?

Hal ini mungkin terdengar aneh, namun seringkali di saat kita haus, tubuh mendapatkan sinyal yang berbeda. Nah, rasa haus yang disalahartikan ini dapat menjerumuskan kita ke kalori yang tidak perlu. Jadi setiap kali Kamu ingin konsumsi camilan, jangan lupa untuk minum segelas air terlebih dahulu. Jika setelah itu rasa lapar atau keinginan ngemilmu hilang, kemungkinan Kamu hanya haus saja.

 

3. Sibukkan dirimu dengan berbagai pekerjaan

Saat saya berada di Jakarta atau kota besar lainnya, kesibukan bekerja dengan mudahnya tidak memberikan izin untuk ngemil. Namun saat saya bekerja di puskesmas, di kota kecil tepatnya, keinginan ngemil lebih didorong oleh rasa bosan. Oleh karena itu, jauhkan dirimu dari camilan dengan cara membaca buku, menulis, atau sekadar menonton serial tv.

 

4. Biasakan dirimu untuk membaca kemasan

Di saat tanganmu sudah mengambil camilan, biasakan untuk membaca komposisi dan kalori yang terkandung terlebih dahulu. Pastikan camilan yang Kamu makan tidak mengandung kalori sebanding dengan kalori makan siang atau makan malammu ( sekitar 500 kalori) dan pastikan juga bahwa tidak memiliki kandungan garam dan gula yang terlalu tinggi. Biasanya jika Kamu sudah mengetahui banyaknya kalori yang tekandung di dalamnya, kesadaran dirimu akan mencegahmu untuk ngemil terlalu banyak.

 

5. Stock yourself a healthy treat!

Sebagian dari kita memang harus ngemil setiap 3 jam, terutama mereka yang memiliki riwayat sakit lambung, migrain, dan sebagainya. Jika memang harus ngemil, pastikan stok yang tersedia adalah camilan yang sehat. Isi kulkasmu dengan buah-buahan segar, yoghurt, sereal, granola, dan pastikan Kamu mengonsumsi cemilan tersebut dalam batas yang wajar.

 

Mari konsumsi camilan dengan cermat!