Minyak zaitun sudah lama dikenal sebagai minyak sehat dalam masakan Mediterania. Bukan hanya soal aroma khasnya, melainkan juga manfaat kesehatannya yang menjadikan minyak ini kerap menjadi andalan koki ternama. Namun sebenarnya, apa saja sih, yang harus diperhatikan saat Kamu memilih minyak yang mengandung banyak jenis asam lemak sehat dan direkomendasikan para ahli kesehatan ini? 

 

Baca juga: Mengenal 6 Manfaat Zaitun, Salah Satunya untuk Mengobati Anemia!

 

Proses Pengolahan Minyak Zaitun

Sebenarnya, pengolahan minyak zaitun sama saja dengan minyak jenis lain misalnya kelapa sawit atau minyak kelapa. Hanya saja bahan pembuatnya memang sudah sangat sehat, yaitu buah zaitun. Agar menghasilkan minyak banyak, maka dipilih buah zaitun yang telah masak. Proses pemilihan buah zaitun pun harus memenuhi standar untuk menghasilkan minyak zaitun terbaik.

 

Buah zaitun segera dikirim ke tempat penggilingan dan dipisahkan terlebih dahulu dengan batang dan daunnya, dan dibersihkan dengan air. Setelah bersih dan higienis, barulah buah zaitun dihancurkan dan digiling demi mendapatkan sarinya, yaitu minyak zaitun. Kedua proses ini bertujuan untuk memisahkan sari buah zaitun dari kadar air serta endapan lain.

 

Hasil perasan pertama dari minyak zaitun yang telah melalui proses filterisasi tetapi tidak melalui proses pemanasan atau penambahn campuran, disebut Minyak Zaitun Extra Virgin. Bila Minyak Zaitun Extra Virgin diproses pada tahapan penyulingan minyak selanjutnya, maka proses tersebut bertujuan untuk mengurangi asam lemak serta menghasilkan rasa dan tekstur yang lebih ringan. Hasilnya, Kamu akan mendapatkan varian minyak zaitun klasik.

 

Sedangkan untuk perasan minyak zaitun yang tidak memenuhi standar Extra Virgin, biasanya dilakukan proses penyulingan sekali lagi, agar konsumen bisa mendapatkan varian yang paling ringan, yaitu minyak zaitun extra light.

Baca juga: Titik Asap Minyak Goreng yang Perlu Kamu Ketahui

Berbagai Varian Minyak Zaitun

Dari penjelasan sebelumnya, dapat dipahami bahwa, ada 3 jenis minyak zaitun yang dihasilkan, yaitu Minyak Zaitun Extra Virgin, Minyak Zaitun Klasik, dan Minyak Zaitun Extra Light. Nah, untuk setiap varian minyak zaitun ini, ada perbedaannya lho, Gengs. Sebaiknya, sesuaikanlah setiap varian dengan kegunaan yang dianjurkan, ya. Berikut penjelasannya.

 

1. Minyak Zaitun Extra Virgin

Warna hijau gelap dari varian minyak zaitun yang satu ini, seakan menggambarkan teksturnya yang sangat pekat. Aroma buah zaitunnya masih sangat kuat. Rasa dan aroma yang kuat ini, mengindikasikan kualitas minyak zaitun yang lebih alami dan paling sehat. Titik didih minyak zaitun extra virgin hanya mencapai 180 derajat Celcius. Karenanya, sangat bagus untuk dikonsumsi langsung atau dijadikan saus dressing untuk salad, topping pasta, dan cocolan roti bagel.

 

2. Minyak Zaitun Klasik

Kamu tetap bisa mencium aroma buah zaitun dari varian minyak zaitun yang satu ini. Hanya saja, warnanya sudah menguning dan tekstur rasanya cenderung lebih ringan daripada minyak zaitun extra virgin.  Titik didihnya mencapai 200 derajat Celcius, membuat minyak zaitun klasik ideal untuk memanggang, dijadikan saus, serta untuk menumis.

 

3. Minyak Zaitun Extra Light

Inilah minyak zaitun yang sudah melewati proses filterisasi paling akhir, sehingga teksturnya sangat lembut serta rasanya pun paling ringan. Warnanya jernih dan titik didihnya mencapai 220 derajat Celcius. Sangat direkomendasikan untuk memasak, menumis, memanggang, dan menggoreng deep-fry.

 

Tips Menyimpan Minyak Zaitun

Tidak kalah penting, perhatikan pula cara menyimpan minyak zaitun. Salah cara penyimpanan, bisa berpengaruh pada aroma dan kualitas rasanya lho. Karena itu, simpanlah minyak zaitun di botol kaca. Jangan lupa, hindari menyimpan minyak zaitun di dalam botol plastik seperti minyak goreng lainnya. Namun, minyak zaitun ini tidak perlu disimpan di dalam kulkas. Cukup di suhu ruangan, asalkan pastikan Kamu meletakkan botol kemasannya di tempat yang tidak terpapar sinar matahari secara langsung.

 

Perhatikan pula tanggal kedaluarsa yang tertera. Sebaiknya, gunakanlah minyak zaitun sebelum menjelang habis batas masa kedaluarsa. Karena jika tidak, minyak zaitun akan rentan teroksidasi dan memengaruhi aromanya. Sebagai gambaran, umumnya batas masa kedaluarsa minyak zaitun adalah 2-3 tahun. Namun, sebaiknya habiskan minyak zaitun dalam waktu 18 bulan selama keaslian rasa dan aromanya masih bisa dipertahankan dengan kualitas terbaik. (TA/AY)

Baca juga: Minyak Zaitun, Andalan Gaya Hidup Sehat Gwen Winarno