Hipertensi merupakan penyakit yang dapat menyebabkan komplikasi lanjutan, seperti stroke, penyakit jantung koroner, ataupun gagal ginjal. Jumlah penderita penyakit yang biaya pengobatannya membutuhkan biaya besar ini, kerap meningkat dari tahun ke tahun. Data tahun 2017 bahkan mencatat dana sejumlah Rp. 12,7 trilun telah dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan untuk menangani penyakit kronis ini.

 

Cara efektif untuk menurunkan risiko hipertensi adalah dengan rajin memeriksakan kondisi kesehatan dan mengenali gejalanya. Nah, dari sekian banyak gejala hipertensi, ada 6 tanda-tanda hipertensi yang harus Kamu waspadai. Apa saja? Simak penjelasan selengkapnya agar Kamu bisa melakukan deteksi dini!

 

Baca juga: Lawan Hipertensi dengan Minum Obat dan Ubah Gaya Hidup

 

 

Sakit Kepala Intens

Sakit kepala merupakan gejala yang paling umum dirasakan oleh penderita hipertensi. Biasanya muncul secara tiba-tiba dan frekuensinya cukup sering. Sayangnya, banyak penderita hipertensi yang tidak mengindahkan kondisi ini dan menyepelekannya.

 

Karena itu, ada baiknya Kamu melakukan pemeriksaan medis bila sering mengalami sakit kepala tanpa sebab. Bisa jadi hal ini mengindikasikan Kamu mengalami tekanan darah tinggi. Biasanya, intensitas sakit kepala akan semakin sering muncul ketika tekanan darah melebihi angka 180/110 mmHG. Bila tidak diantisipasi dengan tepat, ini dapat menjadi gejala awal dari komplikasi stroke dan berisiko pecahnya pembuluh darah di otak.

 

Baca juga: Jika Menderita Diabates dan Hipertensi Sekaligus
 

Mimisan

Mengutip informasi dari heart.org, saat terjadi lonjakan tekanan darah hingga lebih dari 180/120 mm Hg, seseorang dapat mengalami mimisan secara tiba-tiba. Umumnya, gejala ini dialami oleh mereka yang memiliki pembuluh darah yang lemah di lapisan dalam hidung.

 

Kondisi medis ini biasanya menandakan adanya krisis hipertensi yang harus ditindaklanjuti. Itulah sebabnya, American College of Emergency Physicians menyarankan pasien untuk segera mengantisipasi situasi semacam ini. Minta bantuan medis untuk mengecek tekanan darah bila Kamu mengalami sakit kepala intens disusul dengan mimisan hebat selama lebih dari 20 menit.

 

Kerap Merasa Mual

Dilansir dari webmd.com, terus-menerus merasa mual juga bisa menjadi pertanda tekanan darah tinggi. Mual dan muntah juga dapat menjadi tanda adanya perdarahan di kepala. Serupa dengan pusing, gejala ini sering kali sulit dikenali sebagai gejala hipertensi, karena mayoritas menganggap mual dan muntah sebagai gangguan pencernaan biasa.

 

Jadi, perhatikan ya bila Kamu merasa tidak memiliki masalah dengan sistem pencernaan, tetapi sering mengalami mual dan muntah. Berkonsultasilah dengan dokter agar Kamu dapat mengatasi masalahnya dengan efektif.

 

Bercak Merah pada Mata

Munculnya bercak merah pada mata jelas tidak boleh dianggap sepele. Inilah salah satu dampak dari hipertensi, yaitu terjadi pembekuan darah di bola mata. Mengingat masih jarang tanda ini dikenali sebagai gejala hipertensi, pastikan Kamu memeriksakan ke dokter bila mengalaminya.

 

Penglihatan Kabur

Gangguan penglihatan merupakan gejala hipertensi, yang biasanya muncul secara bersamaan dengan mual dan muntah. Ini disebabkan oleh terganggunya sirkulasi darah yang menuju ke saraf mata. Segera cari bantuan medis bila Kamu mengalaminya, agar risiko hipertensi dapat diminimalisasi.

 

Menderita Diabetes

Menurut riset yang dilakukan oleh diabetes.org.uk terhadap 2,9 juta penderita diabetes di Inggris, sekitar 50% dari jumlah penderita memiliki risiko hipertensi. Apalagi, bila penderita diabetes memiliki masalah obesitas. Inilah sebabnya, penderita diabetes harus menjaga pola makan sehat dan menjadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup.

 

Perbanyaklah mengonsumsi sumber asupan yang kaya akan serat, makanan rendah lemak, serta sayur dan buah-buahan. Kurangilah konsumsi garam dan jauhi minuman beralkohol, untuk menurunkan risiko tekanan darah tinggi.

 

Menurut dr. Bambang Widyanto, Sp.JP, PhD., dari Pusat Kardiovaskular Rumah Sakit Harapan Kita, sangat penting bagi penderita hipertensi untuk mengidentifikasi dan mengelola tekanan darah tinggi. Hal ini dikarenakan hipertensi yang tidak terkendali dapat meningkatkan peluang beberapa komplikasi, seperti penyakit jantung koroner dan stroke.

 

Jadi, lakukan pengukuran tekanan darah dan berkonsultasi kepada dokter secara berkala, baik bagi masyarakat awam maupun penderita hipertensi. Tujuannya agar bisa memantau tekanan darah dan menurunkan sejumlah risiko komplikasi akibat hipertensi. (TA/AY)

Baca juga: 5 Kebiasaan Orang Indonesia yang Memicu Hipertensi