Bagi penderita hepatitis, ada sejumlah aturan pola makan dan gaya hidup yang harus dipatuhi. Meski tidak mudah, penyesuaian ini sangat dianjurkan oleh dokter. Tujuannya tak lain untuk mengembalikan fungsi hati dan memaksimalkan terapi pengobatan yang dijalani.

 

Pasalnya, infeksi virus hepatitis sangat berisiko menimbulkan peradangan hati. Lalu, apa saja poin-poin penting yang harus penderita hepatitis terapkan sebagai gaya hidup sehari-hari? Yuk, telusuri penjelasan selengkapnya!

 

Baca juga: Hepatitis A Adalah Infeksi Hati Menular, Waspada Selalu Ya!

 

 

1. Jauhi alkohol

Virus hepatitis membuat penderitanya harus berhenti menenggak minuman keras. Ini dikarenakan reaksi alkohol dalam tubuh hanya akan memperburuk kondisi penyakit hepatitis. Selain itu, alkohol bisa membuat hati bekerja keras, sehingga lambat laun sel-sel organ hati mengalami kerusakan. Bila penderita hepatitis tidak meninggalkan alkohol, dampak buruknya bisa berujung pada penyakit perlemakan hati, hepatitis alkoholik, dan sirosis alkoholik.

 

2. Konsumsi makanan yang sehat

Garam (sodium) merupakan asupan yang harus sangat dibatasi bagi penderita hepatitis. Pilihlah makanan yang mengandung sedikit garam. Pasalnya, dosis garam yang berlebihan akan membuat hati sulit menyimpan cairan tubuh. Akibatnya, risiko pembengkakan di perut dan kaki penderita hepatitis pun meningkat. Inilah sumber makanan yang harus ada dalam menu diet sehari-hari penderita diabetes.

 

  • Sayur dan buah

Hepatitis C bisa melemahkan daya tahan tubuh. Karena itu, penting bagi penderita hepatits untuk mengonsumsi buah dan sayur. Bahkan untuk penderita hepatitis C, dianjurkan untuk mengonsumsi 5 porsi buah dan sayur setiap hari.

 

Kedua sumber serat ini memberikan asupan vitamin dan mineral untuk meningkatkan pertahanan tubuh. Buah dan sayur kaya akan asam folat, vitamin A, vitamin C, dan vitamin B kompleks, yang sangat penting untuk kelancaran metabolisme tubuh. Jadi, bisa mendukung organ hati tetap berfungsi dengan baik. Sayur dan buah juga bisa membantu mengurangi kandungan asam lemak di hati.

 

  • Protein rendah lemak

Hepatitis menyebabkan penderitanya rentan mengalami malnutrisi dan kehilangan massa otot, sehingga mereka membutuhkan lebih banyak protein. Protein baik untuk memperbaiki dan mengganti sel hati yang rusak akibat peradangan. Pilihlah sumber protein tanpa lemak, seperti ikan, kacang polong, ayam tanpa kulit, telur, kacang polong, olahan kedelai, serta olahan susu.

 

  • Karbohidrat kompleks

Penderita hepatitis harus mengonsumsi karbohidrat kompleks untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, hindarilah karbohidrat kaya gula dan tinggi kalori, seperti roti tawar putih, kue, permen, minuman manis, serta soda. Ini berguna untuk menurunkan terjadinya lonjakan gula darah dan risiko diabetes pada penderita hepatitis. Beralihlah ke sumber karbohidrat kompleks yang lebih sehat dan tinggi serat. Contohnya nasi merah, kentang, gandum utuh, jagung, atau umbi-umbian.

 

3. Berhenti merokok

Menurut dr. Mamatha Bhat dari Universitas McGill di Montreal, Kanada, kandungan tembakau dalam rokok dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh penderita hepatitis. Akibatnya, pasien berisiko mengalami infeksi virus hepatitis kembali. Penemuan ini diharapkan dapat memotivasi pasien hepatitis untuk meninggalkan rokok, demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.

 

Baca juga: Ketahui Beberapa Hal tentang Penyakit Hepatitis B

 

4. Rutin berolahraga

Kenapa penderita hepatitis harus berolahraga? Berikut sejumlah alasannya:

  • Untuk meningkatkan massa otot. Saat Kamu ingin memperkuat otot tubuh, maka olahraga merupakan cara terbaik. Olahraga yang dilakukan secara teratur juga dapat menjaga berat badan tetap stabil. Ini penting bagi penderita hepatitis, karena berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan jumlah sel lemak di hati. Pada akhirnya, kondisi ini berisiko mencetuskan penyakit perlemakan hati, kerusakan hati, juga diabetes tipe 2.
  • Membakar kalori secara lebih efisien. Tanpa olahraga, sulit bagi penderita hepatitis untuk menjaga berat badan. Hal ini dikarenakan pada kondisi hepatitis, hati tidak dapat memproses protein dan karbohidrat dengan semestinya.
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh. Olahraga baik untuk menstimulasi sel-sel darah putih sebagai antibodi, untuk melindungi penderita hepatitis dari virus.
  • Meningkatkan mood. Saat berolahraga, tubuh menghasilkan endorfin yang bisa memblokir reseptor nyeri dan mengurangi stres. Olahraga terbukti menciptakan suasana hati yang lebih baik dan meningkatkan optimisme pada penderita hepatitis yang tengah menjalani pengobatan.
  • Memberikan energi. Berolahraga akan memberikan dorongan energi yang dibutuhkan untuk tetap beraktivitas normal.

 

5. Jauhi kehidupan seks yang tidak aman

Pasien hepatitis bisa memberikan perlindungan lebih kepada pasangannya saat berhubungan seks. Caranya, dengan berkonsultasi kepada dokter mengenai pemberian vaksinasi hepatitis untuk pasanganmu. Penggunaan alat kontrasepsi atau kondom juga bisa dilakukan, untuk lebih menurunkan risiko penularan virus hepatitis. Hal ini dikarenakan penularan infeksi virus hepatitis B dan C rentan terjadi melalui cairan tubuh, darah, air liur, dan cairan seksual.

 

Satu perubahan gaya hidup yang lebih sehat sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup penderita hepatitis. Jadi, jangan tunda lagi untuk menerapkannya mulai hari ini! (TA/AS)

 

Baca juga: Benarkah Penyakit Hepatitis Memengaruhi Kesuburan Pria?