Mums yang tengah mengandung wajib tahu tentang obat allylestrenol. Obat ini adalah progestogen sintesis yang diresepkan untuk pencegahan keguguran dan kehilangan kehamilan berulang. Obat ini memang dibuat dengan struktur dan kegunaan yang serupa dengan hormon progesteron pada wanita. 

Obat ini biasanya digunakan untuk memperkuat lapisan trofoblas pada plasenta ibu hamil dan membantu mempersiapkan jaringan rahim untuk masa kehamilan. Maka itu, obat ini sering diberikan kepada ibu yang sedang hamil muda. Allylestrenol juga memperkuat kehamilan setelah sel telur berhasil dibuahi. Selain itu, obat ini juga bisa membantu merangsang jaringan aveoral pada payudara ibu serta melemaskan otot-otot uterus.

Kalau Mums dinilai dokter memiliki risiko abortus atau kelahiran premature, biasanya obat allylestrenol ini juga akan diresepkan. Namun, obat ini tidak digolongkan sebagai obat bebas. Oleh sebab itu, Mums memerlukan resep dokter untuk bisa membelinya.

 

Baca juga: Sulit Hamil, Program Hamil Apa yang Harus Dilakukan?

 

Dosis Allylestrenol

Berdasarkan indikasinya untuk ibu hamil, biasanya allylestrenol diberikan dalam dosis yang berbeda-beda:

  1. Untuk mencegah abortus imminens atau keguguran: 5mg sebanyak 3 kali dalam sehari.
  2. Untuk mencegah keguguran berulang atau abortus habitualis: 5 mg hingga 10 mg per hari. Obat ini diberikan sejak terdeteksi positif hamil hingga 1 bulan melewati masa kritis.
  3. Untuk mencegah kelahiran premature, biasanya dokter memberikan maksimal 40 mg per hari dengan dosis yang disesuaikan dan diatur selama 5 – 7 hari.

 

Cara Penyimpanan dan Pemakaian Obat

Pada dasarnya, allylestrenol tersedia berbagai macam merek dan jenis. Maka kemungkinan besar aturan penyimpanannya berbeda-beda. Oleh karenanya, perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan langsung pada dokter dan apoteker.

Namun pada umumnya, obat ini sebaiknua disimpan pada suhu ruangan atau sekitar 30°C. Jauhkan allylestrenol dari cahaya langsung, tempat yang lembab, serta jangkauan anak-anak dan binatang. Jangan pula menyimpan obat ini di kamar mandi.

Untuk cara mengkonsumsinya, ada beberapa hal-hal penting yang harus Mums perhatikan:

  1. Mums wajib membaca informasi obat pada kemasan dan mengikuti dosis dokter.
  2. Obat biasanya dikonsumsi bersamaan dengan makan.
  3. Mums tidak diperkenankan menggandakan dosis obat jika lupa minum sebelumnya.

 

Baca juga: 4 Tips Kehamilan yang Harus Diperhatikan Saat Hamil

 

Efek Samping Obat Allylestrenol

Beberapa efek samping yang seringkali dirasakan oleh wanita yang mengonsumsi obat ini adalah sakit kepala, mengantuk, dan muntah. Hal-hal tersebut bisa menjadi efek samping yang Mums rasakan jika mengonsumsi allylestrenol. Langsung konsultasikan dengan dokter kalau Mums mengalami efek samping tersebut.

 

Obat-Obatan yang Mungkin Berinteraksi dengan Allylestrenol

Interaksi obat bisa saja mengubah kinerja allylestrenol atau bahkan meningkatkan risiko efek samping yang serius. Maka itu, simpan daftar nama produk obat-obatan yang sedang Mums konsumsi (termasuk obat yang resep maupun nonresep dan herbal). Setelah itu, berikan ke dokter untuk dikonsultasikan. Jangan menghentikan, memulai, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

Meski berbeda-beda pada setiap orang, obat-obatan di bawah ini memiliki kemungkinan besar untuk menimbulkan interaksi tertentu ketika dikonsumsi pada kurun waktu yang sama dengan allylestrenol.

  • Ketoconazole
  • Obat pemicu enzim, seperti carbamazepine, griseofulvin, fenobarbital, fenitoin, dan rifampisin

Obat-obatan tertentu tidak diperkenankan untuk dikonsumsi pada saat makan atau ketika memakan makanan tertentu karena memungkinkan terjadinya interaksi obat. Mengonsumsi alkohol dan tembakau juga berbahaya. Maka itu, diskusikan penggunaan obat allylestrenol atau obat lainnya yang Mums konsumsi dengan makanan yang dimakan sehar-hari.

Selain makanan, kondisi kesehatan tertentu juga bisa memengaruhi penggunaan obat ini. Maka itu, sebelum mengonsumsi obat ini, Mums perlu memberi tahu dokter jika memiliki masalah kesehatan seperti:

  • Epilepsi
  • Asma
  • Migrain
  • Gangguan emboli
  • Disfungsi jantung atau ginjal
  • Riwayat depresi
  • Toleransi glukosa
  • Diabetes

 

Baca juga: 6 Penyebab Wanita Susah Hamil

 

Meski allylestrenol dikenal sebagai obat penguat kandungan atau rahim, Mums tetap perlu berhat-hati. Walaupun kegunaan obat itu memang untuk menjaga kandungan, tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaannya pada wanita hamil atau menyusui. 

Oleh sebab itu, jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter terkait penggunaan obat ini. Allylestrenol adalah obat yang harus diresepkan, maka itu Mums harus mengikuti dosisnya. Ketika berkonsultasi, pastikan Mums mengetahui dan mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.