Terdiagnosis diabetes tak hanya menjadi perhatian bagi penderita diabetes saja, tetapi juga keluarganya. Keluarga atau orang terdekat memiliki pengaruh sangat signifikan dalam perawatan diabetes. Keberhasilan seorang penderita diabetes mengelola penyakitnya, biasanya tergantung dari lingkungan tempat ia tinggal.

 

Disarikan dari diabetes.org, langkah pertama dan terbaik ketika keluarga terdekat (anak atau suami) didiagnosis diabetes adalah membekali diri dengan ilmu yang cukup tentang diabetes. Namun faktanya, banyak orang percaya bahwa diabetes “bukan masalah besar” atau sebaliknya, diabetes adalah “hukuman mati.”

 

Anggapan ini berdampak pada bagaimana keluarga akan memperlakukan pasien diabetes di rumah. Padahal, biasanya pasien diabetes tipe 1 maupun tipe 2 akan banyak mendengar dan percaya dengan apa yang disarankan oleh keluarga.

 

Baca juga: Orang Tua Diabetes? Lakukan 4 Langkah Ini agar Kamu Tidak Mengalaminya Juga
 

Memang menjadi tugas berat para edukator diabetes, mulai dari perawat, ahli gizi, maupun dokter spesialis endokrinologi atau penyakit dalam, dalam memberikan informasi yang benar kepada keluarga pasien tentang cara yang benar merawat pasien diabetes.

Sebelum melangkah lebih jauh tentang perawatan pasien diabetes, seseorang yang akan melakukan tugas mendampingi pasien diabetes hendaknya mulai mempersiapkan diri dengan melakukan hal-hal berikut:

 

1. Belajar tentang diabetes 

Mempelajari diabetes tidak bisa dilakukan dalam semalam. Ini membutuhkan waktu, karena begitu luas ilmu yang harus dipahami. Kamu yang merawat pasien diabetes tidak harus menjadi sepintar dokter atau perawat. Namun, setidaknya Kamu secara bertahap harus mulai belajar tentang apa itu diabetes dan bagaimana membantu orang terdekat yang terkena diabetes.

 

Jessie Gruman, PhD., psikolog dan dan penulis buku AfterShock: What to Do When the Doctor Gives You—or Someone You Love—a Devastating Diagnosis, mengatakan untuk tidak terlalu lama meratapi diagnosis dokter. “Terima keputusan dokter dengan kepala dingin. Saat waktu berlalu, umumnya Kamu akan mulai belajar dan dapat menyesuaikan diri, sehingga dapat mengambil keputusan dengan benar,” ujar Gruman.

 

 

2. Jangan terlalu galak!

Ada perbedaan yang sangat jelas antara mendampingi dan mengendalikan. Mungkin maksud Kamu baik, ingin penderita diabetes patuh pada pengobatan dan pola makan yang dianjurkan dokter. Namun, jangan melakukannya dengan sikap keras cenderung memarahi. Apalagi jika penderita diabetes tengah di masa transisi, atau baru saja terdiagnosis. Siapapun pasti butuh waktu untuk mengubah kebiasaan. Mengendalikan pasien terlalu keras justru jadi bumerang. Bisa jadi mereka justru diam-diam membangkang dan mulai tidak jujur dengan apa yang mereka makan dan mulai malas minum obat.

 

Baca juga: Kenali Komplikasi dan Tanda-tanda Darurat Diabetes!
 

3. Buat perubahan bersama

Saat orang tersayang terdiagnosis diabetes, sudah pasti ia membutuhkan perubahan gaya hidup. Membiarkan mereka menjalani seorang diri tentu akan membuat mereka merasa terisolasi. Jadi, mengapa Kamu tidak menerapkan gaya hidup yang sama untuk semua keluarga?  

 

Mulailah membuat menu keluarga yang ramah untuk penderita diabetes dan melakukan aktivitas olahraga bersama. Tidak ada salahnya mengikuti gaya hidup pasien diabetes, justru Kamu dan keluarga akan semakin sehat karenanya.

 

4. Buat tujuan-tujuan kecil

Perubahan gaya hidup dapat dilakukan secara bertahap dan tidak bisa dilakukan secara dramatis. Misalnya untuk mendorong pasien diabetes rajin berolahraga, ajak ia melakukan hal-hal kecil terlebih dahulu, seperti berjalan di sekitar kompleks setelah makan malam. Pelan-pelan, aktivitas fisik ditingkatkan menjadi jalan pagi atau olahraga di akhir pekan.

 

5. Bergabung dengan komunitas diabetes

Pengalaman merawat pasien diabetes tidak selalu ada di buku. Alangkah baiknya Kamu mengikuti komunitas-komunitas diabetes untuk berbagi pengalaman merawat pasien diabetes. Jangan ragu ajukan pertanyaan kepada orang yang lebih berpengalaman, terutama kepada tenaga medis. Misalnya tentang pengobatan, rencana diet, hingga apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasien diabetes.

 

Baca juga: Teman Diabetes Hadir untuk Mendukung Penderita Diabetes

 

6. Kamu pun butuh dukungan

Meskipun waktu banyak tersita untuk merawat pasien diabetes, jangan melupakan kesehatan Kamu juga. Wajar jika Kamu merasa lelah, apalagi misalnya orang yang dirawat cukup bandel. Sebisa mungkin carilah dukungan agar terhindar dari stres.

 

Jika Kamu stres, akan berdampak pada orang yang Kamu rawat. Temukan dukungan dari teman atau sesama orang yang merawat pasien diabetes, melalui grup-grup di media sosial atau di komunitas. Khusus orang tua yang memiliki anak dengan diabetes tipe 1, cobalah ikuti perkumpulan orang tua dengan pengalaman yang sama.

 

Jangan pernah lelah belajar dan memberikan dukungan kepada penderita diabetes, karena penyakit ini dapat dikendalikan asalkan hidup lebih disiplin. TIga hal yang perlu Kamu pegang sebagai perawat pasien diabetes adalah memastikan pola diet yang tepat untuk pasien, pastikan mereka minum obat atau menggunakan insulin secara teratur, dan ajak beraktivitas fisik rutin. Semua ini dapat menjadi cara efektif mengendalikan kadar gula darah. (AY/AS)

 

Pedoman Diet Penderita Diabetes - Guesehat