Pasangan suami istri yang sudah menikah lebih dari setahun dan belum dikaruniai anak, meskipun rutin berhubungan seks tanpa kontrasepsi, sebaiknya cek ke dokter kandungan. Apalagi usia istri atau suami sudah di atas 30 tahun. Dengan begitu, jika ada masalah ketidaksuburan, bisa segera diatasi. Saat ini sudah banyak teknologi teknologi reproduksi berbantu, salah satunya bayi tabung.

 

Teman Bumil bekerja sama dengan Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) dan Alpha IVF & Women Specialist, pada Sabtu, 7 September 2019 lalu menyelenggarakan Gathering dan Edukasi Kesehatan berjudul "Tips Sukses IVF/Bayi Tabung.”

 

Nah bagaimana sih Mums kiat sukses program bayi tabung dan bagaimana memilih klinik yang tepat? Sebelumnya Mums dan Dads harus paham tentang infertilitas dan penyebabnya.

 

Baca juga: Kerugian dan Keuntungan Bayi Tabung

 

Apa itu Infertilias?

Dr. Lam Wei Kian dokter dari Alpha IVF & Women Specialists menjelaskan, saat ini jumlah pasangan yang mengalami infertilitas semakin banyak. Salah satu pemicunya adalah gaya hidup dan lingkungan yang tidak sehat.

 

Dibuktikan melalui data di Indonesia saat ini. Di tahun 2000, jumlah kelahiran per 1000 orang per tahun adalah 22. Tetapi jumlahnya semakin menurun hanya menjadi 19 di tahun 2008 dan 16 di tahun 2016.

 

Apa itu infertilitas atau gangguan kesuburan? Umumnya 85% wanita akan hamil dalam 1 tahun pernikahan, dan 90% wanita akan hamil pada tahun kedua pernikahan. "Pasangan dikatakan tidak subur jika tidak terjadi kehamilan setelah 12 bulan melakukan hubungan seksual rutin tanpa kontrasepsi," jelas dr. Lam.

 

Tetapi peluang seorang wanita hamil menurun saat menginjak usia 35 tahun, atau mengalami gangguan di organ reproduksinya. Misalnya pernah menjalani operasi pada abdomen, atau memiliki endometriosis.

 

Baca juga: Yang Perlu Mums Ketahui Tentang Secondary Infertility

 

Penyebab Infertilitas

Ada banyak sekali penyebab infertilitas yang harus diputuskan melalui pemeriksaan ke dokter. Sepertiga disebabkan masalah pada istri, sepertiga dari suami dan sepertiga sisanya dari keduanya.

 

Masalah istri misalnya ada gangguan ovulasi, gangguan fungsi saluran indung telur dan rahim, atau usia. Pada pria, bisa disebabkan masalah gaya hidup seperti merokok dan usia.

 

Berikut ini beberapa gaya hidup yang berpeluang menurunkan kesuburan pada pria maupun wanita, menurut dr. Lam:

- Konsumsi alkohol berlebihan menurunkan produksi sel telur dan sperma.

- Stres menyebabkan menstruasi tidak teratur, dan pada pria bisa menurunkan produksi sperma.

- Obesitas mengurangi tingkah kehamilan hingga 30%. Pada pria memengaruhi bentuk sperma dan memperlambat gerak sperma.

- Penggunaan obat seperti hormon juga dapat memengaruhi kesuburan pada pria maupun wanita.

 

Baca juga: 13 Faktor yang Memengaruhi Fertilitas Wanita

 

Bayi Tabung di Alpha IVF & Women Specialists

Bayi tabung sebenarnya bukan satu-satunya cara mengatasi infertilitas. Tergantung penyebabnya, Mums dan Dads bisa saja hanya diminta memperbaiki gaya hidup, atau melakukan hubungan seks lebih sering.

 

Jika hal itu tidak membantu, ada beberapa program teknologi reproduksi berbantu (Assisted Reproductive Technology), seperti seperti inseminasi dan bayi tabung (In Vitro Fertilization/IVF). Dokterlah yang akan memutuskan penanganan terbaik sesuai kondisi masing-masing pasangan.

 

Khusus bayi tabung, saat ini banyak pasangan yang menjalani program bayi tabung karena angka keberhasilannya meningkat. Menurut dr. Lam, di Alpha IVF & Women Specialists, catatan keberhasilan bayi tabung cukup tinggi, sekitar 1 dari 2 pasangan.

 

Angka keberhasilan program bayi tabung di Alpha IVF & Women Specialists, menurut dr. Lam, mencapai 80-90%. Hal ini karena di Alpha IVF & Women Specialists sudah didukung oleh dokter ahli dan laboratorium yang canggih.

 

Secara umum, prosedur bayi tabung di Alpha IVF & Women Specialists sama dengan di klinik bayi tabung lain di seluruh dunia. Diawali dengan stimulasi sel telur agar didapatkan sel telur yang matang dan siap dibuahi, pengambilan sperma, pembuahan di laboratorium hingga dihasilkan embrio berkualitas, yang kemudian ditanamkan di rahim.

 

“Salah satu teknologi terbaru dari Alpha IVF & Women Specialists adalah Blastocyst Culture System yaitu pengembangan blastocyst atau embrio yang telah berkembang dan membelah berkali-kali hingga ke tahap di mana ia hampir siap untuk ditanamkan di dinding rahim,” jelas dr. Lam.

 

Transfer blastocyst ini menurunkan risiko kehamilan ganda. Penyebab kehamilan ganda pada program bayi tabung umumnya akibat embrio ditransfer ke rahim di usia 2-3 hari. Di usia pembelahan hari ke 2-3 ini, rawan terjadi kelainan genetik. Berbeda jika transfer dilakukan di tahap blastocyst, atau embrio usia 5 hari. Kemungkinan keberlangsungan hidup embrio meningkat, sehingga meningkatkan peluang kehamilan.

 

Embrio yang dihasilkan di tahap pembuahan juga tidak ditransfer semua sekaligus ke dalam rahim. Sebagian dibekukan. Teknik penyimpanan embrio di Alpha IVF&Women Specialists ini menggunakan metode Cryotec terbaru dati Jepang. "Ini adalah satu-satunya metode pembekuan yang memiliki tingkat keberlangsungan hidup 100% saat embrio dicairkan," papar dr. Lam.

 

Dengan semua fasilitas dan teknologi terbaru, saat ini Malaysia telah menjadi tujuan popular bagi wisatawan medis dari Indonesia khususnya untuk program bayi tabung. Faktor utamanya adalah karena keberhasilannya yang tinggi. Selain itu biasanya terjangkau sertakemudahan akses menuju ke sana. Jika Mum berminat, tidak perlu langsung terbang ke Malaysia ya! Mums dan Dads bisa menghubungi dahulu Malaysia Healthcare yang ada di Indonesia, untuk mendapatkan informasi awal. 

 

Baca juga: Perjalanan Panjang Program Bayi Tabung