Hampir semua orang sudah tahu bahwa fertilitas wanita menurun seiring dengan semakin bertambahnya umur. Namun, sebenarnya pada masa subur banyak hal yang bisa memengaruhi fertilitas Geng Sehat, seperti pilihan gaya hidup dan faktor eksternal lainnya. Inilah beberapa faktor yang bisa memengaruhi fertilitas wanita, seperti dilansir melalui Health.

Baca juga: Mengenal Infeksi Rahim Penyebab Infertilitas

 

Obesitas 

Memiliki berat badan berlebih bisa memengaruhi produksi hormon dan menyulitkan wanita untuk hamil. Menurut Kepala Departemen Kebidanan dan Ginekologi Jefferson Medical College William Schlaff, MD., semakin banyak kenaikan berat badan seorang wanita, semakin tinggi kemungkinan ia mengalami penurunan fungsi ovarium.

 

Sebuah penelitian pada 2009 menemukan bahwa wanita yang obesitas pada usia 18 tahun memiliki risiko terkena polycystic ovary syndrome (PCOS) dan terkena masalah infertilitas. PCOS adalah penyakit hormon yang paling umum terjadi pada wanita di saat usia reproduktif.

 

Terlalu Kurus 

Sama halnya dengan kelebihan berat badan, kekurangan berat badan juga bisa memengaruhi fertilitas. Penyebabnya karena wanita yang kekurangan berat badan cenderung kekurangan leptin, hormon yang mengontrol rasa lapar dan kenyang. Menurut penelitian dari Harvard University, memiliki hormon leptin rendah menyebabkan menstruasi tidak teratur.

 

Umur Semakin Tua 

Ketika wanita mendekati menopause, biasanya di umur 40–50 tahun, ia tidak akan berovulasi lagi dan sulit untuk hamil. Bahkan, sekitar 10 tahun sebelum menopause, wanita juga bisa mengalami masalah fertilitas, karena ovulasinya sudah tidak teratur dan fungsi ovariumnya juga menurun.

 

Tidak bisa dipastikan usia fertilitas wanita berhenti. Namun kebanyakan dokter berpendapat, setelah umur 35 tahun kehamilan menjadi semakin sulit. Hal tersebut tentunya berbeda-beda pada setiap wanita. Banyak juga wanita yang masih subur di usia 40 tahun.


Keturunan

Tanyakan kepada ibu Kamu di usia berapa ia mengalami menopause. Kalau ia mengalami menopause pada usia muda, maka kemungkinan Kamu juga akan mengalami hal yang sama. Namun, hal tersebut juga bisa tidak memengaruhi Kamu. Pasalnya, ada kemungkinan ibu Kamu cepat mengalami menopause karena diakibatkan oleh faktor eksternal.

 

Zat-Zat Kimia

Sebuah penelitian oleh Environmental Health Perspectives pada 2013 menunjukkan bahwa paparan terhadap polutan, pestisida, dan zat-zat industri bisa menurunkan fertilitas hingga 29 persen. Selain itu, penelitian di Washington University pada 2015 menemukan bahwa ada 15 bahan kimia yang bisa memicu menopause dini. Bahan-bahan kimia yang dimaksud adalah pestisida, phthalates (biasa ditemukan dalam produk-produk kecantikan seperti parfum dan kuteks), serta produk sampingan pembakaran industri.

 

Merokok

Merokok bisa memengaruhi kesempatan wanita untuk hamil. Bahkan menurut American Society for Reproductive Medicine, rokok adalah penyebab sekitar 13 persen kasus infertilitas. Asap rokok mengganggu hormon dan merusak DNA pria maupun wanita.

Baca juga: Obat yang Berdampak Negatif Pada Kesuburan Wanita

 

Alkohol 

Memang tidak terbukti bahwa beberapa kali minum alkohol dalam seminggu bisa memengaruhi fertilitas Kamu. Namun, dokter tidak menganjurkan konsumsi alkohol terlalu banyak. Untuk wanita, konsumsi alkohol lebih dari 1 kali dalam sehari sudah termasuk berat. Konsumsi alkohol berlebihan meningkatkan risiko penyakit ovulasi.

 

Menyusui 

Tidak bisa hamil karena menyusui memang termasuk mitos. Namun secara bersamaan, memang benar wanita yang sedang menyusui sulit hamil. Menurut dr. Schlaff, menyusui dapat memengaruhi ovulasi.

 

Olahraga Terlalu Berlebihan 

Olahraga memang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, jelas dr. Schlaff, olahraga yang berlebihan bisa memberikan dampak negatif terhadap ovulasi. Sebuah penelitian dari Fertility and Streility pada 2012 menemukan bahwa wanita dengan berat badan normal yang olahraga berlebihan, yaitu selama lebih dari 5 jam dalam seminggu, lebih sulit untuk hamil.

 

Penyakit Tiroid

Sebuah penelitian oleh The Obstetrician & Gynecologist pada 2015 menunjukkan bahwa penyakit tiroid bisa menyebabkan masalah ovulasi dan kehamilan. Oleh sebab itu, kalau Kamu sulit hamil, lebih baik periksakan kondisi tiroid.

 

Kafein

Penelitian dari Nevada School of Medicine menemukan bahwa kafein mengganggu kontraksi otot yang membantu jalan sel telur dari ovarium menuju saluran tuba falopi dan rahim. Namun, hal ini masih menjadi kontroversi. Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa kafein tidak memengaruhi fertilitas. Namun, tidak ada salahnya untuk berhati-hati. Maka dari itu, jangan terlalu banyak mengonsumsi kafein.

 

 

 

 

Riwayat Kesehatan Seksual

Penyakit seksual menular, seperti klamidia dan gonorea, bisa menyebabkan penyakit radang panggul dan menimbulkan masalah fertilitas hingga bertahun-tahun setelah wanita tersebut sembuh. Bahkan, klamidia bisa menyebabkan kerusakan pada saluran tuba falopi tanpa gejala apapun. Banyak wanita yang tidak tahu mereka menderita penyakit ini, hingga mereka merasa kesulitan untuk hamil dan memeriksakannya ke dokter.

 

Stres 

Penelitian dari Human Reproduction pada 2014 menunjukkan bahwa wanita yang memiliki kadar enzim stres lebih tingi akan lebih sulit hamil. Pasalnya, kondisi ini bisa mengganggu kadar hormon dan ovulasi. Peneliti menekankan bahwa penelitian tersebut tidak mengindikasikan kalau stres bisa menjadi faktor tunggal masalah fertilitas. Namun mereka mengatakan, ada hubungan antara keduanya. Oleh sebab itu, wanita yang ingin hamil lebih baik belajar bagaimana cara mengendalikan stres.

Baca juga: Pehatikan Tanda Tubuh Sedang Ovulasi, agar Cepat Hamil



Faktor-faktor di atas bisa memengaruhi fertilitas Kamu. Meskipun ada beberapa hal yang kebenarannya masih menjadi kontroversi, tidak ada salahnya untuk tetap berhat-hati. Oleh sebab itu, jika Kamu ingin cepat hamil, hindari faktor-faktor tersebut. (UH/AS)