Bila dulu kekhawatiran orang tua adalah bacaan dan tontonan televisi yang tidak sesuai usia anak, sekarang berbeda lagi. Tantangan di era digital bagi orang tua milenial adalah mendampingi anak menonton channel berbayar dan online.

 

Layanan jaringan TV kabel kini semakin mudah diakses. Tidak hanya harganya yang lebih terjangkau, banyak channel yang bisa dipilih. Hiburan semakin beragam, apalagi dengan adanya channel untuk anak-anak.

 

Tidak hanya itu, channel gratis yang bisa diunduh dan ditonton secara online juga banyak. Memang sih, ada beberapa konten acara yang cocok untuk si Kecil. Namun, Mums dan Dads juga tetap harus waspada. Meskipun judulnya pakai kata ‘kids’, belum tentu tontonannya cocok buat anak.

 

Baca juga: Jika Balita Kecanduan Main Game Online

 

Bila belum membiasakan anak bermain dengan gawai, sebaiknya jangan dulu hingga mereka cukup usia. Selain tidak bagus bagi perkembangan mental mereka, kebanyakan bermain gawai rentan menyebabkan kecanduan. Selain dapat merusak mata, tubuh pun rentan kegemukan. Yang pasti, tontonan online yang tidak baik juga berefek buruk bagi perkembangan mental si Kecil. 

 

 

Bagaimana bila sudah terlanjur membiarkan si kecil bermain dengan gawai? Hmm, sepertinya Mums dan Dads harus mulai mengatasi masalah ini.

 

Hal-hal yang Bisa Dilakukan untuk Mendampingi Anak Nonton Channel Berbayar

Sebenarnya, Mums dan Dads cukup perlakukan channel berbayar seperti media konvensional lainnya. Beberapa cara yang bisa ditempuh adalah:

 

  1. Jangan biarkan si Kecil memegang remote control.

Mungkin ini sulit, tetapi untuk sementara harus diusahakan. Misalnya ketika anak ingin menonton, cukup tayangkan channel kartun kesukaannya. Sembunyikan remote control setidaknya selama anak masih ingin menonton.

 

Baca juga: Ada Info PUBG dan Mobile Legend Berbahaya untuk Anak, Hoaks atau Fakta?

 

  1. Batasi waktu menonton.

Buat kesepakatan dengan anak mengenai waktu menonton. Misalnya, biarkan si Kecil memilih satu acara kartun kesayangannya. Ingat-ingatlah jadwalnya. Setelah itu, mulailah mensosialisasikan “waktu khusus” tersebut. Di luar waktu itu, isilah dengan kegiatan lain, seperti bermain di luar biar lebih banyak bergerak.

 

  1. Jadikan diri sebagai panutan.

Hanya menyuruh anak untuk tidak menonton televisi terlalu sering tidak efektif. Justru, mulailah dari diri sendiri. Tunjukkan bahwa Mums dan Dads tidak melulu terpaku pada acara TV, melainkan senang berkegiatan di luar. Dengan sendirinya, anak akan mengikuti.

 

Baca juga: Brain Games untuk Bayi Usia 7-12 Bulan

 

Hal-hal yang Bisa Dilakukan untuk Mendampingi Anak Nonton Channel Online

Nah, berhubung lebih tricky, inilah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh Mums dan Dads:

 

  1. Batasi penggunaan gawai untuk si Kecil.

Sama seperti nonton channel berbayar, batasilah penggunaan gawai untuk anak. Misalnya, anak hanya boleh bermain gawai (entah untuk bermain game online atau nonton kartun secara online) maksimal 1 jam. Setelah itu, sembunyikan gawai agar mereka tidak tergoda untuk bermain lagi.

 

  1. Jangan biarkan si Kecil menikmati ‘screen time’ seorang diri.

Banyak orang tua yang sibuk dan kelelahan melakukan kesalahan ini. Agar anak diam dan tidak rewel, mereka memberikan gawai. Sekilas, cara ini memang ampuh menenangkan si Kecil. Namun, hal ini menjadi masalah bila anak membuka situs yang tidak sesuai usia mereka.

 

Masih ingat dengan video viral anak yang tertangkap menonton video adegan orang dewasa lewat gawai orang tuanya? Jangan sampai kejadian tersebut dialami anak sendiri ya, Mums.

 

Banyak pilihan hiburan yang lebih mendidik dan sehat bagi si Kecil. Bila channel berbayar dan online yang jadi pilihan, pastikan Mums menetapkan batas yang aman dan pantas untuk dirinya, ya. (AS)

 

Baca juga: Fortnite Battle Royale, Game Survival yang Ramah untuk Anak ADHD

 

Bahaya Bermain Gadget saat Menyusui - GueSehat.com

 

Sumber

American Academy of Pediatrics: Kids & Tech: Tips for Parents in the Digital Age

Marketing.co.id: Memilih Tayangan Televisi Yang Berkualitas Bagi Anak