Buat Geng Sehat yang senang bermain video game, pasti sudah sangat akrab dong dengan game Fortnite Battle Royale. Yup, sejak diluncurkan pada 2017 lalu, game ini telah berada di tingkat popularitas tertinggi dengan jumlah unduh sebanyak 125 juta! Dilansir dari ADDtitute, portal khusus ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder), Fortnite Battle Royale telah menjadi salah satu permainan baru yang juga sangat populer di kalangan anak-anak dengan ADHD. Wah, kira-kira mengapa ya game Fornite Battle Royale ini bisa sangat disukai oleh anak-anak dengan ADHD? Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Anak Hiperaktif? Jangan-jangan karena ADHD!

 

 

Mengapa Fortnite Battle Royale Populer di Kalangan Anak dengan ADHD?

Buat yang belum tahu apa itu Fortnite Battle Royale, game ini merupakan salah satu game survival. Pada setiap sesi permainan, akan ada 100 orang yang bertanding untuk mempertahankan diri. Di akhir game, hanya tersisa 1 orang saja sebagai pemenangnya.

 

Berbeda dengan game survival kebanyakan, dalam Fortnite Battle Royale setiap pemain yang digambarkan dengan karakter kartun bisa membuat bangunan sekeren dan semegah yang mereka inginkan demi mempertahankan diri. Inilah faktor utama yang membuat Fortnite Battle Royal menjadi game yang cocok untuk anak penyandang ADHD.

 

“Tingginya tingkat risiko dan kewaspadaan saat memainkan game Fortnite Battle Royale membuat anak dengan ADHD sangat menyukai game ini. Selain itu, kesempatan untuk menggunakan keterampilan dalam membangun bangunan membuat anak penyandang ADHD betah bermain Fortnite Battle Royale,” ujar Randy Kulman, PhD., direktur klinis dan presiden South Country Child and Family Consultants di Rhode Island.

 

Meski mengusung tema game battle royal, Fortnite Battle Royale tidak memperlihatkan kekerasan dengan cara yang kejam selayaknya game battle royale lain. Pada jenis game battle royale lain, saat pemain saling menyerang atau membunuh, pemain yang kalah akan langsung terlihat berdarah sehingga akan terlihat sangat kejam.

 

Ini berbeda dengan Fornite Battle Royale. Game ini menggambarkan suasana battle royal sangat 'ramah' anak, mulai dari karakter hingga saat pemain mendapat serangan. Ketika pemain diserang, tidak akan ada darah yang terlihat keluar dari tubuh karakter, karakter hanya akan terlihat jatuh kemudian menghilang. Nilai tambahan lain yang juga ditawarkan dari game Fortnite Battle Royale adalah anak dapat melatih kemampuannya dalam bersosialisasi dengan mengirim pesan kepada pemain lain saat bermain.

 

Baca juga: Tips Mengatasi Anak yang Kecanduan Game

 

Masih Perlukah Orang Tua Khawatir saat Anak Bermain Game Fortnite Battle Royale?

Setelah melihat sisi positif dari Fortnite Battle Royale dibandingkan dengan game battle royale lain, lantas apakah benar jika game ini telah terbukti aman untuk dimainkan anak-anak, termasuk anak dengan ADHD? Jawabannya tentu bisa jika orang tua tetap memberikan pengawasan pada anak setiap kali mereka bermain.

 

Meskipun konten game Fortnite Battle Royale sendiri sebenarnya terlihat aman untuk anak, orang tua sebaiknya juga tetap melakukan pengawasan, terutama pada mode komunikasi dalam game. Pastikan anak tidak terpapar dengan bahasa-bahasa kasar selama menggunakan fitur pesan atau voice call dalam permainan.

 

Untuk lebih amannya, atur speaker pada mode nonaktif. Jika memang anak ingin berkomunikasi dengan teman dalam permainannya, selalu berikan pengawasan pada setiap obrolan anak. Selain itu, batasi penggunaan game pada anak, misalnya hanya sekitar 1-2 jam. Jangan biarkan anak bermain sepanjang hari. Karena bagaimanapun juga, anak perlu bersosialisasi dengan lingkungan nyata.

 

Wah, ternyata game Fortnite Battle Royal bisa dinikmati oleh banyak orang, termasuk oleh anak-anak dengan ADHD. Nah, kalau Geng Sehat sendiri sudah pernah coba bermain game yang satu ini belum? (BAG/AS)

 

Baca juga: Ayo Kenalkan si Kecil dengan Permainan Tradisional

 

Dampak Kecanduan Game -GueSehat.com