Mums pasti sudah tahu ya istilah trimester 4. Ini adalah masa 3 bulan pertama setelah melahirkan. Setelah kelahiran si Kecil, tantangan sebenarnya sebagai ibu baru pun dimulai. 

 

Di tiga bulan pertama usia bayi, keliahatannya ada saja masalah ya Mums! ASI tidak keluar, bayi kuning, atau berat badan si Kecil malah turun. Nah bagaimana persiapan menghadapi trimester 4 setelah melahirkan?

 

Teman Bumil pada 27 Juli lalu mengadakan talkshow di Bandung. Ini merupakan rangkaian dari #TemanBumilRoadShow ke berbagai kota di Indonesia. Sebagai pembicara, dr. Andar Laura, SpA, Brawijaya Clinic Bandung memberikan banyak pengetahuan seputar trimester 4 kepada para Mums yang hadir. Simak yuk, apa saja yang seru seputar trimester 4 ini!

 

Baca juga: Perawatan Bayi Baru Lahir



Trimester 4 dan Tumbuh Kembang Bayi yang Sangat Pesat

Trimester 4 adalah masa 3 bulan pertama setelah melahirkan. Ini adalah masa penting terutama buat ibu baru yang belum berpengalaman mengurus bayi baru lahir. Masa ini juga menjadi masa tumbuh kembang bayi yang paling cepat.

 

Menurut dr. Andar, ada istilah yang disebut Brain Plasticity. Manusia atau bayi tidak lahir dengan kondisi otak yang matang. Perlu proses mematangkan otak agar berfungsi dengan optimal. Nah proses perkembangan otak ini sangat dinamis juga kompleks.

 

“Otak anak berkembang dan matang karena ‘pengalaman’ pada masa dini. Otak adalah organ yang butuh proses untuk berkembang. Brain plastisity artinya dia lentur dan bisa dibentuk tergantung dari ibu dan bapaknya,” jelas dr. Andar.

 

Nah faktor yang berperan dalam perkembangan otak bayi adalah genetik dan lingkungan. Jadi kecerdasan anak sangat bisa dibentuk melalui pola asuh, nutrisi dan stimulasi, sampai anak berusia 2 tahun.

 

Stimulasi harus melibatkan kelima pancaindera, mulai dari penglihatan, pendengaran, sentuhan, dan lain-lain. Contoh stimulasi di usia 0-3 bulan adalah mengkoordinasikan mata dan tangan, sehingga berikan si Kecil mainan berwarna terang dan mengeluarian bunyi.

 

 

Baca juga: Inilah Pilihan Jenis Mainan untuk Bayi Baru Lahir

 

Tips Merawat Bayi Baru Lahir

Banyak sekali aspek yang harus diperhatikan dalam merawat bayi baru lahir. Berikut ini beberpa di antaranya:

 

1. Pemberian ASI

ASI adalah makanan utama bayi baru lahir. ASI adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir, karena mengandung colostrum dan zat-zat penting lainnya yang bagus untuk imunitas dan tumbuh kembang bayi.

 

Di 1-3 hari setelah melahirkan, wajar jika produksi ASI belum lancar. “Mums sebaiknya minta rawat gabung sehingga bisa kapan saja memberikan ASI pada bayi. Semakin sering dirangsang, ASI akan semakin banyak keluar,” jelas dr. Andar.

 

Baca juga: Cara Menyusui Bayi Baru Lahir



2. Kebersihan badan, pakaian, dan tempat tidur bayi

Menjaga kebersihan badan bayi juga penting. Meskipun masih ringkih, Mums harus belajar memandikan atau menyeka bayi baru lahir 1– 2 kali sehari. Gunakan produk-produk khusus bayi yang aman. Pastikan kamar tidurnya bersih dan sirkulasi udaranya berfungsi sempurna. Segera ganti pakaian dan popok apabila kotor atau lembab. Segera bersihkan daerah bokong dan kemaluan bayi setelah BAB atau BAK.



3. Merawat tali pusat bayi baru lahir

Tali pusat bayi akan terlepas dengan sendirinya dalam waktu 4 hari sampai 1 bulan. Pastikan tali pusat dan area sekitarnya selalu kering dan higienis. Hindarkan tali pusat dari kotoran bayi maupun air kencingnya. Perhatian khusus untuk tali pusat adalah mensterilkan tali pusat dengan kasa yang dibasahi alkohol 70% dari pangkal ke bagian ujungnya.



4. Jaga kehangatan tubuh bayi

Bayi harus dalam kondisi hangat, karena ia masih berada dalam masa penyesuaian setelah beberapa bulan berada dalam kandungan ibu yang hangat. Untuk menjaga kehangatan tubuhnya, pakaikan bedong bayi, sarung tangan dan kaki, serta topi.



5. Kuku bayi baru lahir

Memotong kuku bayi dilakukan dengan alat pemotong khusus untuk bayi baru lahir. Bayi yang berkuku panjang bisa melukai kulitnya yang lembut.



6. Siasati hal yang dibenci bayi

Kebanyakan bayi tidak suka acara lepas-pakai baju, mandi, keramas, diberi obat tetes mata dan tetes hidung. Mums sebaiknya melakukan kegiatan ini dengan cepat, namun hati-hati. Alihkan perhatian bayi dengan mengajaknya bercakap-cakap, memberi pelukan dan ciuman.



7. Ritual tidur

Total waktu tidur bayi baru lahir adalah 16 jam sehari, dengan tidur malam yang gelisah, diselingi beberapa kali bangun. Setelah usia 5 minggu, barulah bayi memiliki pola tidur tetap, yaitu tidur lebih awal di malam hari dan terbangun 2-3 kali di tengah malam.

 

Baca juga: 6 Kebiasaan Umum yang Salah saat Menidurkan Si Kecil



8. Kenali penyakit bayi baru lahir

Beberapa penyakit bayi baru lahir adalah kolik, ruam popok, hidung mampet, infeksi mata, lidah berjamur dan demam pasca-imunisasi. Sebaiknya konsultasikan ke dokter anak jika bayi rewel karena semua penyakit tersebut.



9. Sesekali bawa bayi keluar rumah

Jika mulai depresi dengan bayi baru lahir yang rewel, bawa bayi keluar rumah untuk berjalan-jalan, seperti berjemur dipagi hari di halaman. Jika mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan bayi baru lahir, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan atau penyedia kesehatan mental.

 


Baca juga: Catatan Penting saat Merawat Bayi Baru Lahir