Kalau Geng Sehat atau pasangan mengidap penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), mungkin salah satu kekhawatiran utama adalah efek penyakit tersebut terhadap kehidupan seksual Kamu dan pasangan. Apakah seks memungkinkan? Amankah berhubungan seks meski memiliki penyakit PPOK?

 

Gejala PPOK, seperti batuk-batuk, bersin, dan sulit bernapas, pasti akan menimbulkan perubahan dalam kehidupan seksual Kamu dan pasangan. Namun, bukan berarti Kamu dan pasangan harus berhenti berhubungan seks ataupun melakukan jenis aktivitas intim lainnya.

 

Tentu saja, gejala-gejala PPOK bisa menyebabkan kualitas seks menurun. Oleh sebab itu, sangat penting bagi Kamu dan pasangan untuk membicarakan tentang hal ini. Pastikan pasangan mengerti secara jelas tentang apa yang Kamu inginkan dari seks, tanyakan juga kepada pasangan tentang apa yang ia inginkan. Pastikan Kamu dan pasangan bekerja sama melewati masalah-masalah seksual akibat PPOK. Untuk memudahkan Kamu dan pasangan, berikut tips berhubungan seks untuk penderita PPOK berdasarkan WebMD.

Baca juga: Vape Juga Berbahaya bagi Paru-Paru!

 

1. Sehatkan Tubuh 

Tidak yakin Kamu atau pasangan memiliki stamina yang cukup untuk berhubungan seks akibat PPOK? Meningkatkan kualitas olahraga bisa membantu menambah kebugaran tubuh. Mungkin Kamu bisa memulai program olahraga ringan atau mengikuti program rehabilitasi paru di rumah sakit. Program rehabilitasi paru menyediakan tempat dan cara teraman bagi penderita PPOK untuk berolahraga.

 

2. Pilih Waktu yang Tepat 

Seks yang berkualitas tidak membutuhkan banyak energi. Kebutuhan energi untuk berhubungan seks tidak berbeda dengan kebutuhan energi untuk melakukan hal lainnya. Sebagai penderita PPOK, kalau Kamu bisa naik tangga hingga lantai 2 atau berjalan dengan cepat, maka Kamu pasti bisa berhubungan seks.

 

Tetap saja, banyak penderita PPOK yang terkadang mengalami kelelahan di saat melakukan hubungan seks. Untuk memastikan agar tidak kelelahan, tetapkan jadwal berhubungan seks di saat tubuh Kamu terasa paling aktif atau berenergi.

 

3. Pastikan Kamar Bersih 

Gejala-gejala PPOK bisa dipicu oleh banyak hal, seperti debu, bulu binatang, asap, parfum, dan sebagainya. Oleh sebab itu, pastikan kamar Kamu terhindar dari hal-hal yang mengganggu tersebut. Bersihkan, vakum lantai, dan cuci seprai sesering mungkin. Hindari produk pembersih yang memiliki bau menyengat, terutama klorin atau amonia, karena bisa memicu gejala PPOK. 

 

Kalau Kamu juga terganggu dengan aroma deodoran atau sampo, lebih baik ganti dan gunakan produk-produk yang tidak mengandung pewangi. Kalau gejala PPOK yang Kamu alami juga bisa dipicu oleh sekresi cairan atau lendir dari tubuh, sediakan tisu di sebelah tempat tidur saat berhubungan seks.

 

4. Beli Kipas Angin 

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa angin sejuk yang menerpa wajah bisa membantu meredakan gejala sulit bernapas yang dialami oleh penderita PPOK ketika sedang berhubungan seks. Angin sejuk bisa berasal dari jendela yang terbuka atau kipas angin. Namun, yang paling praktis tentunya adalah kipas angin.

 

5. Konsumsi Obat Sebelum Berhubungan Seks 

Bronkodilator adalah salah satu obat yang digunakan banyak penderita PPOK sebelum berolahraga. Obat ini bisa mencegah batuk-batuk dan sesak napas yang dialami penderita PPOK saat melakukan aktivitas seksual. Dokter merekomendasikan menggunakan obat ini dengan dosis tertentu 15 menit sebelum berhubungan seks

 

Untuk kebanyakan orang, 2 semprot saja sudah cukup. Namun, Kamu perlu tahu seberapa banyak dosis yang dibutuhkan. Untuk menghilangkan rasa yang melekat di mulut Kamu setelah menghirup obat tertersebut, bilas mulut menggunakan air.

Baca juga: Bahayak Sesak Napas Saat Hamil?

 

6. Coba Gunakan Oksigen Tambahan 

Sebagai penderita PPOK, kalau Kamu menganggap oksigen tambahan sangat berguna untuk meredakan gejala penyakit tersebut, tanyakan dokter apakah ini bisa didapatkan saat berhubungan seks. Kalau Kamu harus menggunakan oksigen tambahan saat berjalan, maka kemungkinan besar Kamu juga membutuhkannya selama berhubungan seks. Dokter kemungkinan akan menyarankan agar Kamu meningkatkan aliran oksigennya ketika sedang berhubungan seks, supaya kebutuhan oksigen pada tubuh tetap terjaga.

 

7. Jangan Takut untuk Bereksperimen

Kamu bisa mencoba berbagai macam posisi seks untuk menemukan posisi mana yang terbaik untuk Kamu dan pasangan. Pada umumnya, posisi yang menimbulkan tekanan pada dada penderita PPOK lebih bermasalah ketimbang posisi saling bersebelahan, saling bertatapan, membelakangi, atau duduk.

 

Untuk penderita PPOK, posisi missionary mungkin adalah posisi yang perlu dihindari. Mungkin Kamu perlu menggunakan bantal untuk menopang tubuh, atau mungkin seks lebih memuaskan jika dilakukan dengan duduk di kursi. Kamu bisa mencoba berbagai macam posisi dan teknik terlebih dahulu untuk menemukan yang mana yang paling menguntungkan bagi Kamu dan pasangan.

 

8. Jangan Memaksakan Diri

Jika saat berhubungan seks Kamu mengalami sesak napas, lebih baik berhenti selama beberapa saat. Kamu harus ingat bahwa merasa sesak saat berhubungan seks itu normal. Sesak napas saat berhubungan seks tidak lebih bahaya ketimbang sesak napas di luar aktivitas seksual, jadi tidak perlu panik.

 

9. Ingat Apa Itu Seks yang Memuaskan 

Seks yang sempurna bukan hanya mencapai kepuasan, melainkan juga sebuah intimasi. Terkadang, hanya sekadar berpelukan dan bermesraan di tempat tidur juga bisa memenuhi kebutuhan intimasi.

Baca juga: Mitos dan Fakta Tentang Kanker Paru-Paru

 

Di hari PPOK sedunia pada tanggal 13 November, kita bisa mengangkat kesadaran banyak orang tentang gejala-gejala yang dialami penderita penyakit tersebut. Kalau Kamu salah satunya, jangan biarkan gejala-gejala PPOK mengganggu kehidupan seksual. Semoga tips-tips di atas bisa membantu Kamu dan pasangan meningkatkan kualitas kehidupan seks, meski menderita PPOK. (UH/AS)