Di dunia ini banyak sekali jenis fobia yang ada. Kebanyakan, fobia-fobia tersebut akan membuat sebagian orang merasa heran. Fobia biasanya berupa ketakutan terhadap suatu benda, tempat, suasana hewan, dan makanan. Tetapi, ternyata ada juga lho Gengs ketakutan terhadap sesuatu yang berkaitan dengan seks!

 

Fobia terhadap seks disebut dengan Genophobia. Mereka yang menderita genophobia bisa menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Pada umumnya, mereka merasa takut untuk berhubungan seksual bahkan berciuman, meskipun mereka mencintai orang tersebut. Ya, mereka memang tidak suka melakukan kontak seksual! Yuk Gengs kenali ketakutan terhadap seks, yakni genophobia ini.

 

Apa Itu Genophobia?

Fobia adalah rasa takut yang berlebihan pada sesuatu hal atau fenomena tertentu. Rasa takut yang dirasakan biasanya akan sulit untuk dimengerti oleh orang lain. Fobia merupakan gejala psikologis yang timbul dalam kecenderungan sikap, pikiran, atau tindakan yang dilakukan berdasarkan pada rasa takutnya tersebut.

 

Genophobia termasuk ke dalam salah satu fobia seksual, yakni fobia yang dialami seseorang dan berkaitan dengan orientasi seksual orang tersebut. Genophobia adalah bentuk ketakutan terhadap hubungan seksual atau bersentuhan dengan lawan jenisnya. Genophobia juga disebut dengan Coitophobia.

 

Orang yang menderita genophobia bisa merasa ketakutan ketika ada usaha melakukan kontak seksual, tindakan yang mengarah kepada hubungan seks, atau hanya dengan memikirkan hal tersebut. Jika mengalami hal-hal tersebut, gejala-gejala yang muncul pada penderita genophobia di antaranya menghindar, gemetar, gelisah, berkeringat, takut, menghindari kontak dengan orang atau objek di sekitarnya, mengalami peningkatan detak jantung, sesak napas, maupun sampai menangis.

Baca juga : 5 Fobia Unik yang Belum Kamu Tahu

 

Faktor yang Bisa Menyebabkan Genophobia

Ada banyak sekali faktor yang bisa menjadi alasan seseorang mengidap fobia terhadap seks. Sama seperti fobia kebanyakan, genophobia biasanya muncul karena trauma parah yang pernah dialami, misalnya pernah mengalami kekerasan atau pelecehan seksual.

 

Kejadian tersebut bisa menghancurkan rasa percaya diri korban serta rasa berhak untuk menentukan nasibnya sendiri. Namun, ada juga pengidap genophobia yang penyebabnya tidak bisa didiagnosis. Namun, ada beberapa faktor yang dianggap dapat menyebabkan genophobia, di antaranya:

 

1. Mengalami pemerkosaan.

Pemerkosaan merupakan tindakan seksual yang dipaksakan, yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain. Penyerangan seksual ini akan membuat korbannya mengalami trauma fisik dan psikologis. Trauma fisik yang muncul misalnya rasa sakit, nyeri, memar, iritasi dan infeksi pada alat kelamin, robek pada vagina, atau perdarahan pada dubur.

 

Lalu, setelahnya mereka akan mengalami reaksi psikologis, seperti rasa takut jika penyerangan tersebut terulang. Korban akan mengalami guncangan mental serta trauma yang mendalam. Korban pemerkosaan yang menderita genophobia bisa dipicu oleh ketakutan terhadap rasa sakit serta rasa sedih yang dialami.

 

2. Mengalami pelecehan seksual.

Pelecehan seksual kerap kali terjadi pada anak dan remaja. Insiden ini bisa berdampak hingga dewasa. Serangan seksual biasanya dilakukan oleh orang yang lebih dewasa kepada anak yang lebih muda, bahkan bisa dilakukan oleh seorang remaja atau teman sebaya.

 

Biasanya pelecehan seksual pada anak tidak menggunakan kekerasan, karena bisa jadi anak telah merasa terintimidasi oleh orang yang lebih dewasa dari dirinya atau anak tidak sepenuhnya sadar dan mengerti mengenai apa yang sedang terjadi.

 

Bentuk pelecehan seksual adalah berbicara kepada anak tentang berhubungan seksual, menunjukkan konten pornografi kepada anak-anak, mengikutsertakan anak dalam produksi konten pornografi, memperlihatkan alat kelamin, membelai alat kelamin, atau memaksa anak untuk terlibat dalam bentuk seksual apapun.

Baca juga : Taylor Swift Alami Pelecehan Seksual, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan

 

3. Budaya dan agama bisa memengaruhi berkembangnya rasa takut terhadap seks pada seseorang.

 

4. Ketidakmampuan untuk ereksi atau ejakulasi dini bisa membuat pria merasa malu dan gagal, sehingga kegiatan di ranjang menjadi sesuatu yang traumatis.

 

5. Rasa percaya diri juga bisa memengaruhi ketakutan seseorang terhadap seks.

Beberapa pria dan wanita cukup terobsesi dengan bentuk tubuh mereka. Tidak hanya masalah bentuk tubuh, beberapa orang juga merasa tidak percaya diri untuk berhubungan seks sehingga mereka merasa takut dan menghindarinya. Tidak memiliki pengalaman atau pendidikan seks, serta rasa khawatir tidak mampu memuaskan pasangan bisa menjadi penyebab genophobia.

 

6. Bagi wanita, genophobia bisa dihubungkan dengan dispareunia atau painful intercourse. 

Ini adalah rasa sakit yang muncul di daerah kemaluan saat sebelum, selama, atau setelah berhubungan seksual. Berkurangnya libido juga bisa memengaruhi mood wanita untuk berhubungan seksual. Kurangnya libido ini bisa terjadi akibat menopause, masa kehamilan, atau menstruasi.

 

7. Menderita infeksi atau penyakit kelamin juga bisa menyebabkan seseorang menderita genophobia.

Ketakutan terhadap seks dapat muncul karena takut menularkan penyakit tersebut kepada orang lain. Atau pernah ada seseorang di sekitarnya yang mengidap infeksi alat kelamin, dan ia melihat dampak yang muncul. Alhasil ia merasa ketakutan terhadap seks, karena beranggapan kalau seks itu berbahaya dan bisa membuat seseorang sakit.

 

Ketakutan yang ekstrem terhadap seks dapat menimbulkan masalah dalam hubungan percintaan seseorang. Mereka yang telah lama mengidap genophobia kemungkinan juga merasakan kesepian, karena adanya rasa malu terhadap ketakutan yang ia miliki. Karena ketakutannya tersebut, ia menjadi sering menghindari hubungan yang intim dengan seseorang.

 

Jika Kamu merasa memiliki gejala fobia ini, sebaiknya segera berkonsultasi kepada psikolog atau psikiater, agar rasa takut bisa berkurang serta untuk menyembuhkan apa yang menjadi penyebab ketakutan tersebut. Namun jika rasa takut terhadap seks muncul di saat-saat tertentu saja, diskusikanlah hal tersebut kepada pasangan Kamu, agar bisa saling mengerti dan dapat memecahkan masalah tersebut.

Baca juga : Cek Kepribadian Pria dari Posisi Seks Favoritnya