Siapa yang tidak suka gorengan? Nyatanya, hampir semua orang Indonesia menyukai camilan gurih dan renyah ini. Ini biasanya juga dijadikan sebagai menu wajib berbuka puasa. Mulai dari tahu, bakwan, risol, tempe goreng, cireng, dan lain-lain. Rasanya ada yang kurang kalau belum mengunyah gorengan ya, Gengs! Sayangnya, di balik kelezatan gorengan, ada dampak buruk bagi kesehatan yang perlu Kamu perhatikan. Simak yuk penjelasan selengkapnya!

Baca juga: Inilah 5 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Kamu Berpuasa!

 

Dampak Negatif Berbuka Puasa dengan Gorengan

Tahukah Kamu bahwa lemak yang tersimpan dalam minyak gorengan membuat camilan ini sulit dicerna? Apalagi jika Kamu menjadikan gorengan sebagai makanan pertama yang dikonsumsi setelah seharian berpuasa.

 

Coba deh bayangkan, bagaimana dampaknya jika perut kosong dipaksa untuk langsung mencerna lemak gorengan? Pastinya saluran sistem pencernaan harus bekerja lebih keras ya untuk dapat mencernanya. Akibatnya, proses tersebut memakan waktu cukup lama. Ini dapat mengganggu serta menghambat saluran pencernaan untuk mencerna nutrisi lain.

 

Selain itu, karena gorengan lebih lama dicerna, perut pun tidak cepat merasa kenyang. Inilah sebabnya kenapa Kamu cenderung menambah gorengan lagi dan lagi. Pernah tidak sih Kamu sampai tidak sadar sudah makan berapa buah gorengan? Setelah berhenti makan gorengan, barulah Kamu merasa perut sudah sangat penuh dan kenyang. Yup, ini dia alasannya!

 

Berbuka puasa dengan gorengan bisa berujung pada keluhan, terutama bagi Kamu yang memiliki saluran pencernaan yang sensitif. Pasalnya, kandungan lemak jenuh pada gorengan dapat merangsang asam lambung naik, sehingga dapat menyebabkan heartburn (sensasi panas atau terbakar di area perut bagian atas). Belum lagi jumlah serat yang sangat sedikit pada gorengan dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit.

 

Kalau kebanyakan makan gorengan, Kamu juga bisa merasakan nyeri dan gatal pada tenggorokan. Hal ini dikarenakan adanya kandungan akrolein pada gorengan, yang menyebabkan rasa gatal. Akrolein ini biasanya terbentuk pada minyak yang sudah dipakai berkali-kali.

 

Sehat atau tidaknya minyak yang digunakan untuk menggoreng gorengan menjadi faktor utama untuk menganalisis kebersihan jajanan tersebut. Lalu, tergantung juga dari jenis minyak atau lemak yang digunakan untuk menggoreng, cara menggoreng (deep fried atau pan fried), sudah berapa kali minyak dipakai untuk menggoreng (semakin sedikit dipakai semakin baik), dan berapa banyak garam yang ditambahkan pada gorengan.

Baca juga: 8 Camilan Tinggi Protein yang Mengenyangkan

 

Dampak Jangka Panjang bagi Tubuh Bila Sering Makan Gorengan

Secara umum, gorengan mengandung lemak jahat bagi tubuh. Lemak trans dalam gorengan tidak hanya dapat meningkatkan kadar low-density lipoprotein (LDL) atau yang biasa dikenal dengan lemak jahat, melainkan juga menurunkan kadar high-density lipoprotein (HDL) atau lemak baik dalam tubuh.

 

Lemak jenuh dan lemak trans yang ada pada gorengan dapat menyebabkan pembentukan plak pada arteri dalam tubuh. Timbunan plak ini dapat menghambat aliran darah, sehingga berisiko menjadi penyebab penyakit jantung, kanker, dan stroke. Perubahan struktur kimia pada minyak gorengan, yang terjadi akibat proses oksidasi, juga berisiko mengubah struktur zat gizi dalam makanan. Makanan pun kehilangan vitamin dan mineralnya setelah digoreng.

 

Gorengan pun identik digoreng pada suhu tinggi. Padahal, kebiasaan menggoreng seperti ini dapat memicu pembentukan sejumlah karsinogen (zat yang berhubungan dengan kanker). Di antaranya akrilamida, amina heterosiklik, dan hidrokarbon aromatik polisiklik. Pada akhirnya, sering mengonsumsi makanan yang digoreng dengan cara yang tidak sehat, dapat memicu perkembangan sel kanker berkembang tubuh, khususnya kanker prostat pada pria.

 

Pilihan Menu Buka Puasa yang Lebih Sehat

Kurangilah kebiasaan makan gorengan saat berbuka puasa. Tidak ada salahnya lho membuat gorengan sendiri di rumah. Bahan-bahan yang digunakan serta cara menggorengnya bisa Kamu siasati dengan lebih baik. Minyak yang dipilih untuk menggoreng pun bisa menggunakan minyak bersih, sehingga bebas dari pembentukan zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Daripada terbiasa makan gorengan, cobalah berbuka puasa dengan jajanan lain yang lebih sehat, seperti siomay, dimsum, kue basah, buah-buahan, serta kolak. Puasamu pasti lebih bugar dan nyaman. (TA/AS)

Baca juga: Cara Menggoreng Makanan dengan Benar dan Sehat