Hai Mums, perlu diketahui bahwa selain motorik halus dan kasar, ternyata motorik oral atau kemampuan oromotor si Kecil juga harus dirangsang, lho. Ini sangat penting untuk melatih si Kecil berbicara dengan lancar. Selain itu, perkembangan oromotor juga tidak boleh diabaikan agar si Kecil mampu mengkoordinasikan kegiatan mengisap, menelan, dan juga bernapas.

 

Pada usia 6 bulan, si Kecil sedang mengalami proses peralihan dari hanya mengonsumsi air susu ibu (ASI), menjadi belajar mengonsumsi MPASI. Walaupun di awal-awal si Kecil akan mengalami kesulitan, tetapi lambat laun ia akan terbiasa. Keterampilan dari oromotor si Kecil ini meliputi otot pada wajah, rahang, langit-langit, kerongkongan, dan tenggorokan.

 

Rahang si Kecil akan semakin kuat, gigi mulai tumbuh, dan lidahnya sudah bisa mengendalikan apapun yang masuk ke mulutnya. Menggunakan sippy cup bisa menjadi alternatif untuk melatih si Kecil belajar minum dari gelas.

 

Baca juga: Tips Berlibur Membawa Bayi

 

Cara meningkatkan keterampilan oromotor bayi

  • Berikanlah MPASI kepada si Kecil pada waktu yang tepat. Pasalnya, ini berpengaruh terhadap gizi dan juga keterampilan oromotor si Kecil, termasuk keterampilan motorik dan kognitif.
  • Berikan stimulasi dan rangsangan yang tepat. Kekuatan, koordinasi, dan kontrol dari struktur mulut bisa menjadi fondasi si Kecil untuk makan.
  • Memilih makanan padat dengan tekstur yang sesuai usia si Kecil.
  • Memberikannya teether. Teether berfungsi untuk merangsang pertumbuhan gigi dan keterampilan oromotor si Kecil. Teksturnya yang kenyal, membuat si Kecil bisa merasakan sensasi dari mainan tersebut. Latihan ini bisa meningkatkan kemampuan si Kecil untuk mengunyah makanan di dalam mulut.
  • Mums jangan sepelekan kegiatan membacakan buku cerita untuk si Kecil. Karena nyatanya, ini dapat meningkatkan kemampuan oromotor si Kecil. Ketika Mums sedang membacakan sebuah cerita, si Kecil akan menirukannya.
 
Baca juga: Jaga Kesehatan Mata Mums selama Hamil

 

Memahami perkembangan oromotor bayi

Kegiatan makan dan minum selain ASI sudah bisa dilakukan ketika si Kecil menginjak usia 6 bulan. Melalui kegiatan tersebut, perkembangan oromotor pada otot di area mulut dan wajah akan terangsang. Oleh karena itu, Mums harus bisa membuat si Kecil bersemangat untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang disajikan.

 

Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi proses mengunyah, seperti menggunakan alat bantu yang tepat dan sesuai, sensoris, ukuran, bentuk, tekstur, dan konsistensi makanan, penempatan makanan di dalam mulut, serta jumlah kunyahan yang diperlukan untuk melumatkan makanan sebelum ditelan.

 

 

Gangguan oromotor pada bayi

Jika perkembangan otot oromotor mulut si Kecil kurang optimal, bisa jadi ada gangguan kesehatan atau tumbuh kembang pada si Kecil!

  1. Bicara terhambat

Proses mengisap ASI pada dot berbeda dengan mengisap ASI secara langsung. Ini dapat mengakibatkan si Kecil kurang terlatih untuk mengendalikan koordinasi otot. Alhasil, artikulasi bicara dan perkembangan bahasa si Kecil pun jadi terhambat.

  1. Pertumbuhan rahang terganggu

Pemakaian dot yang keras akan menimbulkan risiko gangguan pertumbuhan rahang, lengkung gigi-geligi, lidah, serta otot wajah si Kecil.

  1. Kemampuan menggigit terhambat

Sama dengan rahang, apabila terlalu sering si Kecil minum susu atau air dari botol dot, maka lengkung pertumbuhan gigi-geligi juga akan terpengaruh. Akibatnya, pertemuan antara gigi atas dan bawah menjadi tidak selaras saat melakukan gerakan mengunyah.

  1. Risiko gigi berlubang

Air susu yang tergenang di dalam mulut akan menjadi sarang bakteri, yang dapat memicu penumpukan plak dan mengakibatkan gigi berlubang. (AP/AS)

 

Peran Ayah dalam MPASI Bayi - GueSehat.com

 

Baca juga: Yuk, Rawat Gigi Ibu Hamil dan Anak Sejak Dini!