Banyak hal yang harus Mums perhatikan ketika sedang hamil, salah satunya adalah kesehatan mata. Sadar atau tidak, kehamilan juga dapat memberikan pengaruh pada kesehatan mata Mums. Tak banyak calon ibu yang tahu bahwa masa kehamilan dapat memengaruhi kerja indra penglihatannya. Gangguan penglihatan seperti pandangan yang menjadi buram dan mata yang mudah kering pun wajar dialami.

 

Gangguan Kesehatan Mata selama Hamil

Hal tersebut terjadi karena perubahan hormon, metabolisme tubuh, dan sirkulasi darah yang tidak teratur. Gangguan tersebut biasanya sudah mulai muncul sejak trimester pertama. Meskipun begitu, umumnya gangguan mata selama kehamilan bersifat minor dan akan pulih setelah kehamilan. Apa saja gangguan kesehatan mata yang bisa terjadi selama hamil? Berikut penjelasannya:

 

  1. Mata Mudah Kering

Selama masa kehamilan, wajar apabila mata Mums menjadi mudah kering dibandingkan dengan biasanya. Bagi Mums yang menggunakan lensa kontak, kondisi ini dapat menyebabkan pemakaian lensa kontak menjadi tidak nyaman sehingga membuat mata lebih sering iritasi. Untuk mengatasinya, Mums bisa menggunakan obat tetes yang mengandung cairan menyerupai air mata. Jika Mums menggunakan lensa kontak, pastikan terlebih dahulu bahwa obat mata yang akan digunakan dapat digunakan bersama dengan lensa kontak. Mums juga jangan sembarangan membeli obat mata yang dijual bebas di pasaran. Sebaiknya minta resep ke dokter mata untuk mendapatkan obat mata yang tepat dan aman bagi ibu hamil. Kurangi juga aktivitas yang banyak membutuhkan kinerja mata, seperti membaca atau bergadang. Jika pekerjaan menuntut Mums untuk bekerja di depan komputerm pastikan untuk secara teratur mengistirahatkan mata setiap dua jam sekali selama 10-15 menit.

 

  1. Cornea Edema

Perubahan kemampuan tubuh selama hamil dalam menyerap cairan dapat mengubah ketebalan kornea mata Mums. Kornea merupakan bagian terluar pada bola mata yang berfungsi untuk menerima cahaya. Jika kornea mata menebal maka cahaya tak lagi jatuh tepat pada bagian retina. Hal tersebut yang dapat menyebabkan pandangan menjadi sedikit buram. Keadaan tersebut memang sifatnya sementara. Setelah masa kehamilan terlewati, ketebalan kornea akan kembali normal. Namun, jika gangguan penglihatan saat hamil ini sangat mengganggu Mums, segera konsultasikan ke dokter mata. Kemungkinan dokter akan memberikan resep untuk membuat kacamata dengan ukuran minus yang baru. Selain itu, hindari pula penggunaan lensa kontak saat masa kehamilan karena perubahan ketebalan kornea membuat lensa kontak justru tidak nyaman untuk digunakan.

 

 

  1. Sensitivitas Cahaya Meningkat

Sakit kepala sebelah atau migrain wajar terjadi pada ibu yang sedang hamil. Hal tersebut terjadi akibat perubahan hormon pada tubuh. Saat hamil, mata biasanya menjadi lebih sensitif pada cahaya. Paparan cahaya matahari yagn berlebih inilah yang dapat mengakibatkan migrain muncul. Untuk meringankan migrain yang terjadi pada ibu hamil, Mums dapat mengonsumsi obat-obatan yang sebelumnya memang sudah disarankan oleh dokter Mums. Dokter akan membantu Mums untuk memilih jenis obat yang aman untuk kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungan.

 

Baca Juga : Redakan Mual saat Hamil dengan 12 Cara Ini!

 

Penyakit yang Berisiko Meningkatkan Risiko Kerusakan Mata saat Hamil

Selain beberapa gangguan kesehatan mata pada ibu hamil di atas, Mums juga perlu tahu jika beberapa penyakit dapat meningkatkan risiko kerusakan mata. Jika sebelum hamil Mums sudah memiliki penyakit sistemik, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, dan tiroid, maka saat hamil keadaan tersebut bisa memperparah kondisi indera penglihatan Mums. Ibu hamil dengan penyakit sistemik perlu melakukan pengecekan mata secara teratur selama masa kehamilan. Berikut penjelasannya:

 

  1. Diabetes

Beberapa penelitian mengatakan bahwa seorang penderita diabetes akan berisiko lebih tinggi mengalami kerusakan mata ketika hamil. Kerusakan mata yang terjadi biasanya adalah diabetic retinopathy atau kerusakan pada pembuluh darah di retina. Kondisi ini juga berisiko pada ibu hamil yang menderita gestasional diabetes pada trimester kedua dan ketiga. Gangguan penglihatan akibat diabetes pada ibu hamil adalah pandangan yang buram dan tidak jelas. Pastikan saat Mums sedang memeriksakan mata, dokter mata tahu jika Mums sedang mengandung agar ia dapat mengontrol kondisi mata Mums secara reguler. Jika dokter meminta Mums untuk mengontrol gula darah dan menjaga pola makan sehari-hari, sebaiknya patuhi dengan benar.

 

 

  1. Hipertensi

Dalam beberapa kasus, ada ibu hamil yang mengalami pandangan berbayang dan timbul bercak hitam pada pandangannya. Gejala-gejala ini bisa terjadi karena peningkatan tekanan darah selama kehamilan. Bahkan, tekanan darah yang meningkat tajam dapat mempertinggi risiko lepasnya retina mata. Tekanan darah yang tinggi dapat menimbulkan gangguan di lapisan saraf mata dan berisiko menyebabkan perdarahan di retina, serta penimbunan lemak di retina. Jika sudah begini, biasanya saraf mata akan membengkak sehingga penglihatan menjadi pucat atau bahkan tidak berfungsi. Jika Mums mengalami gangguan penglihatan tersebut, segeralah cek ke dokter. Tekanan darah yang tinggi selama hamil dapat menyebabkan preekslampsia dan ekslampsia yang akan membahayakan Mums dan janin. Pastikan juga iapkali melakukan pemeriksaan rutin, dokter memeriksa tekanan darah Mums. Jika Mums memiliki tekanan darah yang cukup tinggi, biasanya dokter akan meminta Mums melakukan pemeriksaan urine. Gangguan penglihatan ini akan  membaik jika tekanan darah dapat terkontrol dan kembali normal.

 

3. Minus Tinggi dan Persalinan

Mungkin Mums pernah mendengar informasi bahwa ibu hamil dengan minus mata tinggi dilarang melahirkan secara normal karena berisiko mengalami ablasio retina (retina lepas, robek, atau terkelupas dari tempatnya). Namun sebenarnya, pendapat ini tidak sepenuhnya benar, karena kapan pun, ablasio retina dapat terjadi. Retina dengan minus tinggi biasanya memiliki bola mata yang panjang sehingga lapisannya akan tertarik dan banyak bagian retina yang tipis. Mengejan memang dapat menyebabkan kerutan pada bagian mata yang dapat membuat retina bisa lepas atau robek. Namun sebenarnya, kondisi ini bisa terjadi kapan saja, tidak hanya saat sedang mengejan saja. Sebaiknya setiap orang yang memiliki minus mata tinggi (lebih dari minus tujuh), memeriksakan ada tidaknya risiko ablasio retina ke dokter mata. Bagi ibu hamil dengan minus mata tinggi, disarankan untuk melakukan pemeriksaan dua minggu sebelum persalinan. Jika tidak ditemukan kerutan pada retina yang bisa menyebabkan robekan, maka ibu tersebut dapat melahirkan secara normal. Jadi tidak selamanya bumil dengan minus mata tinggi harus melahirkan dengan operasi Caesar.

 

4. Glaukoma

Glaukoma adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh tekanan bola mata yang meningkat, sehingga terjadi kerusakan pada saraf mata dan berisiko menurunkan fungsi penglihatan. Selama hamil, penderita glaukoma sebenarnya sangat diuntungkan, karena perubahan hormon juga menurunkan tekanan pada bola mata. Kebanyakan obat-obatan untuk glaukoma dapat memengaruhi janin karena bisa masuk ke dalam plasenta. Jadi, jika Mums menderita glaukoma, konsukltasikanlah dengan dokter mata Mums untuk mendapatkan obat-obatan yang aman bagi janin. Perlu diingat pula bahwa obat-obatan glaukoma juga dapat terserap dalam air susu. Menjaga kesehatan mata saat hamil penting untuk Mums perhatikan. Untuk itu, ketika sedang melakukan pemeriksaan rutin tiap trimester kehamilan, Mums harus menanyakan kondisi kesehatan Mums secara lengkap kepada dokter. Pemeriksaan rutin ini perlu dilakukan agar kondisi Mums dan janin bisa selalu terpantau sehingga proses kelahiran nanti bisa berjalan dengan lancar dan baik. (GS/OCH)