Sebagai seorang ibu rasanya sering sekali saya ditanyakan oleh berbagai pihak mengenai kepandaian anak saya. Dari mulai ketika lahir sudah ada pertanyaan seperti "Apa anaknya sudah bisa tegak lehernya?", "Apa anaknya sudah bisa tengkurap sendiri?" Alhamdulillah semua tahapan pertanyaan tersebut bisa dilalui tanpa saya merasa minder ataupun gagal menjadi orang tua. Tapi ternyata ketika di usia anak saya yang menginjak 16 bulan ini, saya kembali dibombardir dengan pertanyan "Apa anaknya sudah bisa berbicara?" Nah pertanyaan ini sejujurnya membuat saya menjadi was-was karena hingga sejauh ini memang anak saya baru bisa mengucapkan 5 buah kata saja. Kata tersebut adalah "Nenen, Sudah, Nggak Mau, Nggak Ada dan Dadah (Bye)." Saya pun menjadi takut jangan-jangan anak saya menderita speech delay atau keterlambatan berbicara. Tahukah anda mengenai speech delay ini? Yuk kita bahas hari ini!

 

Apa itu speech delay?

Speech delay atau keterlambatan berbicara adalah sebuah gangguan terjadi pada anak-anak yang menyebabkan mereka telatnya kemampuan untuk berbicara.

 

Penyebab speech delay

Penyebab speech delay kebanyakan adalah karena kurangnya stimulasi berbicara. Biasany kurang stimulasi ini dikarenakan anak tersebut kurang diajak berbicara dalam kehidupan sehari-harinya. Apalagi di jaman sekarang ini teknologi bisa dikatakan sangat mendominasi kehidupan anak sehingga waktu yang seharusnya dipakai untuk berkomunikasi malah digunakan untuk bermain dengan alat teknologi atau gadget seperti handphone ataupun tablet.

Meskipun anak terlihat ceria dan bahkan anteng ketika menonton TV ataupun video melalui gadget, sebetulnya mereka tidak mendapatkan stimulasi yang sebenarnya seperti ketika mereka sedang diajak berbicara secara langsung. Kurang nya stimulasi yang kebanyakan terjadi karena gadget inilah yang menyebabkan terjadinya keterlambatan berbicara.

 

Ciri-ciri speech delay

Berikut adalah ciri-ciri speech delay dilansir dari Terapi Otak:

Usia 1 tahun (12 bulan)

  • Menggunakan bahasa tubuh seperti melambaikan tangan ‘good-bye’ atau menunjuk objek tertentu
  • Berlatih menggunakan beberapa konsonan yang berbeda
  • Vokalisasi atau melakukan komunikasi

Tanda dan Gejala Speech Delay Anak Usia 1-2 Tahun

  • Tidak memanggil ‘mama’ dan ‘dada’
  • Tidak menjawab bila dikatakan ‘tidak’, ‘halo’ dan ‘bye’
  • Tidak memiliki satu atau 3 kata pada usia 12 bulan dan 15 kata pada usia 18 bulan
  • Tidak mampu mengidentifikasi bagian tubuh
  • Kesulitan mengulang suara dan gerakan
  • Lebih memilih menunjukkan gerakan daripada berbicara verbal

Tanda dan Gejala Speech Delay Anak Usia 2-5 Tahun

  • Tak mampu menyampaikan kata-kata atau frase secara spontan
  • Tak mampu mengikuti petunjuk dan perintah sederhana
  • Kurang bunyi konsonan di awal atau akhir kata, seperti ‘aya’ (ayah), ‘uka’ (buka)
  • Tidak dipahami bicaranya oleh keluarga terdekat
  • Tak mampu untuk membentuk 2 atau 3 kalimat sederhana

Dilihat dari ciri-ciri di atas, anak saya yang berusia 16 bulan ini hanya belum mampu memanggil "mama" atau "dada". Selebihnya ia bisa melakukannya. Berdasarkan dari hal tersebut, saya sejujurnya merasa lega bahwa anak saya bisa dikatakan tidak mengalami speech delay. Akan tetapi sebenarnya jika anda ingin mengetahui lebih pasti lagi mengenai perkembangan anak, lebih baik anda langsung menuju klik tumbuh kembang anak dimana anak anda bisa dites tumbuh kembangnya untuk memastikan bahwa ia bertumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya. Saya sendiri cukup merasa percaya diri bahwa anak saya memiliki kemampuan sesuai dengan usianya sehingga saya belum merasa perlu untuk mengajaknya ke klinik tumbuh kembang.

 

Cara mengatasi speech delay

Ada berbagai cara mengatasi speech delay seperti:

  • Menghentikan pemberian gadget pada anak
  • Mengikuti terapi okupansi/sensori integrasi yang bisa dilakukan di klinik tumbuh kembamg. Terapi ini sendiri berbeda dengan terapi berbicara. Dalam terapi okupansi/sensori integrasi ini biasanya anak akan diberikan beberapa instruksi yang bertujuan untuk merangsang pembentukan Axon (jalur transmisi saraf) yang nantinya akan berguna untuk kemampuan berkomunikasinya.

Jadi untuk para ibu yang merasa khawatir anaknya belum dapat berkomunikasi dengan baik, coba dilihat dulu berbagai tanda diatas sebelum panik. Jika memang si kecil terlihat belum mampu dan kriteria nya memenuhi kriteria speech delay diatas, langsung bawalah ia ke klinik tumbuh kembang. Memang sih pada saatnya ia akan berbicara juga seperti anak-anak lainnya, akan tetapi jika bisa distimulasi sejak dini sehingga kemampuan berkomunikasinya bisa sesuai usia, kenapa tidak?

Pada akhirnya, bagaimana pun saya yakin tiap ibu mengerti yang terbaik untuk anaknya. So, good luck, mommies!