Sekitar 20 persen dari tubuh manusia terbuat dari protein. Karena tubuh tidak menyimpan protein, maka penting untuk mendapatkan nutrisi ini dari makanan sehari-hari. Protein bisa berasal dari hewan ataupun tumbuhan. Lalu, apa perbedaan protein nabati dan hewani?

 

Beberapa orang memiliki klaim bahwa sumber protein, baik itu dari hewan ataupun tumbuhan, tidak memiliki perbedaan yang berarti. Ada pula orang yang mengklaim bahwa protein nabati lebih baik ketimbang protein hewani.

 

Jadi, apa perbedaan protein nabati dan hewani? Supaya Geng Sehat paham, berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Sumber Protein Terbaik untuk Menurunkan Gula Darah

 

Perbedaan Protein Nabati dan Hewani

Sebelum mencari tahu perbedaan protein nabati dan hewani, Kamu perlu tahu terlebih dahulu bahwa ketika dikonsumsi, protein dicerna menjadi asam amino. Protein dan asam amino digunakan di hampir semua proses metabolisme tubuh.

 

Namun, protein yang berbeda juga memiliki jenis asam amino yang beragam juga. Protein hewani cenderung mengandung keseimbangan yang baik dari semua jenis asam amino yang dibutuhkan tubuh. Sementara itu, beberapa protein nabati rendah akan beberapa jenis asam amino.

 

Sebagai contoh, beberapa protein nabati memiliki kandungan rendah metionin, triptofan, lisin, dan isoleusin.

 

Protein Hewani Komplit, Namun Protein Nabati Tidak

Secara keseluruhan, ada sekitar 20 asam amino yang digunakan tubuh manusia untuk membangun protein. Semua jenis asam amino tersebut tergolong esensial atau non-esensial.

 

Tubuh bisa memproduksi asam amino non-esensial. Namun, tubuh tidak bisa memproduksi asam amino esensial, sehingga harus diperoleh dari makanan sehari-hari.

 

Untuk mendapatkan kesehatan secara optimal, tubuh membutuhkan semua asam amino esensial dalam jumlah yang tepat. Protein hewani, seperti daging, ikan, ayam, telur, dan produk susu, mirip dengan protein yang ada di dalam tubuh.

 

Protein hewani dianggap sebagai sumber protein komplit karena mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk berfungsi secara efektif.

 

Sementara itu, protein nabati, seperti kacang panjang, kacang-kacangan, dan lentil, dianggap tidak komplit, karena kurang satu atau lebih jenis asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Inilah letak perbedaan protein nabati dan hewani yang utama.

 

Beberapa ahli mengklaim bahwa protein kedelai komplit. Namun, dua jenis asam amino esensial hanya ditemukan dalam jumlah kecil di dalam kedelai, sehingga tetap tidak sebanding dengan protein hewani.

 

Beberapa Nutrisi Lebih Berlimpah di Dalam Protein Hewani

Makanan sumber protein rata-rata juga kaya akan nutrisi lain. Makanan yang mengandung protein hewani cenderung kaya akan beberapa nutrisi yang seringkali tidak ada di nabati. Ini juga merupakan perbedaan protein nabati dan hewani.

 

Beberapa nutrisi yang dimaksud itu adalah:

Vitamin B12: Vitamin B12 umumnya ditemukan di dalam ikan, daging, ayam, dan produk susu. Banyak orang yang menghindari konsumsi makanan hewani mengalami kekurangan vitamin B12.

 

Vitamin D: Vitamin D bisa ditemukan di dalam minyak ikan, telur, dan produk susu. Beberapa tumbuhan juga mengandung vitamin D, namun jenis yang ada di makanan hewani lebih baik untuk digunakan tubuh.

 

DHA: DHA adalah lemak omega-3 esensial yang ada di dalam lemak ikan. DHA penting untuk kesehatan otak dan sulit untuk didapatkan dari makanan nabati.

 

Zat besi heme: zat besi heme umumnya ditemukan di daging, khususnya daging merah. Zat besi heme yang berasal dari makanan hewani jauh lebih baik untuk diserap oleh tubuh ketimbang zat besi non heme yang berasal dari makanan nabati.

 

Zinc: Zinc umumnya ditemukan di makanan hewani, seperti daging sapi, babi, dan kambing. Zinc juga lebih mudah untuk diserap dan digunakan oleh tubuh jika berasal dari makanan hewani.

 

Tentunya ada juga beberapa nutrisi dari makanan nabati yang kurang pada makanan hewani. Jadi, mengonsumsi kedua jenis protein secara seimbang adalah cara terbaik untuk memperoleh semua nutrisi yang dibutuhkan.

 

Beberapa Jenis Daging Bisa Menyebabkan Penyakit

Daging merah merupakan sumber protein berkualitas tinggi. Beberapa penelitian menemukan hubungan antara konsumsi daging merah dengan peningkatan risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian dini.

 

Namun, penelitian lebih jauh menemukan bahwa masalahnya bukan pada daging merah itu sendiri, melainkan pada pengolahan daging merah. Pada penelitian yang melibatkan 448.568 orang, daging olahan dihubungkan dengan peningkatan risiko kematian. Sementara itu, tidak ada efek tertentu daru daging merah yang tidak diolah.

 

Penelitian lain yang melibatkan 34.000 wanita juga melakukan observasi yang sama. Hasilnya, konsumsi daging olahan berhubungan dengan peningkatan risiko gagal jantung.

 

Selain itu, review terhadap 20 penelitian juga menemukan bahwa konsumsi daging olahan bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Lagi-lagi, di penelitian ini tidak ditemukan hubungan antara daging merah yang tidak diolah dengan kedua penyakit tersebut.

 

Penelitian tambahan juga mengonfirmasi bahwa konsumsi daging merah yang tidak diolah tidak berhubungan dengan penyakit jantung. Namun, ada satu penelitian yang menemukan bahwa mengganti 1 porsi daging merah per hari dengan 1 porsi daging ayam berhubungan dengan penurunan risiko stroke sebanyak 27 persen.

 

Sebagai informasi tambahan, risiko kesehatan yang berhubungan dengan daging merah tidak berhubungan dengan ikan dan daging lainnya, seperti daging kalkun dan ayam.

 

Baca juga: Yang Perlu Kamu Ketahui tentang Protein Powder

 

Manfaat Kesehatan Konsumsi Protein Nabati

Tidak hanya tahu tentang perbedaan protein nabati dan hewani, Kamu juga harus tahu manfaat kesehatan protein nabati. Konsumsi makanan sehari-hari yang kaya akan protein nabati terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan. Penelitian menemukan bahwa orang yang menjalani gaya hidup vegetarian cenderung memiliki berat badan lebih rendah, kolesterol lebih rendah, dan tekanan darah yang lebih rendah juga.

 

Orang yang menjalani gaya hidup vegetarian juga memiliki risiko lebih rendah terkena stroke, kanker, dan kematian akibat penyakit jantung, ketimbang orang yang tidak menjalani gaya hidup vegetarian.

 

Berikut manfaat kesehatan lain dari rutin mengonsumsi protein nabati:

 

Penurunan Risiko Penyakit Jantung

Penelitian menemukan bahwa diet  sehari-hari yang kaya akan protein (umumnya dari makanan nabati) menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan risiko penyakit jantung ketimbang diet sehari-hari yang standar atau kaya akan karbohidrat.

 

Percobaan oleh EcoAtkins juga menemukan bahwa diet sehari-hari yang rendah karbohidrat dan tinggi protein nabati membantu menurunkan kolesterol dan tekanan darah ketimbang diet sehari-hari yang tinggi karbohidrat dan rendah lemak.

 

Menurunkan Risiko Diabetes Tipe 2

Satu penelitian terhadap penderita diabetes tipe 2 menemukan bahwa mengganti 2 porsi daging merah dengan sayuran 3 hari per minggu meningkatkan kontrol kolesterol dan gula darah.

 

Namun, penelitian kecil lain yang dilakukan selama 6 minggu terhadap penderita diabetes membandingkan diet sehari-hari yang kaya akan protein nabati dengan diet sehari-hari yang akan protein hewani. Hasilnya ditemukan bahwa tidak ada perbedaan yang ditemukan di dalam gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.

 

Mencegah dari Kenaikan Berat Badan

Diet sehari-hari yang kaya akan protein nabati juga bisa membantu mengontrol berat badan. Penelitian yang melibatkan 120.000 pria dan wanita selama 20 tahun menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak kacang-kacangan bisa menurunkan berat badan. Konsumsi satu porsi kacang panjang, buncis, dan lentil per hari bisa meningkatkan kontrol serta menurunkan berat badan.

 

Hubungan Bukan Berarti Penyebab

Penting untuk mengingat bahwa penelitian observasi hanya melaporkan hubungan statistik. Penelitian tersebut tidak bisa membuktikan bahwa manfaat-manfaat kesehatan seperti yang sudah disebutkan di atas disebabkan oleh mengurangi konsumsi daging dan sumber protein hewani lain.

 

Satu hal yang perlu dipertimbangkan adalah, orang yang menjalani gaya hidup vegetarian cenderung lebih sadar dan menjaga kesehatannya ketimbang orang pada umumnya.

 

Oleh sebab itu, manfaat kesehatan dari diet vegetarian kemungkinan besar disebabkan oleh gaya hidup yang lebih sehat pada orang yang menjalani gaya hidup vegetarian, bukannya dari perbedaan konsumsi sumber protein nabati dan hewani.

 

Manfaat Kesehatan Konsumsi Protein Hewani

Tidak hanya tahu tentang perbedaan protein nabati dan hewani, Kamu juga harus tahu manfaat kesehatan protein hewani. Meskipun ada perbedaan protein nabati dan hewani, keduanya tetap sehat. Protein hewani juga memiliki manfaat kesehatan tertentu, meskipun umumnya memiliki citra yang tidak sehat ketimbang protein nabati.

 

Penelitian oleh The Nurses' Health melaporkan bahwa konsumsi ayam, ikan, dan produk susu rendah lemak berkaitan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Orang yang mengonsumsi ikan secara rutin juga memiliki risiko lebih rendah terkena serangan jantung, stroke, dan kematian akibat penyakit jantung.

 

Satu penelitian terhadap lebih dari 40.000 pria menemukan bahwa orang yang secara rutin mengonsumsi satu atau lebih porsi ikan per minggu memiliki risiko terkena penyakit jantung lebih rendah sebanyak 15 persen.

 

Selain itu, mengonsumsi telur juga bisa meningkatkan kontrol kolesterol dan menurunkan berat badan. Satu penelitian menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi telur saat sarapan, ketimbang roti dan sebagainya, merasa lebih kenyang dan makan lebih sedikit sepanjang hari.

 

Baca juga: Utamakan Pemberian Protein Hewani untuk Mencegah Stunting!

 

Jadi, seperti yang dijelaskan di atas, memang ada perbedaan protein nabati dan hewani. Namun, keduanya tetap sehat.

 

Untuk mencapai kesehatan yang maksimal, bukti-bukti penelitian menunjukkan bahwa pilihan terbaik adalah diet sehari-hari yang rendah daging olahan dan kaya akan protein nabati dengan beberapa konsumsi protein hewani, seperti daging grassfed, ikan, daging ayam, telur, dan produk susu.

 

Makanan sumber protein nabati seringkali memiliki kualias protein yang lebih rendah, sehingga orang yang menjalani gaya hidup vegetarian harus mengonsumsi beragam makanan untuk memastikan tubuh memperoleh semua asam amino yang dibutuhkan.

 

Untuk orang yang suka makan daging, penting untuk mengonsumsi protein nabati dan protein hewani secara seimbang. (UH)

 

Sumber:

Health Line. Animal vs Plant Protein - What's the Difference?. 2017.

University of Zurich. Meat consumption and mortality--results from the European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition. 2013.