Saya yakin produk ini tidak asing bagi Geng Sehat, apalagi yang hobi berolahraga di pusat kebugaran. Namuni, banyak dari kita yang tidak mengetahui sebenarnya apa yang dimaksud dengan protein powder, bagaimana pembuatannya, dan apakah kita membutuhkannya.

 

Protein powder adalah protein dalam bentuk bubuk yang terbuat dari sumber protein hewani (misalnya susu dan telur) atau sumber protein nabati (seperti kacang-kacangan, beras, polong-polongan, dan hemp seeds).

 

Bentuknya bisa beragam, yakni whole protein powder, konsentrat, isolate, dan hidrolisat. Mari kita bahas satu persatu dengan menggunakan contoh protein whey, yuk!

 

Baca juga: Manfaat Protein Bagi Otot dan Tubuh

  

Jenis Protein Powder Berdasarkan Pengolahannya

Dalam wujud aslinya, whey adalah bagian cair dari susu yang tepisah dalam pembuatan keju atau yoghurt. Dari cairan ini, protein whey dipisahkan dan dimurnikan untuk membuat whey protein powder.

 

Whey protein dalam bentuk protein powder adalah campuran dari protein, gula susu (laktosa), vitamin, mineral, dan sedikit lemak susu. Hal ini sedikit berbeda dengan konsentrat.

 

Konsentrat protein dibuat dengan cara mengekstrak protein dari cairan whey, menggunakan panas atau enzim untuk menghilangkan air, laktosa, dan mineral. Konsentrat protein memiliki persentase protein yang lebih rendah dibandingkan isolate protein, karena masih mengandung sejumlah karbohidrat dan lemak.

 

Dengan kadar protein lebih dari 90%, isolate protein adalah bentuk protein powder yang paling murni. Untuk membuat isolate protein, komponen lain, seperti karbohidrat, lemak, dan mineral, dibuang selama proses pembuatan.

 

Jika bahan yang digunakan adalah whey, laktosa juga turut dibuang selama proses pembuatan, yang artinya orang dengan kondisi intoleransi laktosa juga dapat mengonsumsinya. Jika isolate protein dibuat dari sumber protein nabati, serat juga turut dihilangkan, kecuali ditambahkan ke dalam produk akhir.

 

Ketiga jenis protein powder protein masih berbentuk asam amino rantai panjang, sehingga ketika dicerna, sistem pencernaan kita harus memecah menjadi bentuk yang lebih kecil agar dapat diserap ke dalam tubuh.

 

Ini berbeda dengan protein hidrolisat, di mana rantai asam amino sudah dipecah dalam ukuran lebih kecil selama proses pengolahan menggunakan panas, asam, atau enzim untuk memaksimalkan penyerapan ke dalam tubuh.

 

Protein Powder Berdasarkan Jenis Proteinnya

Selain berbeda pada cara pengolahan, protein powder juga dapat berbeda menurut jenis proteinnya, di antaranya adalah protein whey, kasein, kolagen, protein putih telur, dan protein nabati.

 

1. Whey

Protein yang terkandung dalam susu dapat dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu protein whey dan kasein. Dalam proses pembuatan keju dan yoghurt, kedua protein ini terpisah menjadi 2 bagian.

 

Whey terlarut dalam bagian cair, sedangkan bagian yang menggumpal semi padat mengandung kasein. Tidak seperti kasein, protein whey lebih cepat dicerna dan diasosiasikan dengan rasa kenyang yang lebih tinggi. Jadi jika dikombinasikan dengan kandungan lemak dan gula yang rendah, dapat mengurangi asupan kalori dan bermanfaat untuk menurunkan berat badan.

 

Baca juga: 8 Camilan Tinggi Protein yang Mengenyangkan

 

2. Kasein

Kasein merupakan komponen protein terbesar dalam susu dan produk turunannya. Kasein dicerna lebih lambat dibandingkan whey dan merupakan sumber protein dan kalsium yang baik.

 

 

3. Kolagen

Secara alamiah, kolagen terdapat dalam tubuh kita sebagai bagian pembentuk jaringan ikat. Kolagen berperan untuk membuat otot melekat pada tulang, membentuk sendi, dan merupakan komponen struktural kulit.

 

Ketika dikonsumsi sebagai suplemen, kolagen dicerna menjadi asam amino yang berukuran lebih kecil dan digunakan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Artinya, sebagian besar asam amino dari kolagen digunakan untuk perbaikan jaringan, sementara sebagian kecil digunakan untuk elastisitas kulit.

 

4. Putih Telur

Mungkin Geng Sehat tahu kalau para atlet mengonsumsi putih telur mentah sebagai tambahan asupan protein. Namun, metode itu sudah mulai ditinggalkan. Saat ini, kita menggunakan telur sebagai sumber protein yang bak, tetapi menghindari risiko infeksi salmonella.

 

Protein powder yang terbuat dari putih telur saat ini tersedia sebagai sumber protein yang lengkap dan mudah dicerna. Seperti namanya, suplemen rendah kalori ini dibuat dari putih telur kering. Selama proses produksi, proses pasteurisasi digunakan untuk mengurangi bakteri dan menonaktifkan avidin, jenis protein yang mengakibatkan defisiensi zat gizi.

 

Baca juga: 4 Khasiat dalam Kandungan Telur

 

5. Sumber Protein Nabati

Dibandingkan sumber protein lainnya, protein nabati merupakan pemain baru dalam ragam jenis protein powder. Sejumlah tanaman yang mengandung protein, seperti kacang kedelai, polong-polongan, hemp, dan beras, telah digunakan untuk memperluas pilihan protein powder.

 

Dari semua pilihan tersebut, kacang kedelai merupakan pilihan yang paling popular. Seperti protein hewani, kacang kedelai mengandung seluruh asam amino esensial dalam jumlah yang cukup dan termasuk ke dalam protein kualitas tinggi. Sumber protein nabati lainnya relatif lebih baru dan butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mengenai kualitas gizinya.

 

Apakah kita membutuhkan protein powder?

Protein powder dapat menjadi pilihan untuk individu yang perlu menaikkan asupan proteinnya, sementara mengonsumsi makanan padat dirasa menyulitkan. Protein powder juga telah dibuktikan dapat meningkatkan performa fisik dan menurunkan waktu pemulihan setelah latihan berat pada para atlet. Namun, sebagian besar dari kita bukanlah binaragawan atau atlet, sehngga mengonsumsi protein shake sebelum atau setelah berolahraga mungkin tidak berdampak banyak.

 

Sebaiknya, konsultasikan dengan ahli gizi sebelum mencoba mengonsumsi suplemen protein. Ingat, ada banyak pilihan whole foods yang mengandung protein dalam jumlah yang cukup dan menyehatkan.

 

Bahan makanan seperti kacang-kacangan, telur, susu, ikan, dan daging sangat baik untuk mencukupi kebutuhan protein kita dalam pola makan sehat dan seimbang.

 

Baca juga: Protein Bantu Turunkan Berat Badan