Daging kerap dihindari oleh orang-orang, terutama penderita hipertensi dan kolesterol tinggi, karena disebut-sebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, serangan jantung, stroke, hingga kanker. Jenis daging yang dihindari umumnya daging merah, seperti daging sapi, kambing, dan lain-lain. Namun, benarkah daging memang kurang baik untuk dikonsumsi?

 

Menurut nutrisionis Hana Adisti, S.Gz., itu hanyalah mitos belaka. “Sebenarnya tidak ada makanan yang baik, kurang baik, maupun yang ‘super’. Semua bahan makanan baik adanya, karena mereka menyumbangkan berbagai zat gizi dan energi yang dibutuhkan oleh tubuh,” jelasnya.

 

Zat Gizinya Mudah Diserap dan Dicerna

Daging merah sendiri merupakan sumber protein, vitamin, dan mineral, yang sangat baik bagi tubuh. Karena selain lebih lengkap, zat gizinya mudah dicerna dan diserap oleh tubuh jika dibandingkan dengan sumber protein, vitamin, dan mineral yang berasal dari tumbuhan.

 

Hana mengungkapkan, isu daging merah kurang baik untuk kesehatan muncul karena asam amino, senyawa pembentuk protein, yang terkandung di dalamnya. Jika terkena suhu yang tinggi, asam amino dapat membentuk nitrosamine yang bersifat karsinogenik.

Baca juga: Tingkat Kematangan Daging Mana yang Jadi Favoritmu?

 

Meski ada rumor yang menyebutkan daging unggas atau daging ikan lebih baik, itu juga tidak sepenuhnya benar. Seperti yang dikatakan Hana sebelumnya, tidak ada bahan makanan yang lebih baik dibandingkan dengan bahan makanan lain. Malahan, kandungan beberapa jenis mineral pada daging merah lebih tinggi dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Hanya saja, daging merah memang cenderung memiliki lebih banyak lemak daripada daging unggas dan daging ikan.

 

Dilansir melalui Medical Daily, jumlah protein yang banyak terkandung dalam daging berguna untuk memperbaiki dan membangun jaringan tubuh, serta memproduksi antibodi untuk memproteksi tubuh dari infeksi. Kemudian, dari sekian banyak nutrisi yang terkandung, daging kaya akan zat besi, zinc, dan selenium. Sementara zat besi membantu pembentukan hemoglobin yang berfungsi menyalurkan oksigen ke berbagai organ tubuh, zinc membantu pembentukan jaringan dan metabolism tubuh. Sedangkan selenium berperan memecahkan lemak dan zat kimia di dalam tubuh.

 
Baca juga: Ikan Mentah Boleh Dikonsumsi, Bagaimana dengan Daging Mentah?

 

Daging juga umumnya mengandung vitamin A, B, dan D. Vitamin-vitamin tersebut baik untuk meningkatkan kesehatan mata, kekuatan gigi dan tulang, maupun mendukung sistem saraf pusat, yang berarti mendukung kesehatan mental pula. Manfaat lain dari mengonsumsi daging adalah untuk menjaga kesehatan kulit.

 

 

Apa Kiat Aman untuk Mengonsumsi Daging?

Nah, agar aman mengonsumsi daging merah, Geng Sehat disarankan untuk memilih daging yang tidak memiliki banyak lemah atau gajih, menggunakan api kecil dengan waktu memasak yang lebih lama hingga daging matang, menghindari deep fried dan membakar daging secara langsung di atas api atau dalam suhu tinggi, serta tidak mengonsumsinya secara berlebihan alias dalam batas yang wajar. Untuk yang satu ini, Geng Sehat, khususnya yang menderita penyakit tertentu, bisa berkonsultasi kepada dokter mengenai batas aman pengonsumsian daging merah.

 

Lalu apakah tidak mengonsumsi daging secara rutin atau tidak sama sekali, misalnya pada vegetarian, dapat berdampak buruk pada tubuh? Jawabannya tidak ya, Gengs. “Selama zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi dengan baik, maka seharusnya tidak ada perbedaan antara mengonsumsi daging dengan tidak mengonsumsinya sama sekali,” jelas Hana.

 

Nah, Geng Sehat sudah tahu kan manfaat dari mengonsumsi daging merah? Jadi asalkan pengonsumsiannya tidak berlebihan, Kamu bisa menikmati makanan yang satu ini dengan tenang. Namun kalau Kamu memutuskan untuk menjauhinya, maka pastikan asupan protein dari daging tergantikan dari jenis makanan yang lain, ya! (AS/AY)

Baca juga: Resep Nugget Daging Keju Brokoli untuk MPASI