Lemak merupakan salah satu kata yang menjadi momok di kehidupan sebagian besar orang, terutama orang-orang yang ingin memiliki berat badan ideal. Sering kali lemak dianggap sebagai musuh yang harus dijauhi, karena memiliki konotasi buruk berupa sesuatu yang tidak sehat. Itulah mengapa kita cenderung memilih makanan yang bebas lemak atau rendah lemak.

 

Suatu kali di ruangan konsultasi, saya tengah menjelaskan komposisi suatu makanan kepada seorang wanita yang sedang menjaga berat badannya. Ketika itu, saya sedang menjelaskan mengenai komposisi makanan yang harus dicapai untuk memenuhi kebutuhkan kalori sehari-hari.

 

Saat saya menjelaskan mengenai kebutuhan lemak, ia bergidik dan memberikan komentar tidak setuju. “Saya kan mau menjaga berat badan saya Dok, kok masih ada lemak?” Pernyataan yang mungkin terdengar biasa di kalangan wanita, bukan?

Baca juga: Cara Mudah Hilangkan Lemak di Perut!

 

Padahal, lemak merupakan salah satu aspek yang dibutuhkan di dalam tubuh kita, terutama pada saat pembentukan otak dalam 2 tahun pertama kehidupan buah hati. Pembentukan otak pada masa tersebut menggunakan lemak sebagai komponen utamanya, antara lain saturated fat, polyunsaturated fat, dan kolesterol. Itulah mengapa susu formula sering kali dipenuhi dengan DHA dan EPA. Keduanya merupakan jenis lemak yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh.

 

Lemak sendiri merupakan sumber energi yang baik di dalam tubuh kita. Satu gram lemak mengandung 9 kalori dan dapat menjadi cadangan makanan di saat tubuh kekurangan karbohidrat. Selain itu, cadangan lemak di dalam tubuh memberikan bantalan kepada organ-organ kita, like a warm tight hug around them.

 

Belum lagi beberapa vitamin yang penyerapannya dibantu dengan lemak. Kamu mungkin pernah menemukan atau mendengar orang yang anoreksia juga menderita beberapa defisiensi vitamin. Alasanya? Tentu saja karena vitaminnya tidak bisa diserap!

 

Jadi, lemak jenis apa sih yang harus dihindari?

Perlu diingat bahwa lemak memiliki beberapa jenis, yaitu unsaturated fat, saturated fat, dan trans fat. Yuk, kita bahas satu per satu!

 

1. Unsaturated fat  (lemak tidak jenuh)

Dua jenis lemak tidak jenuh antara lain monounsaturated fat atau lemak tidak jenuh tunggal (MUFA) dan polyunsaturated fat atau lemak tidak jenuh jamak (PUFA). MUFA bisa Kamu temukan  pada kacang-kacangan, alpukat, serta biji-bijian. Sedangkan PUFA dapat ditemukan pada ikan, flaxseed, dan walnut.

 

Intinya, PUFA dan MUFA adalah sekelompok lemak baik, yang dikatakan dapat menurunkan peradangan di dalam tubuh dan memberikan manfaat terhadap kolesterol di dalam tubuh. Nah, lemak seperti ini jangan dihindari ya, walaupun tetap perlu dikontrol jumlah pengonsumsiannya.

 

2. Saturated fat (lemak jenuh)

Merupakan jenis lemak yang sering kali ditemukan pada hewan, walaupun terkadang tumbuh-tumbuhan juga mengandung lemak jenuh di dalamnya. Nah, ternyata jenis lemak jenuh ini merupakan lemak yang harus dihindari. Bahkan menurut American Heart Association, jenis lemak ini hanya boleh dikonsumsi 7 persen dari jumlah kalori per hari lho! Keju, susu, dan daging merupakan jenis makanan yang kaya akan lemak jenuh.

Baca juga: Diet Tepat dengan Perbanyak Konsumsi Lemak, Serius?

 

3. Trans fat

Sering enggak sih kita melihat makanan dengan label trans fat free? Ternyata jenis lemak ini merupakan jenis lemak yang paling buruk dan harus dihindari! Kabar baiknya, beberapa perusahaan makanan sudah mengurangi kadar trans fat di dalam produk mereka. Mengapa trans fat harus dihindari? Salah satunya karena jenis lemak ini dapat menurunkan kolesterol baik dan meningkatkan kolesterol jahat!

 

Bagaimana dengan makanan bebas lemak?

Perlu diingat bahwa lemak memberikan rasa lezat di dalam makanan. Oleh karena itu, makanan yang rendah dan bebas lemak biasanya tidak menarik dan cenderung tidak enak. Makanan membutuhkan tambahan berupa gula, garam, tepung, dan sebagainya agar rasanya tetap enak. Jadi, perlu diteliti lagi komposisi makanan yang bebas atau rendah lemak itu.

 

Lemak tidak perlu dihindari ya, Gengs! Karena sekarang sudah tahu jenis-jenisnya, Kamu hanya perlu memilih jenis lemak yang lebih sehat serta tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Semoga bermanfaat!

Baca juga: Konsumsi Lemak? Siapa Takut!