Salah satu keluhan yang cukup sering dikeluhkan orang tua, terutama ketika anaknya sedang sakit adalah demam berdarah dengue (DHF) atau typhoid, atau lebih sering dikenal dengan tiphus (tipes) oleh masyarakat awam. Apa saja perbedaan demam berdarah dan tipes?

 

Demam selama satu atau dua hari, selalu diikuti dengan kata-kata, “Tolong diperiksa ya dok, saya takut kena demam berdarah atau tipes”. Yap, dua penyakit ini merupakan penyakit infeksi yang cukup umum khususnya di daerah tropis.

 

Kedua penyakit infeksi ini sebenarnya bisa menyerang berbagai usia, tidak hanya anak-anak saja. Namun biasanya keluhan demam lebih dominan di anak-anak, mungkin karena disebabkan oleh tingkat imunitas pada orang dewasa yang lebih tinggi.


Dua jenis penyakit infeksi ini, padahal adalah dua penyakit yang berbeda lho! Walaupun sering sekali disandingkan berbarengan, namun masih banyak penyebab dari demam dari kedua penyakit infeksi ini. Nah, apa saja sih perbedaan demam berdarah dan tipes?

 

Baca juga: Penyakit Apa Saja yang Bisa Menyerang saat Musim Hujan?

 

Perbedaan Demam Berdarah dan Tipes

Demam berdarah dengue biasanya lebih terjadi secara cepat. Demam ini memberikan pola demam yang biasanya lebih tinggi, sesuai dengan pola demam yang penyebabnya adalah virus.

 

Penyebaran demam dengue ini diperantai dengan nyamuk Aedes aegepty, sehingga menjaga diri agar tidak digigit nyamuk adalah salah satu pencegahan yang tepat. Demam dengue ini bisa disertai dengan keluhan nyeri kepala, nyeri di belakang mata, serta nyeri di tulang. Namun nyeri tulang bukan merupakan hal yang spesifik karena hal ini juga bisa dialami oleh infeksi virus lainnya.

 

Demam dengue memiliki tingkat keparahan di mana melibatkan perdarahan di perjalanan penyakitnya, yang disebut dengan demam berdarah dengue. Biasanya pada demam berdarah dengue, terdapat gejala perdarahan tambahan yaitu mimisan, gusi berdarah, dan buang air besar berwarna hitam yang merupakan tanda perdarahan di saluran cerna.

 

Gejala-gejala tambahan selain demam, biasanya hanya dirasakan oleh orang dewasa karena anak kecil tidak bisa mendeskripsikan penyakit tersebut.

 

 

Baca juga: Gejala dan Pengobatan Demam Berdarah Sejak Dini



Bagaimana dengan demam typhoid atau tipes?

Berbeda dengan demam dengue, demam typhoid disebabkan oleh infeksi bakteri. Infeksi bakteri ini pada umumnya terjadi akibat adanya penyebaran kuman melalui makanan yang masuk ke saluran pencernaan.

 

Di saluran pencernaan kuman akan berkembang biak dan memberikan gejala berupa demam, dan biasanya akan disertai dengan keluhan sistem pencernaan seperti mual, muntah, diare, atau konstipasi.

 

Demam typhoid bisa kita pikirkan sebagai penyebab ketika demam berlangsung cukup lama, sekitar 4 sampai 5 hari, dengan pola demam yang cenderung makin meningkat. Pola perjalanan penyakit dari typhoid berlangsung cukup lama, sehingga bila demam sampai ke hari ke 3 dan tidak diobati, dapat menyebabkan luka di bagian pencernaan dan berakibat fatal.



Bagaimana membedakan dua penyakit ini?

Biasanya, jika keluhan mengarah ke demam dengue, pemeriksaan spesifik dengue yaitu NS1 sudah bisa diperiksa sejak hari pertama. Namun pemeriksaan dengue yang disebut IgM dan igG dengue, paling baik diperiksa di hari ke-5 demam.

 

Hal ini juga sama dengan pemeriksaan spesifik typhoid yaitu pemeriksaan IgM dan IgG typhoid. Hal inilah yang menyebabkan jumlah hari demam merupakan riwayat perjalanan penyakit yang penting untuk ditanyakan oleh doktermu. Jadi, berikan informasi dengan jelas ya!

 

Baca juga: Penjamah Makanan Perlu Vaksin Hepatitis A dan Tifoid!


Apakah harus dirawat?

Demam (berdarah) dengue menyebabkan gangguan keseimbangan cairan di dalam tubuh yang jika tidak diperbaiki, dapat menyebabkan dehidrasi dan bersifat fatal. Jika Kamu masih bisa minum cukup dan tidak ada gejala perdarahan yang hebat, biasanya masih bisa dilakukan dengan rawat jalan.

 

Namun ketika Kamu sudah mengalami gejala dehidrasi dan menunjukkan jumlah trombosit yang semakin rendah, rawat inap merupakan hal yang sebaiknya dilakukan. Hal ini juga terjadi dengan infeksi demam typhoid, jika demam masih tetap ada dan tidak bisa makan maupun minum. Pemasangan infus sebaiknya dilakukan, dengan pemberian antibiotik dari infus. 


Saya sendiri pernah mengalami keduanya. Menurut saya infeksi typhoid lebih berat karena saya lebih tidak bisa makan dan istirahat akibat sakit perut yang selalu ada. Saat itu perawatan di rumah sakit cukup membantu saya untuk beristirahat. Bagaimana dengan pengalaman Kamu yang pernah mengalami demam berdarah atau typoid?

 

Baca juga: Makanan dan Buah yang Tidak Boleh untuk Penderita Tipes