Konstipasi atau sembelit bisa menyebabkan feses menjadi keras dan kering sehingga sulit dan sakit untuk dikeluarkan. Feses keras bisa dialami siapa saja dalam periode hidup seseorang. Penyebab feses keras tidak selalu masalah kesehatan serius, beberapa kasus hanya kurang minum dan mengonsumsi serat.

 

Tetapi sekitar 20 persen orang mengalami konstipasi yang cukup sering. Ada beberapa penyebab feses keras yang terjadi cukup sering, mulai dari rutinitas diet orang tersebut, hingga obat yang dikonsumsi ataupun masalah kesehatan tertentu seperti sindrom iritasi usus besar dan diabetes.

 

Pada kebanyakan kasus, feses keras bisa disembuhkan di rumah secara alami, untuk memperhalus fesesnya serta meredakan konstipasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang penyebab feses keras, serta bagaimana cara mengobatinya. Yuk baca penjelasannya!

 

Baca juga: Sembelit Saat Traveling? Duuh..Jangan Sampai Kamu Mengalaminya!
 

Penyebab Feses Keras

Sebelum tahu penyebab feses keras, Kamu harus tahu dulu bagaimana terbentuknya feses oleh tubuh. Makanan masuk melalui mulut dan masuk ke lambung untuk dilumat. Setelah itu makanan yang sudah berbentuk cair masuk ke usus halus dan kemudian usus besar di mana di sini cairan atau nutrisi makanan diserap. Tersisa ampasnya saja. 

 

Ketika gerakan usus besar lambat, makanan bergerak terlalu lambat, usus besar akan menyerap terlalu banyak air, sehingga menyebabkan fesesnya menjadi keras, kering, dan sulit keluar. 

 

Kebiasaan buang air besar juga memengaruhi feses menjadi keras. Yaitu suka menunda buang air besar sehingga kotoran menumpuk dan mengeras. Semakin lama kotoran mengendap di dalam usus, maka feses akan menjadi semakin keras. 

 

Penyebab masalah pada pencernaan yang membuat pencernaan makanan menjadi melambat dan berujung pada feses mengeras sangat beragam. Beberapa penyebab yang umum adalah:

 

Bertambahnya usia: seiring dengan bertambahnya usia, perubahan di dalam tubuh bisa menyebabkan konstipasi. Kerusakan pada otot dasar panggul dan adanya kerusakan saraf juga bisa semakin mempersulit proses pencernaan.

Kecemasan dan trauma: anak-anak terkadang menghindari buang air besar akibat kecemasan, trauma, atau perubahan dalam rutinitas aktivitasnya di kamar mandi. Hal ini bisa menyebabkan feses mengeras.

Sindrom iritasi usus besar: kondisi kronik ini bisa menyebabkan konstipasi dan diare secara berganti-gantian.

Penyakit kronik lain: banyak penyakit yang bisa menyebabkan konstipasi kronik, termasuk diabetes, penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, hipotiroid, dan kanker. 

Obat: beberapa obat, seperti antidepresan dan sejumlah obat pereda rasa sakit, bisa memperlambat pencernaan. Terapi radiasi juga memiliki efek memperlambat pencernaan.

Diet: diet yang rendah serat bisa menyebabkan konstipasi. Pasalnya, serat membantu kelancaran jalan makanan di dalam saluran pencernaan dan menyerap air untuk memperhalus feses. Dehidrasi dan konsumsi makanan manis terlalu berlebihan juga bisa menyebabkan konstipasi.

Hamil dan melahirkan: perubahan hormon yang tidak stabil selama hamil dan setelah melahirkan bisa menyebabkan feses mengeras.

 

Baca juga: Tips Mencegah dan Mengatasi Sembelit selama Hamil
 

Pengobatan Feses Keras

Beberapa pengobatan bisa membantu meredakan feses keras dan konstipasi. Beberapa di antaranya adalah:

Penggunakan pencahar atau laksatif: beberapa obat konstipasi bisa membantu mengeluarkan feses keras. Pencahar bekerja dengan cara mempercepat pergerakan usus, atau mengurangi penyerapan air di usus sehingga feses melunak. Pencahar tersedia dalam bentuk sirup, tablet, atau supositoria dan umumnya aman untuk anak-anak, ibnu hamil, dan lansia. 

Perubahan diet: mengonsumsi makanan yang tinggi serat bisa memudahkan pengeluaran feses keras. Buah dan sayuran adalah contoh makanan yang kaya akan serat.

Air: minum lebih banyak air putih bisa membantu melembutkan feses.

Enema: enema adalah prosedur memasukkan cairan ke dalam usus melalui anus. Prosedur ini bisa membantu mengeluarkan feses keras.

Suplemen: beberapa orang yang mengalami konstipasi bisa meredakan gejalanya dengan mengonsumsi suplemen magnesium.

 

Pengobatan yang disebutkan di atas bisa meredakan feses keras dan konstipasi. Namun, sebaiknya Kamu periksakan ke dokter penyebab feses keras yang dialami supaya bisa ditentukan pengobatan yang tepat. (UH) 

 

Baca juga: Teh untuk Sembelit, Amankah untuk Dikonsumsi?

Sumber:

Medical News Today. What causes hard stool and how to treat it. Agustus 2019.