Ditulis oleh: dr. Rizki Hapsari Nugraha, Sp.DV., M.Kes, Spesialis Dermatovenerologi.

 

Kulit merupakan organ terluar yang sangat mempengaruhi penampilan dan penilaian seseorang. Kulit memiliki berbagai peranan penting seperti mencegah kehilangan air, menjaga keseimbangan elektrolit, sistem imunitas, melindungi dari mikroorganisme, ultraviolet, kerusakan mekanis, serta sebagai indra perasa.

 

Berbagai cara dapat dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan kulit saat ini. Namun sayang sekali ,hal paling mendasar dalam merawat kulit masih simpang siur. Untuk mengetahui mengenai perawatan kulit, mari ketahui terlebih dahulu jenis kulit dari setiap individu. Apakah tipe kulit Kamu?

 

Baca juga: Hindari Kandungan Berikut Ini Jika Kamu Memiliki Kulit Sensitif
 

Tipe Kulit

Secara umum, tipe kulit antara lain :

1. Normal

Pada kulit normal, komposisi air dan lipid dalam keadaan seimbang sehingga kulit nampak lembut, bercahaya, dan lentur.

2. Berminyak

Pada kulit berminyak, terdapat peningkatan lipid sehingga tampat berkilau dan pori terlihat lebih lebar.

3. Kering

Pada kulit kering, terdapat gangguan keseimbangan air dan lipid sehingga kulit terasa kencang, kusam dan tidak bercahaya.

4. Kombinasi

Pada tipe kombinasi, beberapa area kulit dirasakan kering seperti di area pipi dan mata, namun berminyak di area T (hidung, dahi, dagu)

 

Baca juga: Tips Mencerahkan Kulit Kusam Secara Alami

 

Perawatan Dasar Kulit Sesuai Tipe Kulit

Untuk menunjang penampilan kulit, tidak perlu melakukan hal yang berlebihan terlebih dahulu. Cukup melakukan perawatan dasar kulit yang bisa diterapkan sehari-hari. Perawatan dasar kulit terdiri dari :

1. Membersihkan

Proses membersihkan wajah merupakan hal paling awal dari rangkaian perawatan dasar kulit. Saat ini terdapat berbagai macam pencuci wajah di pasaran. Secara umum, pencuci wajah terdiri dari sabun tradisional, sabun modern, syndet, combar.

 

Frekuensi ideal untuk membersihkan kulit yaitu 2 kali sehari, sedangkan untuk kulit sensitif cukup 1 kali sehari. Kebiasaan menggosok kulit harus dihindari karena dapat menyebabkan iritasi, gangguan barier kulit dan menyebabkan radang. Tidak perlu sering mencuci wajah, karena kulit juga membutuhkan keseimbangan agar barier kulit tetap terjaga.

 

2. Melembabkan

Setelah proses pembersihan, maka barier kulit akan terganggu. Untuk mengatasi hal tersebut, hal ideal yang dilakukan setelah membersihkan kulit adalah mengoleskan pelembab. Secara umum, pelembab dibagi menjadi beberapa golongan, antara lain emolien, humektan, oklusif, perbaikan barier dan protein rejuvenator.

 

Tingkat hidrasi yang memadai sangat penting untuk mempertahankan barier kulit. Pengolesan pelembab paling baik adalah segera setelah mandi, sekitar 3 menit. Frekuensi ideal pengolesan adalah 2 kali sehari atau sesering mungkin jika kulit dirasa sangat kering. Kriteria pelembab ideal antara lain hipoalergenik, non sensitif, bebas pewangi, non komedogenik.

 

3. Melindungi

Melindungi kulit dapat dilakukan dengan cara menangkal radikal bebas, yaitu pengolesan produk antioksidan topikal, menggunakan tabir surya SPF 30 dan mengkonsumsi antioksidan. Radiasi ultarviolet (UV) merupakan penyebab tersering dari penuaan dini atau photoaging.

 

Radiasi UVB dapat menyebabkan kerusakan akut berupa sunburn sedangkan jangka panjangnya dapat menyebabkan kanker. Rasiasi UVB memiliki dampak langsung terhadap DNA sel dan protein, sedangkan UVA dapat merusak fungsi sel dan jaringan.

 

Untuk mengurangi dampak radiasi dapat dilakukan foto proteksi yaitu menghindari paparan sinar UV terutama pukul 10-14, menggunakan pakaian pelindung, dan menggunakan tabir surya SPF 30 PA+. Pengaplikasian produk antioksidan bisa dimulai sejak dini (mulai usia 20-an) agar efek radikal bebas dan proses penuaan dini dapat dicegah.

 

Nah dengan menerapkan ketiga hal tersebut secara konsisten, maka selanjutnya dapat dilakukan perawatan tingkat lanjut.

 

 

Baca juga: 6 Cara Efektif Memperbaiki Barrier Kulit yang Rusak