Syringoma adalah pertumbuhan benjolan kecil pada kulit dengan ukuran yang relatif kecil. Syringoma sering disalahartikan sebagai milia, yaitu kondisi kulit lainnya yang juga ditandai dengan benjolan kecil berwarna mirip dengan kulit. Meskipun begitu, terdapat perbedaan antara syringoma dan milia. 

 

Milia terjadi saat sebum dan sel kulit mati terperangkap di lapisan luar kulit, milia ini juga bisa dan relatif mudah untuk dikeluarkan. Sedangkan syringoma, adalah pertumbuhan kulit yang tampak sangat mirip dengan milia, namun syringoma biasanya jauh ke dalam kulit dan lebih sulit diobati.

 

Syringoma tidak bisa dikeluarkan isinya seperti milia dan cenderung bersifat permanen jika dibiarkan. Meskipun syringoma sebenarnya dapat diobati, namun perawatannya berbeda dengan milia.

 

Di bawah ini, secara khusus akan dibahas beberapa hal mengenai syringoma

 

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Kulit yang Menipis
 

Penyebab syringoma

Syringoma disebabkan oleh meningkatnya produktivitas kelenjar keringat, yang dapat memicu pertumbuhan tumor. Selain itu, beberapa kondisi memengaruhi kelenjar keringat dan mungkin menyebabkan individu lebih mungkin mengembangkan syringoma. Ini termasuk:

  • genetika,
  • Sindrom Down,
  • Diabetes mellitus,
  • Sindrom Marfan,
  • Sindrom Ehlers-Danlos.

 

Tanda dan gejala syringoma

Syringoma umumnya muncul sebagai benjolan kecil dengan ukuran antara 1 dan 3 milimeter. Warnanya biasanya sama dengan daging. Syringoma biasanya terjadi dalam kelompok simetris di kedua sisi wajah atau tubuh, seperti mata kanan dan kiri, pipi kanan dan kiri, dan sebagainya.

 

Syringoma erupsi biasanya terdapat di dada atau perut dan muncul sebagai beberapa lesi yang terjadi pada waktu yang bersamaan. Syringoma tidak menimbulkan rasa gatal atau nyeri dan biasanya asimtomatik.

 

Cara Mengobati Syringoma

Syringoma sebenarnya tidak berbahaya, jadi tidak perlu dilakukan pengobatan apapun. Namun, karena alasan kosmetik, sejumlah orang dengan syringoma memilih untuk menghilangkannya.

 

Berikut adalah beberapa cara mengobati syringoma:

  • Penggunaan obat: Mengoleskan sedikit asam trikloroasetat ke syringoma dapat membuatnya mengerut dan rontok setelah beberapa hari. Kadang, dokter juga meresepkan isotretinoin untuk dikonsumsi secara oral.
  • Bedah: Kadang bedah diperlukan untuk mengobati syringoma.
  • Laser removal: Perawatan ini lebih disukai oleh banyak dokter karena memiliki risiko jaringan parut yang paling rendah.
  • Electric cauterization: Melibatkan penggunaan muatan listrik melalui alat yang mirip dengan jarum untuk membakar syringoma.
  • Electrodessication with curettage: Mirip dengan electric cauterization, namun dokter juga akan mengikis pertumbuhan syringoma setelah membakarnya.
  • Dermabrasi: Perawatan ini melibatkan penggunaan zat abrasif untuk menggosok lapisan atas kulit, termasuk syringoma.
  • Eksisi manual: Teknik ini melibatkan pemotongan syringoma dengan menggunakan alat bedah, seperti pisau, gunting, atau pisau bedah. Namun, prosedur ini memiliki risiko jaringan parut terbesar.

 

Baca juga: Butuh Perawatan Khusus, Ini Tanda-tanda Kamu Mengalami Jerawat Hormonal
 

Perawatan Pascapengobatan

Apapun jenis perawatannya, umumnya pengangkatan syringoma membutuhkan waktu pemulihan yang cukup cepat. Jadi, kamu dapat kembali beraktivitas seperti biasa, meskipun perawatan syringoma kerap menyebabkan bekas di kulit yang kadang dinilai mengganggu penampilan. Namun, ada juga yang disarankan untuk menghindari aktivitas tertentu untuk meminimalkan risiko infeksi selama masa pemulihan, yang dapat menyebabkan jaringan parut lebih lanjut.

 

Pemulihan syringoma ditandai dengan koreng bekas syringoma yang terlepas dengan sendirinya. Selama masa pemulihan, kamu mungkin merasakan ketidaknyamanan ringan, yang dapat diobati dengan obat pereda nyeri yang dijual bebas. Waktu pemulihan ini biasanya adalah satu minggu.

 

Pencegahan

Cara paling ampuh untuk mencegah timbulnya syringoma adalah dengan melakukan eksfoliasi secara teratur, menggunakan astringen, dan menjalani terapi guna mengurangi atau membatasi aktivitas kelenjar keringat. Melindungi kulit dari sinar UV juga dapat membantu mengurangi risiko pertumbuhan papula.

 

Berikut beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko mengembangkan syringoma meliputi:

  • menggunakan tabir surya;
  • menghindari iritasi kulit dan alergen;
  • menjaga kadar gula darah yang sehat karena syringoma juga merupakan komplikasi diabetes;
  • terapkan diet sehat dan seimbang yang tinggi nutrisi kulit seperti vitamin A dan E;
  • melakukan eksfoliasi secara rutin.

 

Selain itu, suntikan botulinum toksin A atau botoks juga dapat digunakan untuk mengurangi keringat berlebih dan dapat membantu pencegahan dan pengobatan syringoma. Namun, konsultasikan terlebih dahulu hal ini dengan dokter untuk memastikan apakah kamu membutuhkan suntikan botoks.

 

Meskipun kadang dianggap mengganggu secara kosmetik, namun sebenarnya syringoma tidak berbahaya atau menimbulkan efek samping yang merugikan sehingga tidak perlu dilakukan perawatan apapun. Namun, jika kamu mengembangkan pertumbuhan kulit baru atau melihat adanya perubahan ukuran, bentuk, atau tekstur pada pertumbuhan yang sudah ada, kamu harus berbicara dengan dokter.

 

Baca juga: Prosedur Suntik Botox, Manfaat dan Efek Sampingnya