Mungkin Geng Sehat cukup sering mendengar tentang suntik botox. Prosedur suntik botox sebenarnya digunakan sebagai salah satu prosedur kesehatan untuk mengatasi masalah otot. Namun prosedur suntik botox sekarang lebih terkenal di dunia estetika atau kosmetik untuk menghilangkan kerutan wajah.

 

Botox dibuat dari neurotoxin yang disebut botulinum toxin. Botulinum toxin diproduksi oleh bakteri yang disebut Clostridium botulinum. Meskipun botox merupakan racun yang kuat, jika digunakan dengan tepat, ada manfaat yang bisa didapatkan.

 

Nah, penjelasan di bawah ini akan menjelaskan secara lengkap tentang prosedur suntik botox, manfaat dan risiko serta efek sampingnya.

 

Baca juga: Berencana Pasang Behel? Berikut 8 Tahapan Pemasangan Kawat Gigi yang Benar!

 

Kenali Dulu Tujuan Prosedur Suntik Botox

Sebelum mencari tahu tentang prosedur suntik botox, kita perlu tahu pengetahuan dasarnya. Clostridium botulinum, bakteri dimana Botox dihasilkan, bisa ditemukan di alam, seperti di tanah, danau, dan hutan.

 

Bakteri ini juga bisa ditemukan di dalam saluran pencernaan mamalia dan ikan, serta di insang dan organ kepiting beserta jenis kerang-kerangan lainnya. Clostridium botulinum yang ditemukan secara alami seperti itu umumnya tidak berbahaya.

 

Namun, bahayanya baru ada ketika spora atau bakteri tersebut bertransformasi menjadi sel vegetatif, sehingga populasi sel tersebut meningkat. Lama kelamaan, bakteri ini mulai memproduksi botulinum toxin, yang merupakan neurotoxin mematikan dan bisa menyebabkan botulisme (keracunan serius akibat Clostridium botulinum). Neurotoxin menyerang sistem saraf dan mengganggu proses pengiriman sinyal yang berfungsi meningkatkan efektivitas komunikasi neuron.

 

Botulinum toxin adalah salah satu senyawa yang paling beracun. Ilmuwan telah memperkirakan bahwa satu gram botulinum toxin saja bisa membunuh sekitar 1 juta orang dan beberapa kilogram bisa membunuh setiap orang di bumi.

 

Pada konsentrasi tinggi, botulinum toxin bisa menyebabkan botulisme, keracunan yang sangat berbahaya. Botulisme, jika tidak diobati, bisa menyebabkan gangguan pernapasan dan kematian.

 

Namun, meskipun botulinum toxin sangat beracun, prosedur suntik botox tetap menjadi salah satu prosedur medis atau kecantikan yang paling diminati. Botulinum toxin memang bisa menjadi berguna jika digunakan dengan tepat.

 

Botulinum toxin bisa disuntikkan ke manusia dalam konsentrasi kecil dan bekerja dengan cara mencegah sinyal dari sel saraf mencapai otot, sehingga melumpuhkan sinyal tersebut.

 

Supaya otot berkontraksi, saraf memproduksi senyawa kimia sebagai pengirim pesan. Senyawa kimia tersebut disebut asetilkolin.  Senyawa kimia ini diproduksi di tempat pertemuan ujung saraf dengan sel otot. Asetilkolin menempel ke reseptor pada sel otot dan menyebabkan sel tersebut berkontraksi.

 

Botulinum toxin yang disuntik mencegah produksi asetilkolin, serta mencegah kontraksi sel otot. Botulinum toxin menyebabkan penurunan kontraksi otot yang abnormal, sehingga otot menjadi tidak begitu kaku.

 

Baca juga: Prosedur Eyelash Extension, Rahasia Bulu Mata Lentik

 

Penggunaan Prosedur Suntik Botox

Prosedur suntik botox umumnya digunakan sebagai pengobatan atau perawatan untuk mengurangi keriput dan garis wajah. Selain untuk kepentingan estetika, prosedur suntik botox digunakan untuk mengobati beberapa kondisi kesehatan, seperti mata juling, migrain, dan keringat berlebihan.

 

Prosedur suntik botox saat ini digunakan untuk mengobati 20 kondisi medis yang berbeda. Prosedur suntik botox juga digunakan untuk terapi, contohnya:

  • Blefarospasme (kekejangan pada kelopak mata)
  • Idiopathic rotational cervical dystonia (kekejangan pada otot leher dan bahu)
  • Migrain kronik
  • Severe primary axillary hyperhidrosis (excessive sweating)
  • Strabismus (mata juling)
  • Inkontinensia urin
  • Kekejangan hemifacial

 

Prosedur Suntik Botox Dilakukan

Prosedur suntik botox dilakukan dengan mengencerkan bubuk senyawa tersebut ke dalam cairan salin, dan menyuntikkannya langsung ke dalam jaringan neuromuskuler. Dibutuhkan waktu sekitar 24 - 72 jam untuk menunggu efeknya bekerja. Pada beberapa kasus, prosesnya bisa memakan waktu hingga 5 hari untuk efek senyawanya bisa benar-benar bekerja.

 

Prosedur suntik botox tidak boleh dilakukan oleh wanita hamil, wanita menyusui, dan orang yang sebelumnya memiliki reaksi alergi terhadap bahan yang terkandung di dalam botox.

 

Risiko dan Efek Samping Prosedur Suntik Botox

Prosedur suntik botox umumnya sama sekali tidak berbahaya dan hanya memiliki sedikit efek samping. Pada beberapa kasus langka, orang yang memiliki predisposisi genetik yang menyebabkan respon tertentu terhadap obat atau senyawa tersebut.

 

Berikut beberapa efek samping prosedur suntik botox yang cukup umum:

  • Nyeri ringan di area suntikan.
  • Mati rasa.
  • Sakit kepala.
  • Mual ringan.
  • Kelemahan atau paralisis sementara di otot sekitar.
  • Kelamahan pada kelopak mata bagian bawah.
  • Disfagia (kesulitan menelan).
  • Kelemahan pada leher.
  • Diplopia (penglihatan ganda).
  • Pendarahan.
  • Penglihatan buram.
  • Mulut kering.
  • Kelelahan.
  • Pembengkakan.
  • Ruam kulit. (UH)

 

Baca juga: Prosedur MRI untuk Diagnosis Berbagai Jenis Penyakit

 

 

Sumber:

MedicalNewsToday. Everything you need to know about Botox. Agustus 2017.

Botulinum toxin: bioweapon & magic drug. The Indian Journal of Medical Research. November 2010.